Baca artikel Popmama lainnya di IDN App

9 Penyebab Anak Mudah Menangis dan Cengeng, Selain karena Ekspresif

Pexels/Ba Phi
Pexels/Ba Phi

Anak mudah menangis hingga teman-temannya menyebutnya cengeng? Ketika anak menjadi pribadi yang mudah menangis, hal ini mungkin sedikit mengganggu untuk kehidupan sosialnya dengan teman-temannya. 

Iklan - Scroll untuk Melanjutkan

Perlu diketahui Ma, bahwa anak yang mudah menangis tentu memiliki sebab, jangan langsung menyudutkannya karena tidak dianggap tidak bisa mengatasi perasaannya.

Secara umum, tangisan pada anak memang masih menjadi salah satu bentuk komunikasi mereka untuk menyalurkan apa yang sedang mereka rasakan. 

Sebelum Mama bertindak dengan cara memarahi anak karena ia mudah menangis, ada baiknya Mama perlu tahu terlebih dahulu hal apa yang bisa menjadi penyebab anak mudah menangis. 

Di bawah ini, Popmama.com sudah merangkum beberapa penyebab anak mudah menangis dan cengeng yang bisa Mama amati. Apakah hal tersebut ada pada anak mama? 

Yuk, Ma langsung disimak saja. 
 

1. Anak mudah menangis sebagai bentuk pertahanan diri

Pexels/Lucas Pezeta
Pexels/Lucas Pezeta

Apakah anak mama pernah menangis ketika ia tidak diberikan sesuatu yang dimintanya? Jika iya, bisa jadi menangis digunakan anak sebagai bentuk pertahanan dirinya agar orang-orang di sekitarnya melunak. 

Dengan menangis, anak menganggap orangtua, teman atau bahkan gurunya akan iba dan berbaik hati untuk mengabulkan keinginanya. Anak menjadikan menangis sebagai senjatanya. 

Sebaiknya Mama menghindari memberikan sesuatu dengan tujuan supaya anak berhenti menangis, karena jika hal tersebut terus berkelanjutan, anak akan menjadi pribadi yang selalu merengek dan cengeng.

2. Anak cengeng bisa berawal dari emosi ibunya yang tidak stabil ketika hamil

Pexels/Jep Gambardella
Pexels/Jep Gambardella

Penyebab anak mudah menangis dan cengeng ternyata juga ada faktor bawaan lho, Ma! Coba diingat kembali, apakah ketika Mama hamil dulu, kondisi psikologis mama kurang baik saat hamil.

Hal ini bisa terjadi mungkin saja dulu sedang banyak masalah, hormon dan sebagainya yang membuat Mama tidak bisa menjaga emosi dengan baik. Ternyata kondisi tersebut bisa menular ke janin. 

Buruknya lagi, ketika hal tersebut tidak bisa terselesaikan dengan baik, maka itu akan terbawa hingga anak besar, Ma. 

3. Anak sangat ekspresif hingga mudah menangis

Pexels/Anna Shvets
Pexels/Anna Shvets

Bukan tidak mungkin anak mama adalah salah satu anak yang cukup emosional dan juga ekspresif. Sehingga bagi yang tidak terbiasa melihatnya akan menyebut si Kecil cengeng. 

Jangan langsung disudutkan ya, Ma. Anak yang ekspresif belum tentu bisa mengetahui dengan jelas semua jenis ekspresi. Jadi, yang perlu Mama lakukan ialah membantu si Kecil untuk mengarahkannya mengekspresikan perasaaan dengan cara yang lebih baik lagi, yang sesuai dengan apa yang dirasakannya. 

Supaya si Kecil tidak menyampaikan semua jenis ekspresi dengan menangis saja. 

4. Menangis untuk mencari perhatian

Pexels/Setiawan Project
Pexels/Setiawan Project

Tidak untuk balita saja, saat masih bayi, menangis menjadi senjata anak untuk mendapatkan perhatian khusus. Tentu penyebabnya bisa saja karena sakit, lapar, tidak nyaman atau bahkan karena ingin dipeluk saja. 

Jadi, cara mengomunikasikannya dengan cara menangis. Hal itu juga bisa terjadi pada balita ketika mereka sedang membutuhkan perhatian. 

5. Meniru temannya atau faktor lingkungan

Pexels/Courtney Stephens
Pexels/Courtney Stephens

Perlunya menjaga pergaulan anak sejak dini dikarenakan anak akan mencontoh apa yang dilakukan temannya dan apa yang ia lihat di lingkungannya. Anak mudah menangis dan menjadi cengeng bisa jadi karena melihat temannya melakukan hal yang sama. 

Jika ada teman si Kecil yang menurut Mama memberikan dampak tidak baik untuknya, ada baiknya si Kecil tidak terlalu sering bergaul dengannya. Hal ini juga untuk menjaga perkembangan anak, Ma.

6. Orangtua sering melarang anak

Pexels/Anastasia Shuraeva
Pexels/Anastasia Shuraeva

Pola asuh yang baik setidaknya akan menghasilkan anak dengan kepribadian dan karakter yang baik pula. Pola asuh sangat berperan penting untuk membentuk karakter anak. 

Anak yang serba dilarang akan tumbuh menjadi anak dengan pribadi penakut atau mungkin mudah cemas. Ia selalu merasa tidak yakin untuk melakukan sesuatu karena orangtua selalu melarangnya. 

Akibatnya, anak akan mudah menangis ketika ia menghadapi situasi yang tidak nyaman serta membuatnya merasa takut.

7. Anak terlalu dimanja

Pexels/Ksenia Chernaya
Pexels/Ksenia Chernaya

Anak yang terlalu dimanja akan paham bagaimana menarik perhatian orangtua dan sekitarnya. Mereka akan menggunakan tangisannya sebagai salah satu cara untuk mendapatkan keinginannya. 

Apalagi jika ia paham bahwa orangtuanya akan memberikan apa saja yang mereka minta jika ia menangis. Bahkan bisa jadi menangis di depan umum menjadi andalan si Kecil. 

8. Untuk menghindari hukuman atau teguran

Pexels/Gustavo Fring
Pexels/Gustavo Fring

Jika Mama perhatikan, anak akan menangis ketika ditegur, dibentak atau ketika melakukan kesalahan. Sehingga untuk menghindari hukuman yang akan ia terima, anak menggunakan cara menangis. 

Anak akan menangis supaya orangtua merasa kasihan dan mengurungkan niat untuk menghukumnya. Jika pola ini terus dilakukan, menangis menjadi kebiasaan yang buruk bagi anak. 

9. Anak melihat orangtuanya

Pexels/Pavel Danilyuk
Pexels/Pavel Danilyuk

Penyebab anak mudah menangis bisa saja karena hubungan orangtuanya yang tidak harmonis. Bukan tidak mungkin Ma anak akan meniru perilaku orangtuanya serta kebiasaan orangtua ketika menyelesaikan masalah. 

Terkadang saat orangtua sedang bertengkar, anak merasa takut dan hanya bisa menangis ketika melihatnya. Tanpa disadari, itu terbawa pada kehidupan sosialnya di luar rumah.

Itulah 9 penyebab anak mudah menangis. Semoga informasi tersebut dapat membantu Mama ya. 

Share
Editorial Team