Antibiotik untuk Anak, Bagaimana Aturan Pakai yang Aman?

Yuk, perhatikan supaya tidak membahayakan si Kecil!

31 Oktober 2022

Antibiotik Anak, Bagaimana Aturan Pakai Aman
Freepik/Freepik

Ketika anak terinfeksi bakteri, umumnya dokter akan memberikan obat antibiotik. Obat ini dapat menghambat dan membunuh pertumbuhan bakteri. Namun, pemberian obat antibiotik tidak bisa sembarangan.

Antibiotik tidak boleh dikonsumsi anak-anak di bawah umur 3 tahun. Penggunaannya yang tidak tepat juga berdampak buruk pada kesehatan, misalnya peningkatan risiko terjadinya resistensi. Untuk itu, penggunaan antibiotik untuk anak harus sesuai resep dokter.

Lantas, bagaimana cara mengonsumsi antibiotik untuk anak yang aman? Serta apa saja aturan pakai yang perlu diperhatikan?

Yuk, simak penjelasan yang dirangkum Popmama.com berikut. Sehingga, Mama dan Papa mengetahui apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan saat anak minum antibiotik.

1. Sebenarnya, anak tidak membutuhkan antibiotik terlalu sering

1. Sebenarnya, anak tidak membutuhkan antibiotik terlalu sering
Freepik/Xb100

Hal penting yang perlu diketahui oleh orangtua adalah sebaiknya anak tidak mengonsumsi antibiotik terlalu sering. Sebagian besar infeksi yang dialami anak-anak disebabkan oleh virus, bukan bakteri. Sementara itu, antibiotik untuk anak tidak bisa membunuh virus.

Makanya, penggunaan antibiotik untuk anak tidak boleh asal, apalagi tanpa resep dokter. Selain itu, antibiotik harus habis dikonsumsi agar tidak menimbulkan resistensi. Dengan kata lain, bakteri makin kebal terhadap antibiotik.

Walaupun anak terlihat sudah membaik, pastikan ia mengonsumsi antibiotik sampai habis. Hal ini bisa digunakan sebagai antisipasi karena bakteri bisa jadi masih belum mati dalam tubuh. Jadi, aturan pakainya harus sesuai dengan anjuran dokter dan aturan medis.

Penggunaan antibiotik yang paling efektif dan aman adalah dikonsumsi secara berkala. Hindari memberikan antibiotik dalam jumlah banyak dan dalam waktu singkat.

Editors' Pick

2. Efek samping berbahaya bila anak mengonsumsi antibiotik kurang tepat

2. Efek samping berbahaya bila anak mengonsumsi antibiotik kurang tepat
Freepik/Freepik

Selain resistensi antibiotik, penggunaan antibiotik yang kurang tepat bisa menyebabkan efek samping berbahaya. Makanya, penggunaan antibiotik untuk anak benar-benar perlu diperhatikan.

Beberapa efek samping dari penggunaan antibiotik:

  • Mual
  • Muntah
  • Kemerahan
  • Diare
  • Sakit perut
  • Alergi.

Apabila si Kecil menunjukkan tanda-tanda tersebut setelah mengonsumsi antibiotik, segera bawa ke dokter. Sehingga, anak mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

3. Aturan umum penggunaan antibiotik

3. Aturan umum penggunaan antibiotik
Freepik/Jcomp

Pemberian antibiotik cukup aman selama mengikuti resep dokter. Biasanya, pemberian antibiotik untuk anak pun sesuai dengan beberapa ketentuan, yakni:

  • Penggunaan antibiotik tidak boleh berlebihan.
  • Buang antibiotik bila sudah tidak dikonsumsi lagi.
  • Hindari memberikan antibiotik pada orang lain.
  • Jenis antibiotik harus sesuai dengan penyakit yang diderita si Kecil.
  • Aturan konsumsi antibiotik harus sesuai dengan petunjuk dokter.
  • Antibiotik harus diminum sesuai waktu yang ditentukan.

4. Jenis-jenis antibiotik

4. Jenis-jenis antibiotik
Freepik/Freepik

Ada banyak jenis antibiotik. Setiap antibiotik memiliki fungsi berbeda-beda. Fungsi dan cara kerjanya disesuaikan dengan jenis bakteri.

Berikut beberapa jenis antibiotik untuk anak maupun orang dewasa yang biasanya digunakan:

  • Sefalosporin (Cefdinir, ceftibuten, dan lain-lain). Fungsinya adalah mengatasi infeksi telinga, pneumonia, dan infeksi telinga berulang, serta sinus.
  • Penisilin (Amoksisilin dan penisilin G). Kegunaanya untuk mengatasi bakteri penyebab sinus dan infeksi telinga.
  • Obat sulfa (Trimetoprim-sulfametoksazol). Fungsinya adalah mengatasi infeksi bakteri di saluran kemih.
  • Beta-laktamase (Asam amoksisilin-klavulanat atau augmentin). Antibiotik ini diresepkan untuk mengatasi infeksi telinga yang lebih parah.
  • Makrolida (Azitromisin dan eritromisin). Antibiotik ini berfungsi meredakan batuk disertai kejang dan pneumonia ringan.

5. Merek antibiotik untuk anak yang biasanya diresepkan dokter

5. Merek antibiotik anak biasa diresepkan dokter
Freepik/Adenom4

Selain jenis-jenis antibiotik, perhatikan juga merek antibiotik yang diresepkan dokter. Setiap antibiotik memiliki manfaatnya masing-masing.

Berikut beberapa contoh merek antibiotik untuk anak:

  • Amoxicillin

Antibiotik ini termasuk obat pediatrik. Obat ini tergolong paling sering diresepkan dokter karena cukup aman untuk anak-anak. 

Antibiotik ini dapat mengatasi bakteri penyebab radang tenggorokan, infeksi telinga, infeksi sinus, dan pneumonia. Jenis antibiotik ini diberikan pada anak dalam bentuk cair.

  • Cephalexin

Obat antibiotik yang kerap diresepkan oleh dokter ini dijual dengan nama merek Keflex. Selain itu, Cephalexin tersedia dalam bentuk obat generik. Fungsinya adalah mengatasi infeksi telinga, infeksi pernapasan, infeksi saluran kemih, dan infeksi kulit. 

  • Ibuprofen

Ibuprofen tergolong antibiotik dengan sifat antiinflamasi nonsteroid. Kegunaannya adalah mengobati demam, nyeri, dan radang.

  • Azithromycin

Antibiotik ini tersedia dalam bentuk obat generik. Biasanya, obat ini diresepkan dokter untuk mengatasi infeksi telinga. Selain berbentuk tablet, obat ini juga tersedia dalam bentuk cair yang bisa diminum atau diteteskan.

Itulah beberapa contoh merek antibiotik untuk anak.

Meskipun terbilang aman dikonsumsi, tapi penggunaan antibiotik harus sesuai resep dokter. Pasalnya, pemberian antibiotik harus sesuai dengan bakteri penyebab infeksi. Jadi, Mama dan Papa perlu mencermati antibiotik untuk anak, ya.

Baca Juga:

The Latest