- Berat badan tidak naik dengan baik: Berat badan yang naik dengan baik adalah tanda utama bahwa bayi mendapatkan cukup makanan.
- Tanda-tanda dehidrasi: Mulut kering, bagian lunak cekung (fontanel), anggota badan dingin, dan popok yang jarang basah dapat mengindikasikan dehidrasi.
- Tanda-tanda lapar yang lebih sering: Bayi mungkin mencari (membuka mulut dan menoleh untuk mencari payudara atau botol), mengisap tangan, atau menunjukkan tanda-tanda lapar lainnya lebih sering sepanjang hari.
- Kelesuan atau rasa kantuk: Bayi yang kurang gizi mungkin tampak lamban atau tidur berlebihan (empat jam atau lebih dalam satu waktu). Beberapa bayi menyimpan energi saat mereka kurang gizi dan menjadi pendiam dan mengantuk.
- Tidak berminat saat menyusu: Bayi mama mungkin menunjukkan daya isap yang lemah, tampak frustrasi atau mudah menyerah saat menyusu.
- Rewel terus-menerus: Bayi yang tidak mendapat cukup ASI tidak akan pernah tenang. Bayi akan menangis bahkan saat digendong setelah menyusu.
- Warna urine yang cenderung gelap dan kemerahan. Bayi yang mendapatkan cukup ASI akan memiliki warna urine yang pucat dan juga cenderung bening. Namun, warna urine pada bayi yang kurang ASI akan terlihat lebih gelap kemerahan seperti jus apel merah. Kondisi tersebut disebabkan oleh dehidrasi yang terjadi pada bayi. Dan hal tersebut tidak boleh dibiarkan dan harus segera dikonsultasikan ke dokter.
- Penyakit kuning yang berkelanjutan. Penyakit kuning yang terus-menerus (warna kulit kekuningan) setelah usia 2 minggu dapat mengindikasikan bayi mama tidak mendapatkan cukup ASI.
Waspada, Ini Tanda-Tanda Bayi Kurang ASI saat Mama Puasa

Selama menyusui, Mama perlu memenuhi asupan secara maksimal agar proses menyusui dan kebutuhan nutrisi bayi tetap terpenuhi dengan baik. Namun, bagaimana jika Mama berpuasa di bulan Ramadan sambil menyusui. Hal ini memang kerap membuat Mama galau.
Mama mungkin menjadi khawatir selama berpuasa kalau produksi ASI menurun dan si Kecil menjadi tidak kenyang atau bahkan kebutuhan nutrisi hariannya tidak terpenuhi.
Meski ibu menyusui boleh berpuasa, Mama perlu mengenali tanda-tanda bayi kurang ASI saat Mama puasa. Rangkuman informasinya bisa Mama simak pada ulasan Popmama.com berikut ini.
Tanda-Tanda Bayi Kurang ASI saat Mama Puasa

Saat puasa, jumlah ASI yang diproduksi umumnya tidaklah berkurang. Hal ini karena ketika puasa, tubuh mama akan mengambil cadangan lemak dari tubuh untuk memproduksi ASI, sehingga jumlah produksi ASI tetap akan sama seperti biasanya.
Meski begitu, Mama tetap perlu memperhatikan tanda-tanda bayi kurang ASI saat Mama puasa, apakah si Kecil mengalami masalah karena kurangnya pasokan ASI atau tidak.
Berikut ini adalah tanda-tanda bayi yang kurang ASI saat mama berpuasa:
Tanda-tanda di atas merupakan gejala-gejala yang Mama perlu waspadai. Untuk mencegah bayi kekurangan ASI saat ibu puasa, Mama harus waspada jangan sampai si Kecil kekurangan ASI.
Apabila produksi ASI Mama memang sedikit, Mama dapat berkonsultasi mengenai hal tersebut kepada dokter atau mengonsumsi makanan-makanan yang dapat memperbanyak dan juga memperlancar ASI.
Mengatasi Bayi Dehidrasi dan Kekurangan ASI

Mempelajari cara menangani dehidrasi pada bayi penting bagi para orangtua. Tujuan dalam menangani dehidrasi ringan hingga sedang pada bayi di rumah adalah untuk segera menghidrasi mereka kembali dengan mengisi kembali cairan yang telah hilang. Selalu konsultasikan dengan dokter jika Mama memiliki pertanyaan tentang perawatan di rumah yang tepat.
Jika bayi menyusu, teruslah menyusui untuk menghidrasi mereka kembali, kecuali jika mereka muntah. Jika demikian, tunda pemberian ASI. Dokter kemungkinan akan menyarankan Mama untuk memberikan bayi larutan elektrolit yang tersedia secara komersial di antara waktu menyusui dan akan memberi tahu Mama seberapa banyak dan seberapa sering Mama harus memberikan larutan ini.
Jika Mama memberi bayi susu formula, Mama mungkin perlu berhenti sejenak dan cukup menghidrasi mereka kembali dengan larutan elektrolit sampai mereka mampu menahan cairan. Setelah itu, Mama dapat kembali memberikan susu formula. Jangan mengencerkan susu formula. Pastikan Mama melakukannya di bawah pengawasan dokter, ya.
Penting untuk dicatat bahwa tidak disarankan untuk memberikan air kepada bayi di bawah usia 6 bulan, jadi jangan obati dehidrasi dengan air.
Bila bayi menunjukkan tanda-tanda kekurangan ASI atau dehidrasi, segera bawa ke dokter, ya, Ma.
Cara Meningkatkan Produksi ASI saat Puasa

Dalam Islam, ibu yang menyusui memiliki pilihan untuk tidak berpuasa dan dapat menggantinya dengan membayar fidyah. Namun, bagi ibu yang merasa mampu menyusui tetap diperbolehkan untuk tetap berpuasa.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menyusui di bulan puasa, di antaranya tetap terhidrasi, memperhatikan asupan nutrisi, dan cara berbuka puasa, seperti:
- Terhidrasi selama puasa. Jika Mama memilih untuk berpuasa, salah satu tantangan utama bagi ibu menyusui saat berpuasa adalah menjaga kecukupan cairan tubuh. Penting bagi Mama untuk menghindari dehidrasi dengan memenuhi kebutuhan cairan saat sahur dan berbuka. Pastikan selama berpuasa Mama tidak dehidrasi. Jadi sebisa mungkin cukupi cairannya dengan minum air putih ketika sahur dan berbuka.
- Perhatikan nutrisi. Selama bulan Ramadan, puasa berlangsung setiap hari dari fajar hingga matahari terbenam. Penelitian telah menunjukkan bahwa puasa tidak memiliki efek buruk pada pasokan ASI atau pertumbuhan bayi, namun dapat mengurangi nutrisi ibu. Maka dari itu, bagi ibu menyusui makanan pertama saat sahur sebaiknya mengandung protein seperti telur, ikan, dan ayam. Selain itu, ibu menyusui juga tetap harus mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak sehat, seperti alpukat. Buah-buahan dan sayuran segar, juga menjadi sumber nutrisi yang dibutuhkan oleh semua ibu menyusui selama sahur. Kemudian ketika buka puasa jangan lupa untuk kembali mengonsumsi protein berkualitas tinggi dan makanan kaya nutrisi.
- Cara berbuka puasa Ketika tiba waktunya untuk berbuka puasa, Mama sebaiknya menghindari camilan yang tinggi gula dan natrium seperti keripik, roti, atau permen. Sebagai gantinya, pilihlah karbohidrat kompleks dan makanan kaya nutrisi seperti telur, kacang, dan sayuran. Selain itu, menambah sedikit lemak dapat membantu Mama merasa kenyang dan meningkatkan penyerapan nutrisi.
Selain beberapa tips di atas, penting bagi ibu menyusui agar tetap terjadwal memompa ASI. Mama disarankan untuk melakukan pemompaan dan pemberian ASI semaksimal mungkin, terutama pada waktu malam hari karena efektif meningkatkan kelancaran produksi ASI.
Meskipun ibu menyusui diperbolehkan untuk berpuasa, tetapi tetaplah waspada terhadap kondisi tubuh Mama. Terutama jika terdapat tanda-tanda dehidrasi atau penurunan drastis produksi ASI selama seharian.
Jika ibu menyusui mengalami gejala dehidrasi berat, seperti pusing, mulut kering, kelemahan tubuh, dan pandangan kabur, sebaiknya batalkan puasa dan segera mengonsumsi cairan untuk mengembalikan cairan tubuh.
Sekarang Mama sudah mengetahui tanda-tanda bayi kurang ASI saat Mama puasa. Selain itu, Mama juga disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter, ya.
Apakah Mama juga berpuasa saat masih menyusui si Kecil?



















