Daftar Imunisasi Anak yang Ditanggung BPJS Kesehatan

- Imunisasi dasar yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan meliputi vaksin BCG, hepatitis B, DPT, polio, dan campak/MR.
- Imunisasi dasar sangat penting karena mencegah penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan komplikasi serius, cacat, atau bahkan kematian.
- Vaksin membantu membangun pertahanan alami tubuh bayi dan melindungi mereka dari infeksi serta penyakit serius.
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Imunisasi dan vaksinasi merupakan cara penting untuk melindungi kesehatan bayi. Imunisasi dapat mencegah lebih dari selusin penyakit serius. Kegagalan untuk melakukan imunisasi dapat berarti menempatkan si Kecil pada risiko penyakit serius dan terkadang fatal.
Bayi sangat rentan terhadap infeksi; itulah mengapa sangat penting untuk melindungi mereka dengan imunisasi. Imunisasi membantu mencegah penyebaran penyakit dan melindungi bayi dan balita dari komplikasi berbahaya, Ma.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menyediakan daftar imunisasi beserta jadwalnya. Tujuannya adalah membantu orangtua untuk memastikan agar bayi mendapatkan semua imunisasi yang dibutuhkannya sesuai jadwal.
Imunisasi dasar untuk bayi juga ditanggung oleh BPJS, Ma. Tapi apa saja, ya? Nah, pada ulasan berikut ini, Popmama.com sudah merangkum daftar imunisasi anak yang ditanggung BPJS Kesehatan.
Semoga bisa membantu, ya, Ma!

Daftar Imunisasi Anak yang Ditanggung BPJS Kesehatan
Imunisasi dasar merupakan salah satu langkah penting untuk melindungi bayi dari penyakit berbahaya yang dapat dicegah, Ma. Apa itu imunisasi dasar? Imunisasi dasar adalah serangkaian vaksinasi yang diberikan kepada bayi sejak lahir hingga usia tertentu untuk mencegah penyakit berbahaya.
Pemerintah menyediakan layanan imunisasi dasar secara gratis melalui program BPJS Kesehatan, yang menjadi bagian dari Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Imunisasi dasar yang ditanggung BPJS Kesehatan adalah: vaksin BCG, hepatitis B, DPT, polio dan campak.
Berikut manfaat imunisasi dasar untuk bayi:
BCG: Melindungi dari tuberkulosis (TBC).
Hepatitis B: Melindungi dari infeksi virus hepatitis B.
DPT-HB-Hib: Melindungi dari difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus, hepatitis B, dan Haemophilus influenzae tipe B.
Polio: Melindungi dari poliomielitis.
Campak/MR: Melindungi dari campak dan rubella.
Imunisasi dasar sangat penting karena mencegah penyakit yang dapat menyebabkan komplikasi serius, cacat, atau bahkan kematian. Karena penting bagi bayi, jangan sampai terlewat, ya, Ma.

Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh Bayi
Kekebalan tubuh adalah cara tubuh mencegah penyakit. Karena sistem kekebalan tubuh bayi belum sepenuhnya berkembang saat lahir, bayi menghadapi risiko lebih besar untuk terinfeksi dan sakit parah. Vaksin membantu mengajarkan sistem kekebalan tubuh untuk belajar cara bertahan melawan kuman. Vaksinasi melindungi bayi dengan membantu membangun pertahanan alami mereka.
Anak-anak terpapar ribuan kuman setiap hari. Ini terjadi melalui makanan yang mereka makan, udara yang mereka hirup, dan benda-benda yang mereka masukkan ke dalam mulut mereka.
Bayi dilahirkan dengan sistem kekebalan tubuh yang dapat melawan sebagian besar kuman, tetapi beberapa kuman menyebabkan penyakit serius atau bahkan mematikan yang tidak dapat ditangani oleh bayi. Untuk itu, bayi membutuhkan bantuan vaksin.
Vaksin menggunakan antigen dalam jumlah yang sangat sedikit untuk membantu sistem kekebalan tubuh si Kecil mengenali dan belajar melawan penyakit serius. Antigen adalah bagian dari kuman yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh bekerja.

Bolehkah Orangtua Menunda Imunisasi dan Vaksinasi Bayi?
Tidak aman untuk menunda vaksinasi atau mengikuti jadwal lain yang mungkin Mama temukan daring atau melalui teman. Orangtua disarankan untuk mengikuti jadwal imunisasi dan vaksinasi yang telah ditetapkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Dan jadwal ini telah menjaga keselamatan jutaan anak. Ilmuwan juga mengembangkan vaksin melalui proses penelitian dan persetujuan yang panjang.
Namun, dalam beberapa kasus, bayi mungkin terlambat untuk mendapatkan imunisasi. Jika ini terjadi, tidak apa-apa. Bicarakan saja dengan dokter anak tentang cara terbaik untuk mendapatkan vaksin yang tepat waktu. Mereka akan memastikan si Kecil tetap mendapatkan vaksin yang mereka butuhkan dalam rentang usia yang direkomendasikan atau sedekat mungkin.

Apakah Vaksin dan Imunisasi Bisa Menyebabkan Bayi Menjadi Sakit?
Vaksin dan imunisasi sangat aman dan efek samping yang serius jarang terjadi, Ma. Hampir semua rasa sakit atau ketidaknyamanan setelah vaksinasi bersifat ringan dan sementara, seperti nyeri di tempat suntikan atau demam ringan. Rasa sakit dan ketidaknyamanan ini sering kali dapat diatasi dengan mengonsumsi obat pereda nyeri sesuai anjuran dokter, atau mengompres tempat suntikan dengan kain dingin.
Jika orangtua khawatir, mereka harus menghubungi dokter atau penyedia layanan kesehatan. Berbagai penelitian dan kajian menunjukkan bahwa tidak ada bukti hubungan antara vaksin dan autisme.
Nah, sekarang Mama sudah mengetahui daftar imunisasi anak yang ditanggung BPJS Kesehatan. Pastikan bayi tidak melewatkan jadwal imunisasinya, ya!