Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Mengajarkan Budaya Antre pada Anak, Wajib Dipraktikan Ma!

Freepik/pvproductions
Freepik/pvproductions

Agar hidup nyaman, tentram, dan damai di tempat umum, setiap orang harus selalu mengantre atau menunggu giliran. Namun sayangnya budaya antre sudah kian luntur. Terlihat banyak sekali orang yang sudah tidak sabar dan saling serobot di tempat umum hingga menimbulkan kericuhan. 

Maka dari itu, mengantre menjadi hal yang penting untuk diajarkan pada anak sejak dini, Ma. Sebab, sangat berguna untuk kehidupan Anak sehari-hari.

Akan ada banyak sekali aktivitas di luar rumah yang mengharuskan mereka mengantre, seperti saat membayar belanjaan di minimarket atau supermarket, naik kendaraan umum, masuk toilet, dan lain sebagainya. 

Selain memberikan kenyamanan di tempat umum, mengajarkan antre dapat membentuk kepribadian baik pada anak.

Sebab, dengan belajar mengantri Mama membiasakan si Anak untuk bersabar, menghargai orang lain, sopan dan santun.

Jika Mama masih merasa bingung harus memulai mengajarkan anak-anak mengantre dari mana, berikut ini Popmama.com telah merangkum cara mengajarkan budaya antre pada anak dengan mudah. Simak dan terapkan pada anak yuk! 

1. Memberikan pemahaman pada anak tentang pentingnya budaya antre

Freepik/Tirachardz
Freepik/Tirachardz

Agar anak dapat melaksanakan budaya antre di tempat umum, Mama harus memberikan pemahaman tentang pentingnya budaya antre supaya mereka benar-benar mengetahui jika mengantre memang hal yang wajib dipatuhi. 

Pertama-tama, beritahu terlebih dahulu arti mengantre yaitu menunggu giliran sesuai dengan nomor urut atau barisan untuk mendapatkan sesuatu. 

Beri pemahaman pada si Anak, hal tersebut harus dilakukan agar keadaan di suatu tempat menjadi tertib sehingga tidak mengganggu orang lain. Selain itu, mengantre juga termasuk perilaku terpuji, karena kita menghormati dan menghargai orang lain, siapa yang datang lebih dulu maka mereka berhak berada di antrian depan. 

Selain itu, beritahu pada si Anak jika mengantre merupakan salah satu cerminan diri. Jika kita mengantre dengan tenang dan sesuai aturan, maka kita akan terlihat sopan dan santun.

Sebaliknya, jika kita menyerobot antrean orang lain, maka bisa dicap sebagai orang yang egois, tidak sabar, tidak tahu diri, dan hal-hal jelek lainnya. Untuk itu pastikan anak mama menjadi seseorang yang mau mengantre ya!

2. Contohkan perilaku antre

Freepik
Freepik

Teori saja rasanya tidak cukup untuk menanamkan budaya antre pada Anak, Ma. Pasalnya, anak adalah seorang peniru ulung, ia akan mencontoh orang-orang yang ada di sekitarnya.

Jadi, walaupun Mama telah memberi teori tentang budaya antre namun tidak dilakukan, maka anak pun akan bersikap yang sama, mengabaikan teori tersebut. Alhasil, mereka tidak akan mengantri di tempat umum dan menimbulkan kegaduhan dalam masyarakat. 

Untuk itu, penting sekali Mama mencontohkan budaya antre di depan anak, hal ini sebagai pembelajaran lebih lanjut dari teori agar si Anak benar-benar paham dengan budaya antre. 

Mama bisa mencontohkannya budaya antre ini hanya di dalam rumah. Misalnya, mau cuci tangan setelah makan menggunakan tangan, anak mama selesai lebih dulu, maka Mama harus antre di belakangnya.

Jika kenyataannya sebaliknya, Mama lebih dulu datang di depan meran, lalu si anak tiba-tiba menyerobot, maka Mama dapat menegurnya. 

Contoh lainnya, Mama bisa mengajak anak berbelanja ke supermarket, mengurus berkas di kantor pemerintahan daerah, atau tempat lainnya.

3. Biasakan anak bermain bergilir

Freepik/freepik
Freepik/freepik

Bermain merupakan aktivitas harian anak-anak. Di sini mereka juga bisa belajar mengantre lho, Ma.

Caranya, dengan membiasakan anak-anak untuk bermain secara bergiliran. Misalnya, Adik dan Kakak sedang bermain bersama, lalu ternyata keduanya ingin memainkan permainan yang sama. Jika Adik mengambil permainannya lebih dulu, maka ia berhak memainkannya. Sementara itu, sang Kakak harus berlapang dada menunggu giliran agar bisa memainkan permainan tersebut. Nah, sambil menunggu Kakak bisa coba bermain permainan lain terlebih dahulu agar tidak bosan. 

Agar pembelajaran budaya antre lebih luas, Mama dan Papa dapat mengajak anak ke arena playground. Di sana ada banyak mainan yang bisa dimainkan oleh seluruh pengunjung. Ketika anak mama ingin memainkan permainan yang sedang dimainkan orang, mintalah mereka untuk mengantre. Jika ternyata antreannya cukup banyak maka ia harus bersabar. Jangan sampai menyelak orang di depannya.

4. Mempraktikkan langsung di tempat umum

Freepik/Pressmaster
Freepik/Pressmaster

Selain dalam wahana permainan, Mama juga bisa meminta anak untuk praktik mengantre secara langsung di tempat umum seperti mini market dan toilet. Sebab, dua tempat ini akan sering dikunjungi oleh kita.

Mama dapat mengajak anak ke minimarket, mintalah ia membeli sesuatu dan membayarnya sendiri. Jika pembayaran harus mengantre, maka mereka harus berbaris sesuai antrean sebagaimana teori yang telah dipelajari. Namun, karena anak masih terlalu kecil, Mama harus terus memperhatikan mereka ya, jangan membiarkan anak-anak mengantre sendirian.

Dengan mempraktikkan secara langsung seperti contoh di atas, maka nanti akan timbul kesadaran dalam diri anak bahwa mengantre itu benar-benar penting untuk dilakukan.

5. Berikan hadiah pada anak sebagai bentuk apresiasi

Freepik/Prostooleh
Freepik/Prostooleh

Ketika si Anak berhasil mengantre tidak ada salahnya jika Mama dan Papa memberikan mereka hadiah. Hal ini merupakan suatu bentuk apresiasi pada anak mama karena mereka telah berhasil mempelajari satu hal baim dalam kehidupan. 

Hadiah dari Mama dan Papa ini tentu membuat si Anak merasa senang dan termotivasi untuk selalu berbuat baik kapanpun dan di manapun. 

Nag itulah 5 hal yang bisa Mama dan Papa ajarkan pada anak agar mereka memahami dan mempraktikkan budaya mengantre. Yuk mulai praktikan pada anak sekarang juga!

Share
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

Main Game Dulu vs Sekarang, Ini Alasan Gen Z Punya Attention Span Mini

15 Des 2025, 18:50 WIBBig Kid