Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

4 Hal Penting dari Buku Le Petit Prince yang harus Diketahui Orangtua

Ibu dan anak-anaknya membaca buku Le Petit Prince
Sofitel-chicago

Le Petit Prince atau Pangeran Cilik karya Antoine de Saint-Exupéry bukan sekadar buku dongeng untuk anak. Kisahnya bercerita tentang seorang pilot yang bertemu Pangeran Cilik di gurun Sahara.

Melalui perjalanannya ke berbagai planet hingga pertemuannya dengan rubah di Bumi, Pangeran Cilik belajar banyak tentang persahabatan, cinta, dan tanggung jawab.

Melalui cerita sederhana namun penuh makna ini, orangtua bisa menemukan banyak pelajaran berharga tentang bagaimana memahami dunia anak.

Buku ini seolah mengingatkan bahwa melihat dengan hati dan imajinasi jauh lebih penting daripada terjebak dalam logika semata.

Kali ini Popmama.com akan membahas informasi mengenai hal penting dari buku Le Petit Prince yang harus diketahui orangtua. Disimak ya, Ma!

Ringkasan kisah dalam buku Le Petit Prince

Ilustrasi Le Petit Prince
Lepetitprince.com

Le Petit Prince atau Pangeran Kecil karya Antoine de Saint-Exupéry adalah cerita tentang seorang pangeran kecil dari sebuah planet kecil yang melakukan perjalanan ke berbagai planet.

Di setiap planet, ia bertemu dengan berbagai karakter yang mewakili sifat manusia seperti keserakahan, kesepian, dan kebodohan.

Melalui perjalanannya, pangeran kecil belajar tentang arti persahabatan, cinta, dan pentingnya melihat dengan hati, bukan hanya mata. Cerita ini penuh filosofi sederhana namun dalam, mengajak pembaca untuk merenungkan nilai-nilai kemanusiaan dan makna hidup.

Le Petit Prince menjadi karya klasik yang dihargai karena pesan universalnya tentang kepolosan, imajinasi, dan kebijaksanaan anak-anak yang sering terlupakan oleh orang dewasa.

1. Gambar adalah cermin perkembangan kognitif anak

Ilustrasi ular boa menelan gajah
Lepetitprince.com

Gambar yang dibuat anak adalah cerminan cara mereka memahami dunia secara unik dan bermakna. Misalnya, dalam Le Petit Prince, ada ilustrasi ular boa yang menelan gajah yang sering disalahpahami orang dewasa, namun bagi anak penuh simbol dan makna.

Melalui menggambar, anak belajar berpikir simbolik, yaitu memahami bahwa gambar bisa mewakili benda atau ide di dunia nyata. Kemampuan ini penting sebagai dasar untuk belajar membaca dan berhitung.

Seiring bertambah usia dan kematangan kognitif, gambar anak menjadi lebih detail dan kompleks. Hal ini menunjukkan perkembangan kemampuan mereka dalam mengamati dan menganalisis lingkungan sekitar.

Dengan memahami gambar anak, orangtua dapat lebih mudah mengenali cara berpikir dan perasaan anak sehingga bisa memberikan dukungan yang tepat untuk tumbuh kembang mereka

2. Kertas putih polos ternyata bisa memperkaya stimulasi kognitif anak

Child drawing a beautiful landscape
Freepik

Kertas polos memberi anak kebebasan untuk membuat simbolnya sendiri, seperti lingkaran yang berarti orang atau garis yang mewakili pohon.

Hal ini bisa membantu anak mengembangkan kemampuan berpikir simbolik yang penting untuk memahami dunia.

Selain itu, saat menggambar di kertas kosong, anak bisa melatih fungsi eksekutifnya. Mereka harus merencanakan gambar, mengingat detail yang ingin dibuat, dan mengendalikan gerakan tangannya untuk membuat pola gambar.

Kertas polos juga membuka ruang bagi kreativitas dan pemikiran divergen, di mana tidak ada jawaban benar atau salah. Semua ide bebas dituangkan karena seni memang soal ekspresi tanpa batas.

Orangtua juga disarankan untuk tidak langsung bertanya “itu gambar apa?” atau memberikan contoh yang kaku. Biarkan anak bereksplorasi dan mengekspresikan dirinya dengan cara yang alami.

3. Kreativitas adalah bentuk kecerdasan tertinggi manusia

girl painting with watercolor
Freepik

Menurut Taksonomi Bloom, kreativitas merupakan puncak dari kecerdasan manusia lho, ma.

Ini bukan sekadar kemampuan menggambar atau membuat sesuatu yang indah, tapi cara anak menghubungkan ide, memecahkan masalah, dan menciptakan sesuatu yang baru dan bermakna.

Ketika anak diberi ruang untuk berkreasi, mereka belajar berpikir kritis sekaligus imajinatif.

Kreativitas melatih otak agar lebih fleksibel dan siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Oleh karena itu, ketika Mama mendukung kreativitas anak sama artinya dengan mendukung perkembangan kecerdasan mereka secara menyeluruh.

4. Sudut pandang berbeda itu hal yang wajar

A mother looking at her child's painting
Popmama.com/Gita Urania Natasha/Ai

Anak-anak melihat dunia dengan cara yang berbeda karena mereka masih belajar dan mengolah pengalaman secara unik.

Perbedaan pandangan ini bukan masalah, melainkan bagian alami dari proses tumbuh kembang mereka.

Saat orangtua menghargai sudut pandang anak, anak merasa didengar dan lebih percaya diri untuk berbicara.

Dengan terbuka menerima cara pandang yang berbeda, anak jadi lebih bebas mengekspresikan ide dan perasaan tanpa rasa takut.

Hal ini sangat penting untuk membantu anak berkembang secara emosional dan sosial menjadi pribadi yang kreatif dan percaya diri.

Nah, itulah informasi mengenai apa saja hal penting dari buku Le Petit Prince yang harus diketahui orangtua. Semoga bisa jadi inspirasi ya, Ma!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Kid

See More

Seru! Rayakan Natal dan Tahun Baru yang Meriah Bersama Lippo Malls

04 Des 2025, 18:39 WIBKid