Hal yang Bisa Menenangkan Anak Berdasarkan Usianya

Setiap Mama pasti ingin melihat buah hatinya merasa nyaman dan tenang di setiap tahapan tumbuh kembangnya.
Namun, cara menenangkan anak bisa berbeda-beda tergantung usia mereka. Apa yang efektif untuk bayi belum tentu sama untuk balita atau anak yang lebih besar.
Oleh karena itu, Popmama.com akan membahas hal-hal yang menenangkan anak pada setiap usianya, sehingga Mama bisa lebih siap dan paham cara menghadapi berbagai situasi dengan penuh kasih sayang dan kesabaran.
Yuk, simak tips praktis ini untuk membantu Mama menciptakan momen tenang dan bahagia bersama si Kecil!
1. Usia 0-2 tahun

Anak pada usia 0-2 tahun menganggap Mama sebagai seluruh dunianya, sehingga kehadiran, suara, dan aroma mama dirasa menjadi sumber ketenangan bagi si Kecil.
Saat anak merasakan kehadiran fisik Mama, seperti pelukan hangat, mereka merasa terlindungi layaknya ketika di dalam kandungan, yang membantu menurunkan hormon stres dan membuatnya lebih tenang.
Suara Mama, terutama suara yang lembut dan menenangkan, juga berperan sebagai bentuk komunikasi yang efektif untuk menghibur dan memberi rasa aman kepada si Kecil karena anak dapat mengenali suara orangtuanya sejak lahir.
Sentuhan fisik yang lembut seperti pelukan dan usapan dapat mempererat ikatan emosional, mengurangi kecemasan bayi, dan mendukung perkembangan kognitif serta psikologisnya.
Kombinasi kehadiran, suara, dan pelukan Mama adalah “rumah emosional” bagi anak usia 0–2 tahun. Di sanalah mereka belajar bahwa dunia bisa menjadi tempat yang aman, hangat, dan penuh cinta.
2. Usia 3-5 tahun

Di usia ini, anak mulai bertanya “kenapa” dan ingin memahami aturan, perasaan, dan konsekuensi. Namun si Kecil belum sepenuhnya bisa mengelola emosi atau menerima penolakan tanpa rasa kecewa.
Oleh karena itu, Mama harus menjelaskan menggunakan bahasa yang lembut, agar anak merasa didengar dan dihargai sehingga mereka lebih percaya diri untuk mengungkapkan perasaan tanpa merasa takut atau terancam.
Setelah Mama menjelaskan dengan lembut, Mama bisa memberikan sebuah pelukan hangat kepada si Kecil.
Pelukan yang diberikan setelah penjelasan berfungsi sebagai bentuk dukungan emosional yang memperkuat rasa aman dan nyaman, karena anak tahu bahwa Mama ada untuk mereka meskipun sedang menghadapi situasi sulit.
3. Usia 6-9 tahun

Pada usia ini, dunia anak mulai dipenuhi dengan aturan, harapan, dan interaksi sosial yang lebih kompleks. Di tengah proses belajar yang kadang membingungkan.
Ada tiga hal yang membuat mereka tenang, yaitu perasaan didengarkan, dilibatkan, dan aman saat membuat kesalahan, menjadi sumber ketenangan yang sangat penting.
Ketika anak merasa didengarkan, mereka merasa dihargai dan dipahami, yang meningkatkan rasa percaya diri dan memperkuat ikatan emosional dengan Mama.
Melibatkan anak dalam pengambilan keputusan atau diskusi membantu mereka merasa memiliki kontrol dan tanggung jawab, yang sangat penting untuk membangun kemandirian dan motivasi internal.
Selain itu, anak yang merasa aman saat membuat kesalahan akan lebih berani mencoba hal baru tanpa takut dihakimi atau dihukum keras, sehingga mereka dapat belajar dan tumbuh secara optimal.
4. Usia 10-12 tahun

Perasaan dimengerti, tidak dihakimi, dan diberikan privasi sangat menenangkan bagi anak usia 10-12 tahun karena pada usia ini anak mulai lebih peka terhadap perasaan dan evaluasi dari orang lain serta mulai mengembangkan identitas pribadi yang kuat.
Ketika anak merasa dimengerti, mereka merasa diterima apa adanya tanpa harus berubah, yang membantu menurunkan kecemasan dan meningkatkan rasa percaya diri.
Menghindari sikap menghakimi memberikan ruang bagi anak untuk mengekspresikan diri dengan jujur tanpa takut mendapat kritik yang membuat mereka merasa malu atau takut salah.
Selain itu, memberikan privasi kepada anak sangat penting karena anak di usia ini mulai membutuhkan ruang sendiri untuk refleksi diri dan mengembangkan kemandirian emosional.
Rasa dihargai dan punya kontrol atas privasinya membuat anak merasa lebih tenang dan aman, serta menguatkan hubungan yang didasari oleh saling percaya antara Mama dan anak.
5. Usia 13 - 16 tahun

Anak usia 13–16 tahun sudah memasuki masa remaja, masa remaja adalah periode pencarian jati diri, eksplorasi emosi, dan dorongan kuat untuk mandiri.
Pada masa remaja ini mereka sedang dalam proses membentuk identitas diri dan mencari kemandirian. Ketika remaja merasa dihormati, mereka merasa diakui sebagai individu yang penting dan berharga.
Memberikan ruang kepada remaja berarti menghargai privasi dan kebebasan mereka, yang sangat mereka butuhkan untuk mengeksplorasi diri dan beradaptasi dengan perubahan emosional maupun sosial.
Konsistensi yang tenang dari orang tua memberikan rasa aman dan stabilitas di tengah gejolak emosi dan perubahan yang intens, sehingga remaja dapat mengandalkan dukungan yang stabil dan memahami batasan yang jelas tanpa merasa ditekan atau dibatasi secara berlebihan.
Kombinasi penghormatan, ruang pribadi, dan konsistensi dari Mama membantu remaja mengelola stres, mengurangi konflik, dan memperkuat hubungan emosional yang positif.
6. Usia 17-20 tahun

Remaja usia 17–20 tahun, keinginan untuk mandiri dan diakui sebagai pribadi dewasa semakin kuat. Di tengah proses transisi menuju kedewasaan, perasaan dianggap mampu dan dipercaya bukan hanya membangun kepercayaan diri, tetapi juga menjadi sumber ketenangan yang mendalam.
Ketika remaja diberi kepercayaan, mereka merasa dihargai dan dipercaya untuk mengambil keputusan sendiri, yang memperkuat rasa percaya diri dan motivasi untuk bertindak dewasa.
Perasaan mampu ini membantu mengurangi kecemasan dan keraguan diri yang sering muncul di masa transisi menuju dewasa.
Selain itu, kepercayaan dari orangtua juga memperkuat hubungan emosional positif, memberikan rasa aman bahwa mereka didukung meskipun diberi kebebasan.
Sebab pada usia ini emosi dan pemikiran remaja sudah semakin stabil, dukungan berupa kepercayaan akan membantu mereka lebih siap menghadapi tantangan hidup dan memperkuat rasa tanggung jawab atas pilihan yang dibuat.
Nah Ma, itu dia hal yang membuat anak tenang sesuai dengan usianya. Membuat anak tenang sesuai dengan usianya, dapat membuat anak lebih terbuka dan tumbuh menjadi anak yang percaya diri.


















