Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

4 Alasan Mengapa Membesarkan Anak Terasa Sulit dan Cara Mengatasinya

Keluarga
Freepik

Membesarkan anak memang bukan perkara mudah bagi semua orangtua, terutama bagi Mama yang menghadapi berbagai tantangan sehari-hari dalam mendidik dan merawat buah hati.

Dari tangisan yang tak kunjung reda, kenakalan yang membuat pusing, hingga perjuangan mengatur emosi anak yang sulit dikendalikan, semuanya bisa membuat Mama merasa lelah dan kewalahan.

Namun, penting untuk diketahui bahwa kesulitan ini adalah hal yang wajar dan bisa diatasi dengan pendekatan yang tepat.

Dalam artikel ini, Popmama.com akan memberikan alasan mengapa membesarkan anak terasa sulit serta strategi praktis untuk menghadapinya dengan penuh kasih sayang dan kesabaran demi tumbuh kembang anak yang optimal.

1. Karena membesarkan manusia

Anak mencium pipi Mama
Freepik/bristekjegor

Membesarkan anak berarti membimbing mereka melalui berbagai fase perkembangan yang penuh dengan perubahan perasaan seperti sedih, kecewa, takut, frustrasi, dan bahagia sekaligus.

Orangtua harus merangkul semua perasaan ini dengan kesabaran dan kasih sayang, serta menjaga agar anak merasa aman dan nyaman sepanjang masa tumbuh kembangnya.

Selain itu, membesarkan anak di zaman kini semakin rumit dengan hadirnya tantangan seperti perkembangan teknologi yang pesat, pengaruh budaya yang berubah cepat, tekanan sosial, dan kebutuhan komunikasi yang berbeda antara orangtua dan anak.

Membesarkan manusia juga berarti orang tua harus menyeimbangkan berbagai peran sekaligus, menyesuaikan pola asuh, mengelola waktu dengan berbagai tuntutan, dan menghindari kelelahan emosional.

Hal ini menuntut keberanian dan ketangguhan, khususnya bagi orangtua tunggal yang membagi waktu antara kebutuhan emosional anak dan tanggung jawab keluarga.

2. Masih memiliki bekas pola pengasuhan masa lalu

Anak tidur dipangkuan Mama
Freepik/prostooleh

Masih memiliki bekas pola pengasuhan masa lalu membuat membesarkan anak terasa sulit bagi Mama karena pola asuh yang dulu diterima seseorang sebagai anak bisa secara tidak sadar memengaruhi cara Mama mengasuh anak sendiri.

Pola pengasuhan masa lalu yang mungkin bersifat otoriter, permisif, atau terlalu keras dapat meninggalkan bekas yang membentuk cara pandang, emosi, dan cara respons terhadap anak.

Jika Mama dulu mengalami pola asuh yang terlalu keras dan otoriter, mungkin ada kecenderungan untuk menjadi orangtua yang terlalu mengontrol dan menuntut anak secara ketat. Hal ini bisa membuat komunikasi menjadi tegang dan anak merasa takut salah.

Sebaliknya, pola asuh permisif yang dulu dialami bisa membuat orangtua kesulitan memberi batasan yang jelas, sehingga anak menjadi kurang disiplin dan mandiri.

Karena pola pengasuhan lama sudah membentuk kebiasaan dan kepercayaan tentang bagaimana menjadi orang tua, sulit untuk memutus pola tersebut tanpa kesadaran dan usaha yang besar.

Ini bisa menimbulkan konflik batin, bingung, atau stres saat menghadapi situasi pengasuhan sehari-hari.

3. Perlu belajar terus menerus

Mama membantu anaknya
Freepik

Perlu belajar terus menerus menjadi alasan mengapa membesarkan anak terasa sulit bagi Mama karena tumbuh kembang anak adalah proses dinamis yang selalu berubah seiring waktu.

Setiap tahap perkembangan anak membawa tantangan dan kebutuhan yang berbeda, sehingga Mama dituntut untuk selalu menyesuaikan cara mendidik dan merawatnya.

Anak tidak hanya tumbuh secara fisik, tapi juga secara emosional, sosial, dan kognitif. Apa yang berhasil pada satu fase belum tentu efektif pada fase berikutnya.

Mama perlu terus belajar strategi dan pengetahuan baru agar bisa memberikan pengasuhan yang tepat sesuai kebutuhan anak.

Setiap anak unik dengan karakter dan kebutuhan yang berbeda-beda. Belajar terus menerus membantu Mama memahami kepribadian anak dan menyesuaikan pola asuh agar sesuai dengan temperament dan situasi anak.

4. Karena orangtua adalah manusia

Papa dengan anak perempuannya
Freepik

Sebagai manusia, Mama juga mengalami stres, lelah, marah, takut, dan emosi lain yang kadang sulit dikendalikan.

Ketika menghadapi tantangan pengasuhan, emosi ini bisa mempengaruhi cara Mama merespons anak, misalnya mudah marah atau kurang sabar.

Ini wajar karena Mama bukan robot, tapi manusia yang perlu dukungan dan waktu untuk istirahat serta mengelola emosi.

Mama mungkin merasa bingung atau ragu-ragu kapan harus mengambil keputusan terbaik untuk anak karena setiap anak unik dan situasinya berbeda-beda.

Tidak ada orang tua yang langsung sempurna dalam mendidik anak, semua perlu belajar dan beradaptasi. Ini membuat proses mengasuh menjadi perjalanan panjang yang penuh dinamika.

Selain mengasuh anak, Mama juga memiliki banyak peran lain seperti bekerja, mengurus rumah, dan merawat hubungan keluarga.

Menjadi manusia berarti harus mengatur waktu dan prioritas dengan baik, yang terkadang menimbulkan konflik dan tekanan.

Cara Mengatasi Perasaan Sulit ketika Membesarkan Anak

Ibu memeluk anaknya
Freepik

Mengatasi perasaan sulit saat membesarkan anak memang memerlukan kesabaran dan strategi yang tepat, terutama bagi Mama yang menghadapi berbagai tantangan pengasuhan.

Berikut adalah cara-cara efektif yang bisa Mama lakukan untuk mengatasi perasaan sulit tersebut:

  1. Sempatkan waktu untuk diri sendiri secara rutin

    Pilih aktivitas favorit yang bisa Mama lakukan secara rutin. Hal ini dilakukan agar pikiran Mama terasa lebih lega dan tenang, hingga Mama lebih siap untuk menghadapinya kembali.

  2. Belajar regulasi emosi

    Mama harus terus belajar meregulasi emosi secara berulang kali. Selain untuk melatih kesabaran, Mama bisa menjadi contoh yang baik untuk si Kecil.

  3. Bangun support system

    Mengasuh anak tidak bisa dilakukan sendirian. Mama harus menyamakan visi dan misi pengasuhan dengan suami. Hal lain yang dapat Mama lakukan adalah bergabung dengan komunitas yang selaras untuk mendukung praktik pengasuhan.

Membesarkan anak memang bukan perjalanan yang mudah bagi Mama. Banyak tantangan dan perasaan sulit yang muncul karena membesarkan manusia adalah proses yang kompleks dan penuh dinamika.

Semoga Mama selalu diberi kekuatan, kesabaran, dan cinta dalam menjalani peran luar biasa ini. Mama tidak pernah sendiri di perjalanan ini!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

Apakah Film Avatar: Fire and Ash Boleh Ditonton Anak? Ini Faktanya!

18 Des 2025, 15:14 WIBBig Kid