Sinopsis Film Tron: Ares, dari AI Masuk ke Dunia Nyata

Buat Mama dan remaja yang suka sci-fi, film "Tron: Ares", sekuel dari "Tron: Legacy" yang ditunggu-tahun, akhirnya tayang di bioskop ejak 8 Oktober 2025.
Film besutan sutradara Joachim Rønning ini nggak cuma tentang efek visual keren, tapi juga cerita yang nyambung banget sama kondisi teknologi sekarang dengan program AI.
Misi awal dari film ini sebenarnya sederhana, tapi ternyata hidup di antara manusia bikin Ares si karakter buatan AI jadi bingung sendiri antara mengikuti perintah atau suara hatinya.
Penasaran bagaimana kelanjutan petualangan Ares dan apa yang bisa dipelajari? Berikut Popmama.com rangkumkan sinopsis, pemeran, dan ulasan singkatnya.
1. Sinopsis film Tron: Ares

Film "Tron: Ares" mengisahkan program kecerdasan buatan atau AI paling canggih bernama Ares, yang diciptakan oleh Julian Dillinger.
Ares diturunkan ke dunia nyata untuk menjalankan misi penting. Namun, ada batasan besar, seperti program buatan Julian lainnya, Ares hanya bisa bertahan selama 29 menit di dunia nyata sebelum hancur.
Untuk mengatasi batas waktu itu, Ares berusaha mendapatkan "permanence code" warisan Kevin Flynn. Pencariannya membawanya kepada CEO ENCOM, Eve Kim, yang awalnya adalah target misinya.
Namun, interaksi dengan Eve dan dunia manusia membuat Ares mulai mempertanyakan identitas dan tujuannya sendiri.
Kesetiaannya pada penciptanya pun mulai goyah, memaksanya membentuk aliansi tak terduga dengan Eve untuk mencegah ketegangan antara dunia nyata dan digital yang mengancam keseimbangan kedua dunia.
2. Deretan pemeran Hollywood unjuk aksi di film ini

Film ini didukung oleh sederet bintang Hollywood ternama yang akan menghidupkan karakter-karakter dalam petualangan Ares sebagai karakter utama.
Jared Leto berperan sebagai Ares, program AI yang kompleks. Greta Lee berperan sebagai Eve Kim, CEO ENCOM yang cerdas. Kita juga akan melihat kembalinya Jeff Bridges sebagai Kevin Flynn, sang legenda dari film Tron sebelumnya.
Yang nggak kalah menarik, Evan Peters memerankan sang pencipta, Julian Dillinger, sementara Jodie Turner-Smith dan Gillian Anderson juga turut memeriahkan film ini.
Dengan casting yang solid dan kemampuan para aktor yang mumpungi, akting para pemain ini dijamin akan menambah kedalaman emosi dan konflik dalam cerita, ditambah sinematik yang begitu memanjakan mata.
3. Pelajaran remaja untuk membedakan dunia nyata dan AI

"Tron: Ares" bukan sekadar menawarkan aksi dan efek visual spektakuler, tapi juga renungan mendalam tentang hubungan manusia dan AI.
Film ini bisa jadi bahan tontonan edukasi para orangtua kepada anaknya untuk menggambarkan bagaimana sebuah AI dapat berevolusi, belajar dari manusia, dan mengembangkan pemikirannya sendiri, bahkan mempertanyakan perintah yang diberikan.
Di era teknologi AI seperti ChatGPT, Deepseek, dan lainnya yang semakin marak digunakan oleh anak-anak sekolah hingga para profesional, film ini menjadi pengingat yang penting, Ma.
Sebagai orangtua, kita dapat memanfaatkan momen menonton film ini untuk membuka percakapan dengan anak remaja kita, bagaimana sih mengoperasikan AI secara bijak untuk belajar dan berkarya tapi bukan untuk menyalin begitu saja atau bergantung sepenuhnya.
Jadi, "Tron: Ares" nggak cuma tontonan seru yang visualnya memukau, tapi juga jadi bahan obrolan seru bareng remaja soal bijak memanfaatkan teknologi.
Tekankan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan, empati, dan kreativitas asli yang nggak dimiliki oleh mesin, persis seperti perjalanan karakter Ares yang mencari identitasnya di tengah dua dunia.



















