Anak Bisa Belajar Lewat Imajinasi? Yuk Cari Tahu Penjelasannya!

Pada Jumat (16/05/2025) Alam Atelier Preschool Jakarta mempersembahkan pameran yang bertajuk If You Listen Closely. Pameran ini merayakan cara berpikir, kreativitas, dan penemuan anak-anak usia 6 bulan hingga 6 tahun yang belajar melalui pendekatan Reggio Emilia.
Filosofi di balik pendekatan ini menegaskan bahwa anak-anak adalah individu yang kompeten dan mampu mengekspresikan ide-ide luar biasa mereka, dengan pembelajaran yang dimulai dari kemampuan mendengar dan mengamati.
Selama beberapa bulan, anak-anak mengikuti jejak rasa ingin tahu mereka sendiri lewat berbagai proyek kreatif.
Dari bermain dengan kelinci, menari seperti kupu-kupu, membayangkan roket luar angkasa, hingga mengamati jamur dan keong, anak-anak belajar memahami dunia dengan cara yang unik dan menyenangkan.
Kali ini Popmama.com akan membahas informasi mengenai apakah anak bisa belajar lewat imajinasi? Disimak yuk, Ma.
1. Mengasah kemampuan mengamati dan menyimpulkan

Ketertarikan anak terhadap sesuatu di sekitar mereka, seperti kelinci atau keong, menjadi awal dari proses belajar.
Anak diajak untuk memperhatikan detail kecil, mengajukan pertanyaan, dan menarik kesimpulan sederhana dari apa yang mereka amati. Ini melatih kemampuan berpikir kritis sejak dini.
2. Imajinasi menjadi jalan untuk memahami dunia

Lewat seni, permainan, dan eksplorasi bebas, anak menghubungkan ide dan perasaan mereka dengan hal-hal nyata.
Proyek seperti membayangkan roket meluncur ke luar angkasa atau membangun sangkar burung bersama teman tidak hanya melatih kreativitas, tetapi juga memperkaya cara anak memahami lingkungan sekitarnya.
Bahkan, salah satu anak berinisiatif merancang prototipe playground khusus untuk keong. Imajinasi seperti ini menunjukkan bahwa anak tidak hanya berkreasi, tetapi juga berempati dan mampu merancang solusi berdasarkan pengamatan serta perasaan terhadap makhluk hidup di sekitarnya.
3. Anak belajar bekerja sama dan mendengar orang lain

Dalam setiap proyek, anak berdiskusi, berkolaborasi, dan menghargai ide satu sama lain. Mereka belajar bahwa mendengarkan pendapat teman sama pentingnya dengan menyampaikan pendapat sendiri.
Pengalaman ini membentuk kemampuan komunikasi dan kerja sama yang penting dalam kehidupan sosial mereka.
Anak mengenali diri dan menumbuhkan rasa percaya diri

Ketika anak diberi ruang untuk mengekspresikan ide, mereka merasa dihargai. Ini memperkuat rasa percaya diri dan membantu mereka menyadari bahwa mereka mampu menjadi pencipta dan pemikir.
“Saya senang melihat bagaimana satu ketertarikan membawa Millie pada hal-hal baru, membuka pintu pengetahuan dan penemuan sepanjang perjalanannya. Sebagai orangtua, sungguh membahagiakan menyaksikan Millie bertumbuh dalam kepercayaan diri, kesadaran, dan kebahagiaan melalui pengalaman belajar yang penuh makna ini.” Ungkap Claudia Adinda, ibu dari salah satu murid.
Itulah informasi seputar anak bisa belajar lewat imajinasi? Semoga bisa memberi inspirasi bagi Mama dan Papa dalam menemani proses belajar si Kecil di rumah!