Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

9 Cara Menjadi Orangtua yang Playful agar Anak Merasa Lebih Dekat

9 Cara Menjadi Orangtua yang Playful agar Anak Merasa Lebih Dekat
Freepik
Intinya sih...
  • Ikut terlibat dalam permainan imajinatif anak
  • Gunakan pendekatan bermain saat suasana mulai tegang
  • Lebih sering mengatakan “iya” pada hal-hal sederhana
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di tengah rutinitas sehari-hari, orangtua kerap disibukkan dengan berbagai tanggung jawab, mulai dari pekerjaan hingga urusan rumah. Dalam kondisi seperti ini, momen bermain bersama anak sering kali terlewat, padahal bermain merupakan salah satu cara utama anak membangun kedekatan dan mengekspresikan perasaannya.

Tidak sedikit Mama yang merasa perlu selalu mengarahkan, mengatur, atau menenangkan anak dengan cara serius, terutama saat suasana mulai memanas. Padahal, pendekatan yang lebih ringan dan menyenangkan justru bisa membantu anak merasa dipahami sekaligus membuat interaksi terasa lebih hangat.

Menjadi orangtua yang playful tidak harus selalu punya waktu luang yang banyak atau permainan yang rumit. Kehadiran, respons yang hangat, serta kesediaan Mama untuk masuk ke dunia anak menjadi hal penting dalam membangun hubungan yang positif.

Untuk membantu Mama menciptakan momen bermain yang lebih bermakna bersama anak, Popmama.com merangkum cara menjadi orangtua yang playful agar anak merasa lebih dekat, yang bisa diterapkan dalam keseharian.

Yuk, disimak!

1. Ikut terlibat dalam permainan imajinatif anak

Anak laki-laki bermain dengan imajinasi menjadi astronot sambil memegang bintang
Freepik

Permainan imajinatif menjadi salah satu cara anak mengekspresikan pikiran dan perasaannya. Saat anak mengajak bermain peran, berpura-pura menjadi karakter tertentu, atau membuat cerita versinya sendiri, momen ini bisa dimanfaatkan orangtua untuk membangun kedekatan.

Mama tidak perlu memimpin jalannya permainan atau mengoreksi alur cerita anak. Cukup ikut terlibat, mengikuti ide yang anak ciptakan, dan merespons dengan antusias. Dengan begitu, anak akan merasa dihargai dan didengarkan.

Keterlibatan orangtua dalam permainan imajinatif juga membantu memperkuat koneksi emosional. Anak pun belajar bahwa kebersamaan dengan orangtua bukan hanya soal aturan dan rutinitas, tetapi juga tentang kesenangan dan kehangatan.

2. Gunakan pendekatan bermain saat suasana mulai tegang

Mama bermain dan menggendong anak laki-lakinya
Freepik

Dalam situasi tertentu, anak bisa menunjukkan emosi dengan cara yang belum terkontrol, seperti menangis, menolak, atau marah. Pada kondisi ini, respons yang terlalu serius justru berisiko membuat anak semakin defensif.

Orangtua bisa mencoba pendekatan yang lebih playful, misalnya dengan nada suara ringan, humor sederhana, atau permainan kecil yang relevan dengan situasi. Cara ini membantu meredakan ketegangan sekaligus tetap mengakui perasaan anak.

Pendekatan bermain memungkinkan anak merasa dipahami tanpa harus merasa disalahkan. Suasana pun menjadi lebih tenang, sehingga komunikasi antara Mama dan anak bisa berjalan lebih lancar.

3. Lebih sering mengatakan “iya” pada hal-hal sederhana

Mama dan anak perempuan saling tos
Freepik

Dalam keseharian, orangtua kerap terbiasa menolak permintaan anak karena alasan waktu, tenaga, atau kekhawatiran tertentu. Padahal, mengatakan “iya” pada hal-hal sederhana yang aman dan memungkinkan bisa menciptakan momen kebersamaan yang menyenangkan.

Persetujuan kecil, seperti mengajak anak bermain sebentar atau mengikuti ide permainan anak, dapat membuat anak merasa diperhatikan. Dari situ, anak belajar bahwa orangtua terbuka untuk berbagi kesenangan bersama.

Momen-momen sederhana ini membantu membangun suasana yang lebih positif di rumah. Anak pun cenderung lebih kooperatif karena merasa kebutuhan emosionalnya terpenuhi melalui interaksi yang hangat.

4. Ajak anak bergerak dan beraktivitas di luar ruangan

Mama memegang dan main bersama anak perempuannya
Freepik

Mengajak anak keluar rumah dan bergerak aktif dapat memberikan suasana baru dalam keseharian. Perubahan lingkungan membantu anak melepaskan energi sekaligus mengurangi kejenuhan yang bisa muncul saat terlalu lama berada di dalam rumah.

Aktivitas sederhana, seperti berjalan santai, bermain di halaman, atau berlari ringan, sudah cukup untuk memberi stimulasi fisik dan mental. Selain itu, udara segar dan ruang terbuka juga dapat membantu memperbaiki suasana hati anak.

Dengan mengajak anak beraktivitas di luar ruangan, orangtua turut menciptakan momen bermain yang lebih bebas dan menyenangkan. Interaksi pun terasa lebih alami dan tidak terikat pada aturan yang kaku.

5. Hargai dan rayakan imajinasi anak

Mama bermain sambil cosplay bersama anak perempuan
Freepik

Imajinasi menjadi bagian penting dalam cara anak memahami dunia di sekitarnya. Saat anak menyampaikan ide, cerita, atau permainan hasil khayalannya, respons orangtua sangat berpengaruh terhadap rasa percaya diri anak.

Mama bisa menunjukkan apresiasi dengan mendengarkan, menanggapi, atau ikut terlibat tanpa meremehkan ide anak. Sikap ini membuat anak merasa bahwa pikiran dan perasaannya dihargai.

Dengan merayakan imajinasi anak, orangtua membantu anak memahami bahwa dunia batinnya memiliki arti. Hal ini juga mendorong anak untuk terus berekspresi secara kreatif tanpa rasa takut dinilai.

6. Sisihkan waktu untuk bersikap konyol bersama anak

Mama melakukan hal konyol dengan memegang dua telur seolah-olah menjadi mata
Freepik

Bersikap konyol sesekali bukan berarti orangtua kehilangan wibawa. Justru, momen ini dapat menciptakan suasana yang hangat dan menyenangkan bagi anak.

Tertawa bersama, membuat ekspresi lucu, atau bercanda ringan membantu anak merasa lebih dekat dengan orangtua. Interaksi seperti ini juga dapat membuat anak lebih terbuka dan nyaman saat berkomunikasi.

Selain itu, suasana yang penuh tawa sering kali membuat anak lebih mudah diajak bekerja sama dalam aktivitas sehari-hari. Anak pun merasakan bahwa kebersamaan dengan orangtua identik dengan rasa aman dan kehangatan.

7. Hadir sepenuhnya di momen-momen kecil

Anak laki-laki bermain mobil-mobilan sendiri
Freepik

Kebersamaan dengan anak tidak selalu harus berlangsung lama atau diisi dengan aktivitas besar. Justru, momen singkat yang dijalani dengan penuh perhatian bisa memberikan dampak yang berarti.

Saat anak bercerita, mengajak bermain sebentar, atau menunjukkan sesuatu yang menarik perhatiannya, kehadiran orangtua secara utuh menjadi hal yang penting. Menyimpan gawai sejenak dan fokus pada anak membantu membangun rasa dihargai.

Momen-momen kecil yang dijalani dengan kualitas interaksi yang baik akan memperkuat hubungan emosional. Anak pun merasa diperhatikan, meski waktu yang dihabiskan tidak selalu panjang.

8. Perhatikan kondisi emosi dan mental orangtua

Mama dan anak perempuannya sedang menikmati pemandangan danau
Freepik

Cara orangtua berinteraksi dengan anak sangat dipengaruhi oleh kondisi emosi yang dirasakan. Saat orangtua berada dalam keadaan tenang dan terkelola dengan baik, respons terhadap anak pun cenderung lebih hangat dan sabar.

Sebaliknya, kelelahan fisik maupun emosional dapat membuat orangtua lebih mudah terpancing emosi. Menyadari kondisi diri sendiri menjadi langkah awal agar interaksi dengan anak tetap berjalan positif.

Dengan menjaga keseimbangan emosi dan mental, orangtua akan lebih mudah bersikap playful dalam keseharian. Anak pun merasakan suasana yang aman dan mendukung saat berinteraksi bersama Mama.

9. Biarkan anak bereksplorasi dan tidak takut kotor

Anak laki-laki bermain tanah di outdoor
Freepik

Bermain sering kali melibatkan aktivitas yang membuat anak kotor atau berantakan. Dalam batas yang aman, kondisi ini sebenarnya menjadi bagian dari proses eksplorasi dan belajar anak.

Ketika anak diberi ruang untuk bereksplorasi tanpa terus-menerus dinilai atau dikoreksi, rasa bebas dan percaya diri akan tumbuh. Anak pun tetap menikmati proses bermain tanpa rasa takut melakukan kesalahan.

Dengan membiarkan anak bereksplorasi secara alami, orangtua membantu menjaga sisi playful anak tetap hidup. Pengalaman bermain pun terasa lebih menyenangkan dan bermakna bagi anak.

Melalui pendekatan yang ringan dan penuh kehadiran, orangtua dapat membangun kedekatan emosional dengan anak dalam keseharian. Semoga cara menjadi orangtua yang playful agar anak merasa lebih dekat ini bisa membantu Mama menciptakan momen bermain yang hangat bersama anak.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Kid

See More

9 Film Natal Anak, Cocok Disaksikan Bersama Anak di Rumah dari Masa ke Masa

25 Des 2025, 12:30 WIBKid