4 Dampak yang Terjadi Saat Kakak Diberi Tanggung Jawab Mengurus Adik
Ada dampak baik dan buruk ketika Mama memberikan tanggung jawab pada kakak untuk mengurus adiknya
25 November 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kebanyakan orangtua mempercayai seorang kakak untuk mengurus adiknya.
Orangtua beranggapan bahwa anak tertua memiliki kewajiban untuk mengurus adik-adiknya saat Mama dan Papa sedang tidak di rumah.
Meskipun begitu, namun faktanya bisa jadi si Kakak tak siap untuk mengurus adiknya secara emosi dan psikologis.
"Mungkin Kakak sudah terbentuk rasa sayang pada si Adik, tapi tanggung jawab untuk mengurusnya itu dibutuhkan kematangan emosi yang memadai. Jangan sampai malah muncul masalah baru, karena bukan tugas kakak untuk mengurus adiknya. Orangtua lah yang bertanggung jawab mengurus anak-anaknya," ujar Steven Bridge, seorang family therapist, seperti dikutip SheKnows.
Ada efek yang mungkin muncul ketika seorang kakak yang belum matang secara emosi dan psikologis diberi tanggung jawab mengurus adiknya.
Berikut Popmama.com telah melansir dari livestrong.com mengenai 4 dampak yang mungkin terjadi ketika seorang kakak diberi tanggung jawab mengurus adiknya.
1. Penindasan
Terkadang beberapa remaja dengan senang hati mengasuh adiknya bukan karena kemauan dari diri sendiri, namun karena ingin orangtua menganggapnya dapat diandalkan.
Dalam beberapa kasus, hal ini dapat menyebabkan bullying pada adik-adiknya.
Saat tidak dalam pengawasan orangtua, seorang kakak bisa saja berlaku tidak adil dan memerintah sang Adik sehingga menyebabkan adiknya cemas, depresi dan merasa bingung.
Hal ini dapat berdampak negatif pada perkembangan kognitif dan sosial sang Adik di kemudian hari.
Oleh karena itu, jika orangtua sudah mencurigai bahwa sang Kakak seringkali memperlakukan adiknya dengan semena-mena, maka Mama atau Papa harus segera menanganinya secara tegas dan mencarikan solusi terbaik untuk mereka.
Editors' Pick
2. Kenakalan
Remaja tanpa pengawasan orangtua yang tepat bisa saja terlibat dalam tindakan negatif, mulai dari bolos masuk sekolah hingga pelanggaran yang lebih berat, seperti kekerasan dan perusakan.
Ketika seorang anak yang lebih tua diberi tugas merawat adiknya, ia bisa saja memberikan pengaruh negatif dan melibatkan anak yang lebih muda dalam tindakan nakal yang ia lakukan.
Hal ini mungkin terjadi terutama ketika adik kandungnya sangat mudah dipengaruhi atau mengidolakan kakak laki-lakinya.
3. Tanggung jawab
Selain dampak buruk di atas, dampak positif pun juga bisa didapatkan oleh seorang kakak yang mengasuh adiknya.
Kakak yang sudah mampu mengasuh sang Adik memiliki kesempatan untuk belajar bertanggung jawab dan cakap dalam mengatur waktunya sendiri.
Meskipun ia harus belajar, mengerjakan pekerjaan rumah, menyelesaikan tugas sekolah, namun ia juga sudah mampu mengurus adiknya secara bersamaan.
Nah, untuk memastikan bahwa anak yang lebih tua sudah siap menghadapi tantangan seperti ini, maka jangan ragu untuk menanyakan pada diri
Mama sendiri apakah ia sudah dapat mengikuti aturan di rumah?
Jika ia mampu secara mental dan fisik untuk mengatur dirinya sendiri, maka bisa jadi ia juga sudah mampu untuk mengurus saudara kandungnya yang lebih kecil.
4. Panutan
Seorang kakak yang sudah bisa menjaga adiknya memiliki kesempatan yang besar untuk menjadi panutan positif bagi sang Adik.
Saudara yang lebih tua dapat memengaruhi kehidupan anak-anak yang lebih muda dalam berbagai cara, seperti membantu pekerjaan rumah, mengajarkan hal yang benar dan yang salah, serta membantu dalam pengembangan keterampilan sosial.
Stabilitas mental anak yang lebih muda juga dipengaruhi oleh bagaimana seorang kakak meresponnya.
Nah, itulah keempat dampak yang mungkin saja terjadi ketika orangtua memberikan tanggung jawab pada kakak untuk mengurus adiknya.
Meskipun Mama dan Papa sudah menganggap sang Kakak sudah dewasa dan bisa mengurus adiknya, bukan berarti orangtua lepas tanggung jawab begitu saja.
Pengawasan dari Mama dan Papa juga tetap harus dilakukan guna mencegah hal-hal buruk yang mungkin saja terjadi.
