10 Contoh Ancaman terhadap Integrasi Nasional di Kehidupan Sosial

Integrasi nasional merupakan proses penyatuan berbagai perbedaan dalam masyarakat, sehingga menjadi selaras sebagai sebuah bangsa. Di Indonesia, integrasi penting untuk menjaga keutuhan negara.
Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang berbeda, seperti daerah asal, suku, ras, agama, latar belakang, hingga pendapat setiap penduduknya.
Integrasi nasional dapat terjaga apabila setiap masyarakat menyadari pentingnya memperkuat persatuan, solidaritas, dan rasa bangga sebagai warga negara.
Apalagi, sebagai warga kita memiliki tujuan yang sama untuk mencapai persatuan dan kesatuan Indonesia.
Hanya saja, terdapat ancaman-ancaman yang dapat merusak tujuan tersebut. Apa saja? Ini dia 10 contoh ancaman terhadap integrasi nasional di kehidupan sosial yang telah Popmama.com rangkum.
1. Diskriminasi

Pernahkah kamu mendengar tentang diskriminasi?
Diskriminasi adalah pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara karena alasan perbedaan golongan, suku, ekonomi, agama, warna kulit, dan sebagainya.
Di dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menemukan beragam perbedaan dengan orang yang hidup di sekitar kita. Beberapa orang yang tidak memiliki kesadaran toleransi dapat memicu sikap diskriminasi terhadap kelompok yang berbeda dengannya.
Padahal, diskriminasi dapat menghambat tercapainya integrasi masyarakat akibat kurangnya kesadaran untuk bertoleransi.
2. Keterasingan

Kelompok masyarakat yang merasa 'berbeda' dari kelompok masyarakat mayoritas (alias kelompok minoritas) umumnya bisa merasa asing karena kurangnya sikap toleransi dan menjunjung sikap diskriminatif.
Padahal, seharusnya kelompok mayoritas berusaha untuk menerima perbedaan yang ada, lalu merangkul kelompok yang berbeda tersebut agar tidak merasa terasingkan.
Jika kedua kelompok masyarakat tidak saling menerapkan toleransi dan menerima satu sama lain, tujuan integrasi nasional pun tidak akan tercapai.
3. Kesenjangan sosial

Semakin banyak perbedaan di masyarakat, maka semakin banyak pula kelompok masyarakat yang akan terbentuk. Beberapa masyarakat akan melabeli diri dalam strata sosial tertentu.
Hal ini pun akhirnya menyebabkan kesenjangan sosial.
Kesenjangan sosial ditandai dengan tidak seimbangnya kehidupan sosial masyarakat karena perbedaan penghasilan dan kemampuan masyarakat di bidang ekonomi.
Ketika terjadi kesenjangan sosial, kelompok masyarakat dengan penghasilan ekonomi menengah ke bawah akan memisahkan diri dari kelompok masyarakat dengan penghasilan ekonomi menengah ke atas. Hal ini tentu saja tidak sesuai dengan tujuan integrasi nasional.
4. Kemiskinan

Salah satu masalah sosial-ekonomi yang bisa memengaruhi banyak hal di dalam kehidupan masyarakat adalah kemiskinan. Hal ini juga berkaitan dengan kesenjangan sosial.
Di Indonesia, masih sering terjadi kesenjangan sosial antara kelompok masyarakat ekonomi menengah ke atas dengan masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
Kesenjangan sosial ini akhirnya semakin diperkuat karena pemerintah tidak kunjung menemukan solusi atas masalah ini, sehingga memunculkan masalah sosial yang baru.
Padahal, perbedaan dan kesenjangan sosial pun dapat mengancam integrasi nasional yang harusnya diupayakan oleh setiap masyarakat, tanpa melihat ekonomi masing-masing.
5. Aspirasi masyarakat tidak tersalurkan

Dalam Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) dijelaskan bahwa setiap warga negara memiliki hak untuk menyampaikan pendapat, tanpa terkecuali.
Sayangnya, pendapat tersebut dapat terhambat dan tidak tersalurkan karena didorong oleh kondisi tertentu dalam penerapannya. Misalnya karena perbedaan golongan masyarakat, kesenjangan strata sosial, hingga diskriminasi.
Saat aspirasi masyarakat tidak tersalurkan kepada pemerintah, mereka akan mudah dipecah belah oleh pihak-pihak tertentu dan hal ini sangat mengancam integrasi nasional.
6. Ketidakadilan

Ketidakadilan yang dialami oleh suatu kelompok masyarakat dapat meningkatkan risiko terhambatnya upaya integrasi nasional.
Biasanya, ketidakadilan ini dipicu dengan perilaku membeda-bedakan perlakuan antara kelompok masyarakat yang satu dengan kelompok lain.
Hal ini dapat terjadi jika suatu masyarakat tidak bertoleransi terhadap kelompok masyarakat yang berbeda.
7. Penegakan hukum tidak adil

Proses penegakan hukum yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku di suatu tempat juga dapat menjadi bentuk tantangan bagi integrasi nasional. Jika penegakan hukum tidak berlaku adil, masyarakat akan merasa haknya tidak terpenuhi oleh pemerintah setempat.
Banyak hal yang bisa memicu ketidakadilan dalam penegakan hukum, misalnya karena praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
8. Korupsi, kolusi, dan nepotisme

Korupsi, terutama pada kalangan penegak hukum, biasanya dinilai sebagai masalah dominan yang memengaruhi timbulnya masalah-masalah lain di dalam kehidupan sosial masyarakat.
Dengan perilaku korupsi, kolusi, dan nepotisme di kalangan penegak hukum atau wakil masyarakat di pemerintahan. Hal ini dapat membuat kepercayaan masyarakat melemah.
Masyarakat yang sudah kehilangan kepercayaan dengan para penegak hukum tersebut tentu akan lebih mudah diadu domba oleh kelompok khusus, sehingga memunculkan konflik dan mengancam integrasi nasional.
9. Eksploitasi

Menurut KBBI, eksploitasi artinya pemanfaatan sesuatu untuk keuntungan sendiri. Eksploitasi dapat dialami oleh makhluk hidup dan lingkungan sekitarnya.
Keinginan untuk mengambil keuntungan sendiri dapat memicu terjadinya perpecahan di masyarakat karena banyak orang merasa haknya diambil hanya untuk menguntungkan satu pihak. Ini berhubungan dengan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme yang dapat mengancam integrasi nasional.
10. Mudahnya globalisasi

Saat ini, globalisasi sangat mudah terjadi di berbagai negara dengan beragam paham atau gaya hidup yang dibawa.
Saat budaya asing masuk ke Indonesia dan rakyat tidak dapat mengimbanginya dengan upaya pelestarian budaya, globalisasi bisa mengancam integrasi nasional.
Tidak ada lagi rasa bangga terhadap persatuan masyarakat, karena setiap orang lebih senang memiliki sikap individualis.
Itulah 10 contoh ancaman terhadap integrasi nasional di kehidupan sosial. Hindari semua ancaman-ancaman ini untuk menjaga integrasi nasional, ya.



















