Bayi bisa mengenali emosi orangtua berdasarkan ekspresi wajah dan suara mulai usia 6 bulan.
Bayi dapat mengubah perilakunya untuk menenangkan orangtua saat merasakan kemarahan dari mereka.
Marah pada si Kecil adalah hal yang wajar, namun efeknya bisa besar bagi perkembangan emosional dan otaknya di kemudian hari.
Tingkah bayi memang menggemaskan dan sering membuat orang di sekitarnya tertawa, namun tingkahnya pun terkadang bisa membuat kita kesal dan marah, iya kan, Ma?
Nah, tahukah Mama kalau ternyata bayi itu tahu lho jika Mama marah kepadanya! Mengutip dari Parents, sebuah penelitian disebutkan bahwa bayi bisa tahu jika orangtuanya marah.
Untuk lebih lengkapnya, berikut Popmama.com telah rangkum informasi mengenai bayi tahu saat orangtua marah. Yuk, disimak!
Sebuah penelitian yang dilakukan di Swiss pada 2018 menemukan bawa bayi mulai usia 6 bulan mampu mengenali dan membedakan emosi orang dewasa berdasarkan ekspresi wajah dan suara.
Bayi dapat mengamati raut wajah orangtua untuk mengenali emosi, seperti tersenyum saat merasa senang atau mulut melengkung kebawah saat marah.
Lalu, bayi juga bisa mengenal emosi dari suara. Jika suara atau intonasi suaranya tenang, bayi bisa menyimpulkan jika orangtuanya senang. Namun jika intonasi suaranya tinggi maka bayi bisa menyimpulkan jika orangtuanya marah.
Umumnya bayi mulai mengenali dan membedakan emosi bahagia, marah, dan sedih. Seiring dengan bertambahnya usia, kemampuan bayi mengenali emosi akan semakin berkembang.
Dalam penelitian tersebut, dikatakan juga jika bahwa bayi bisa merubah perilakunya. Ketika ia tahu bahwa orangtuanya sedang marah kepadanya, bayi cenderung mencoba mengubah perilakunya untuk menenangkan dan meredakan marah orangtuanya.
Dalam penelitian tersebut juga ditemukan bahwa bayi akan melakukan apa pun untuk menghindari menjadi sasaran kemarahan, misalnya menyerahkan mainan ketika diminta, meskipun permintaan itu datang setelah kemarahan berlalu.
Marah pada si Kecil adalah hal yang wajar, namun efek orangtua marah pada anak bisa cukup besar baik secara emosional, perilaku, maupun perkembangan otaknya di kemudian hari.
Apabila si Kecil membuat Mama marah, hindari berteriak dan tetap berusaha kendalikan emosi mama. Tarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri jika si Kecil membuat Mama kesal.
Lalu, jika Mama memarahi si Kecil dan tidak sengaja berteriak, coba untuk meminta maaf pada si Kecil dan jelaskan alasan mengapa Mama merasa marah padanya.
Setelah itu coba peluk si Kecil untuk mengurangi rasa takutnya dan agar si Kecil merasa aman secara emosional.
Itu penjelasan soal bayi tahu saat orangtua marah. Jadi, si Kecil bisa tahu jika Mama marah kepadanya. Jika Mama marah pada si Kecil jangan lupa untuk lakukan hal di atas ya!