- Influenza A – Tipe yang paling sering menyebabkan wabah musiman dan biasanya menimbulkan gejala lebih berat.
- Influenza B – Gejalanya umumnya lebih ringan dibanding tipe A, namun tetap mudah menular.
- Influenza C – Biasanya hanya menimbulkan gejala sangat ringan seperti hidung tersumbat atau pilek.
5 Fakta Influenza pada Anak dan Cara Mengatasinya Menurut Dokter

- Influenza adalah infeksi akut yang menyerang hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Anak-anak rentan karena sistem imun mereka masih berkembang.
- Gejala influenza pada anak meliputi demam, hidung tersumbat, batuk kering, sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri otot dan sendi.
- Influenza dapat menjadi berbahaya pada anak dengan risiko komplikasi seperti pneumonia, infeksi telinga, sinusitis, dehidrasi, dan perburukan asma.
Influenza menjadi salah satu infeksi saluran pernapasan yang kembali banyak ditemui pada anak, terutama di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu. Perubahan suhu yang cepat dari panas ke hujan disebut berperan dalam meningkatnya risiko penularan virus, termasuk influenza.
Dalam Media Meet Up bertema Influenza pada Anak yang diselenggarakan pada Selasa (25/11/2025) di Mattea Social Space, Jakarta, dr. Nadine Shakina Tabit, Sp.A, Spesialis Anak Eka Hospital Depok, menjelaskan bahwa influenza merupakan infeksi virus yang gejalanya lebih berat dibanding flu biasa dan dapat menyebabkan komplikasi bila tidak ditangani dengan tepat.
Berikut Popmama.com merangkum penjelasan dr. Nadine Shakina Tabit, Sp.A mengenai fakta influenza pada anak, mulai dari penyebab, gejala yang perlu diperhatikan, hingga cara merawat dan mencegahnya di rumah.
Yuk, disimak!
1. Apa itu influenza pada anak

Influenza adalah infeksi akut yang menyerang hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Penyakit ini sangat mudah menular melalui percikan droplet ketika seseorang batuk, bersin, atau berbicara. Dalam paparannya, dokter menjelaskan bahwa anak-anak termasuk kelompok yang lebih rentan karena sistem imun mereka masih berkembang dan aktivitas harian membuat mereka lebih sering terpapar lingkungan yang beragam.
Tipe virus influenza yang dapat menyerang anak:
Penularan influenza dapat terjadi melalui kontak dekat dengan orang yang sakit, menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus, atau berada di ruangan tertutup dengan ventilasi buruk.
“Influenza itu berbeda dengan flu biasa. Ia bisa menyerang hingga ke otak, paru, bahkan menyebabkan komplikasi yang lebih berat,” ujar dr. Nadine
Penekanan ini menunjukkan bahwa influenza harus mendapat perhatian khusus, terutama pada anak, karena risikonya dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius bila tidak ditangani dengan tepat.
2. Gejala influenza pada anak

Gejala influenza biasanya muncul dalam 1–3 hari setelah anak terpapar virus. Pada sebagian anak, gejalanya bersifat ringan, tetapi tidak jarang dapat berkembang menjadi keluhan yang lebih berat sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Gejala utama influenza pada anak meliputi:
- Demam (umumnya lebih dari 38°C)
- Hidung tersumbat atau berair
- Batuk kering
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Nyeri otot dan sendi
- Menggigil
- Lemas atau tampak tidak bertenaga
Pada anak usia lebih kecil, terutama balita, influenza juga dapat menimbulkan gejala tambahan seperti:
- Rewel berlebihan
- Nafsu makan menurun
- Muntah atau diare
- Sulit tidur
dr. Nadine menjelaskan bahwa gejala influenza cenderung muncul mendadak dan terasa lebih berat dibanding flu biasa. Karena itu, orangtua perlu memantau kondisi anak secara berkala, terutama bila demam tidak kunjung membaik.
3. Kapan influenza menjadi berbahaya pada anak

Pada sebagian anak, influenza dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius. Risiko ini lebih tinggi pada anak dengan daya tahan tubuh rendah, memiliki riwayat asma, atau mengalami gejala yang tidak kunjung membaik.
Beberapa komplikasi yang dapat muncul meliputi:
- Pneumonia
- Infeksi telinga (otitis media)
- Sinusitis
- Dehidrasi
- Perburukan asma
dr. Nadine menjelaskan bahwa perjalanan penyakit influenza dapat memburuk bila tidak ditangani dengan tepat sejak awal.
“Kalau sudah tiga hari demamnya nggak turun-turun, itu harus banget dibawa ke dokter,” tegas dr. Nadine.
Orangtua perlu segera membawa anak ke fasilitas kesehatan apabila muncul tanda bahaya berikut:
- Demam tinggi lebih dari tiga hari
- Napas cepat atau sesak
- Tidak mau makan atau minum
- Kejang demam
- Anak tampak sangat lemas atau mengantuk berlebihan
Dokter menekankan bahwa tanda-tanda tersebut menunjukkan penyakit dapat memasuki fase komplikasi dan membutuhkan pemeriksaan segera.
4. Cara mengobati influenza pada anak

Perawatan influenza pada anak bertujuan meredakan gejala dan membantu tubuh melawan infeksi. dr. Nadine menjelaskan bahwa sebagian besar kasus influenza dapat pulih dengan perawatan rumahan selama kondisi anak dipantau dengan baik.
Berikut langkah perawatan influenza yang dianjurkan:
Istirahat yang cukup
Tubuh anak membutuhkan energi lebih untuk melawan virus. Istirahat membantu pemulihan lebih cepat dan mencegah gejala memburuk.
Banyak minum
Berikan air putih, ASI atau susu, serta cairan hangat untuk mencegah dehidrasi, terutama jika anak mengalami demam atau muntah.
Obat penurun demam
Orangtua dapat memberikan paracetamol atau ibuprofen sesuai dosis anjuran. Aspirin tidak disarankan untuk anak.
Obat antivirus (bila diresepkan dokter)
Antivirus seperti oseltamivir hanya diberikan pada kondisi tertentu dan harus melalui pemeriksaan dokter terlebih dahulu.
Menggunakan humidifier
Udara lembap membantu melegakan hidung tersumbat dan mengurangi rasa tidak nyaman saat bernapas.
Memberikan makanan bergizi
Berikan makanan yang mudah dicerna seperti sup ayam, buah kaya vitamin C, atau sayuran untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Dalam penjelasannya, dr. Nadine menekankan pentingnya menjaga kebutuhan cairan dan nutrisi selama anak sakit. Pendekatan sederhana ini dapat membantu mempercepat proses pemulihan.
5. Cara mencegah influenza pada anak

Pencegahan menjadi langkah terbaik untuk menurunkan risiko anak terinfeksi influenza. dr. Nadine menjelaskan bahwa kombinasi vaksinasi, kebiasaan hidup bersih, serta pola hidup sehat dapat membantu melindungi anak, terutama pada musim pancaroba saat kasus flu cenderung meningkat.
Beberapa langkah pencegahan yang disarankan meliputi:
Vaksinasi influenza tahunan
Vaksin influenza dianjurkan diberikan setiap tahun pada anak usia di atas 6 bulan. Vaksin membantu mengurangi risiko infeksi serta menurunkan tingkat keparahan gejala bila anak tetap tertular.
Cuci tangan secara rutin
Biasakan anak mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik, terutama setelah bermain, sebelum makan, dan setelah batuk atau bersin.
Etika batuk dan bersin
Ajarkan anak untuk menutup mulut dan hidung dengan siku bagian dalam ketika batuk atau bersin. Jika menggunakan tisu, segera buang ke tempat sampah tertutup.
Jaga pola hidup sehat
Tidur yang cukup, konsumsi gizi seimbang, serta aktivitas fisik teratur dapat membantu menjaga daya tahan tubuh anak sehingga tidak mudah tertular penyakit.
Hindari kerumunan saat anak sedang sakit
Jika anak sedang tidak enak badan, hindari tempat ramai untuk mencegah penularan ke anak lain dan mempercepat pemulihan.
dr. Nadine menambahkan bahwa kebiasaan sederhana seperti rajin mencuci tangan dan mengajarkan etika batuk sejak dini dapat membantu mengurangi penularan influenza di rumah maupun lingkungan sekolah.
Itulah fakta Influenza pada anak dan cara mengatasinya menurut dokter. Yuk jaga kesehatan anak dan keluarga agar tidak terinfeksi influenza!



















