Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Siswa di Palembang Dituduh Pakai Narkoba, Sang Mama Viralkan di Medsos

Guru dan Siswa "M" di SMK 7 Palembang
Popmama.com/Sekar Gadis Biantara
Intinya sih...
  • Siswa SMK dituduh pakai narkoba tanpa bukti medis
  • Guru memaksa siswa mengaku menggunakan narkoba
  • Kasus ini menimbulkan dampak psikologis dan pelajaran hukum
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dunia pendidikan kembali diguncang oleh kasus dugaan fitnah terhadap seorang siswa SMKN 7 Palembang (13/10/2025). Seorang ibu, Nita (35), meluapkan kekecewaannya di media sosial setelah anaknya dituduh memakai narkoba oleh guru di sekolah, tanpa adanya bukti medis.

Siswa berinisial M itu disebut-sebut menggunakan narkotika oleh sejumlah guru, termasuk wali kelas dan Kaprodi Teknik Sepeda Motor. Tuduhan itu bahkan berujung pada desakan agar siswa mengundurkan diri.

Merasa nama baik anaknya tercemar, sang ibu segera membawa M ke RS Bhayangkara Palembang. Hasil tes urin dan darah yang keluar kemudian membuktikan M negatif dari narkoba.

Namun sebelum kebenaran terungkap, ia sudah terlanjur malu, stres, dan hampir dikeluarkan dari sekolah. Kasus ini menimbulkan banyak reaksi, bagaimana bisa tuduhan seberat itu muncul tanpa bukti?

Berikut Popmama.com bagikan selengkapnya kasus viral siswa SMK dituduh pakai narkoba.

Kronologi Tuduhan dari Seorang Guru, Membuat Pengakuan Siswa karena Paksaan

Sebelum hasil tes keluar, siswa M sempat mengalami tekanan di lingkungan sekolah. Ia mengaku dipaksa mengaku menggunakan narkoba oleh gurunya. Jika tidak mengakui, ia diancam akan dipukul dan dilaporkan ke polisi.

Dalam kondisi tertekan dan takut, M akhirnya menjawab “iya” meski sebenarnya ia tidak merasa pernah memakai narkoba. Setelah itu, ia dibawa ke ruang guru dan duduk di hadapan beberapa tenaga pendidik.

Di ruangan itu, M kembali didesak dengan berbagai pertanyaan mengapa menggunakan narkoba, siapa yang mengajak, dan sejak kapan. Namun karena merasa tidak bersalah, M hanya diam dan tidak tahu harus menjelaskan apa.

Dalam proses interogasi di sekolah, guru sempat merekam video ketika siswa M diminta mengakui penggunaan narkoba. Rekaman itu dilakukan di ruang guru, di hadapan sejumlah pendidik lain.

Mediasi Gagal, Laporan Polisi Diajukan

Ibu dari "M" berusaha mediasi ke sekolah
TikTok.com/nita_fsagung

Meski bukti medis sudah diserahkan ke sekolah, pihak keluarga menilai tidak ada tindakan tegas terhadap guru yang menuduh. Akhirnya, Nita melaporkan sang guru berinisial Maya Handayani ke Polrestabes Palembang atas dugaan fitnah dan pencemaran nama baik.

Dinas Pendidikan Sumatera Selatan (Disdik Sumsel) sebenarnya sudah mencoba memediasi kedua pihak hingga tiga kali. Namun, belum juga ada hasil akhir. Disdik mengaku sudah memberikan pembinaan agar guru-guru lebih berhati-hati dalam menyampaikan dugaan yang sensitif seperti kasus narkotika.

Dualitas Korban Siswa dan Guru

Dokumentasi guru dan siswa M
Popmama.com/Sekar Gadis Biantara

Pihak guru, Maya Handayani, membantah telah memfitnah. Ia menyebut hanya menindaklanjuti laporan internal dan berusaha mencari kebenaran lewat percakapan dengan siswa. Menurutnya, sang siswa sempat mengaku menggunakan narkoba tiga kali atas ajakan teman.

Namun, pernyataan itu dibantah oleh hasil tes medis. Sekolah pun akhirnya menghapus poin pelanggaran siswa dan menyerahkan kasus sepenuhnya ke Disdik serta kepolisian.

Menariknya, kini kedua pihak sama-sama merasa menjadi korban, siswa dan keluarganya karena nama baiknya terlanjur rusak dan guru karena ikut diserang dan difitnah di media sosial lantaran sang ibu, Nita, melakukan siaran langsung di media sosial untuk menanyakan kondisi anaknya dan dua teman lainnya yang juga ikut diperiksa.

Dalam live tersebut, ia mengungkapkan kekecewaannya atas cara pihak sekolah memperlakukan anak-anak tersebut tanpa bukti yang jelas.

Dampak Psikologis Terhadap Siswa

anak laki-laki sedang bersedih
Freepik

Bagi siswa M, tuduhan itu bukan hanya masalah administratif. Ia disebut mengalami tekanan mental dan malu di lingkungan sekolah. Nama baik yang sempat tercemar membuatnya sulit berinteraksi seperti biasa.

Bagi seorang remaja, pengalaman seperti ini bisa meninggalkan trauma sosial jangka panjang terutama karena melibatkan isu sensitif seperti narkoba. Terlebih, M sempat tidak ingin masuk sekolah karena tuduhan yang membuatnya malu dna takut.

Etika dan Pelajaran Hukum

Anak laki-laki dan teman yang sedang mengolok-olok
Freepik

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi dunia pendidikan. Menuduh tanpa bukti adalah tindakan berisiko. Secara hukum, tuduhan palsu dapat dikategorikan sebagai pencemaran nama baik (Pasal 27 ayat 3 UU ITE) atau fitnah berdasarkan Pasal 311 KUHP (sekarang diatur dalam Pasal 434 KUHP Baru).

Menurut Pasal 434 KUHP Baru (pengganti Pasal 311 KUHP Lama), seseorang yang menuduh orang lain melakukan perbuatan tertentu padahal tahu tuduhan itu tidak benar, bisa dikenai pidana karena membuat fitnah. Ancaman hukumnya dapat berupa pidana penjara hingga tiga tahun.

Selain itu, jika tuduhan dilakukan atau disebarluaskan melalui media sosial, Pasal 27 ayat (3) Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) juga dapat diterapkan. Pasal ini mengatur larangan mendistribusikan atau mentransmisikan konten elektronik yang memuat penghinaan atau pencemaran nama baik, dengan ancaman hukuman penjara maksimal enam tahun atau denda hingga satu miliar rupiah.

Namun di sisi lain, penyebaran video atau tuduhan balik terhadap guru di media sosial juga bisa masuk ke ranah hukum yang sama. Artinya, kedua pihak punya kewajiban menjaga etika digital dan kehormatan masing-masing.

Bijak Sebelum Menyimpulkan, Empati Sebelum Menilai

anak laki-laki murung di kelas
Freepik

Kasus SMKN 7 Palembang ini membuka mata banyak orang bahwa dunia pendidikan bukan hanya soal disiplin, tapi juga tentang kehati-hatian, empati, dan komunikasi.

Pada akhirnya, kasus ini bukan sekadar pertikaian antara guru dan murid. Ini adalah cermin dari betapa pentingnya kebijaksanaan dalam bertindak dan berbicara.

Sebelum menuduh, verifikasi dulu.
Sebelum memviralkan, pahami dulu dampaknya.
Karena di balik setiap kasus viral, ada dualitas kerugian di dalamnya.

Itulah kasus viral siswa SMK dituduh pakai narkoba, semoga ada manfaat yang bisa dipetik!

Share
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

Membuat Catatan Tulis Tangan Ternyata Lebih Efektif untuk Belajar, Lho!

07 Des 2025, 16:05 WIBBig Kid