- Marginal babbling (4–6 bulan): Pada periode ini, bayi mulai mencoba menggabungkan bunyi vokal dan konsonan sederhana, seperti “ba” atau “da”.
- Canonical babbling (6–10 bulan): Gumamannya menjadi lebih jelas dan terstruktur, menyerupai suku kata berulang seperti “gugugu” atau “babababa”. Fase ini terbagi menjadi dua bentuk: reduplicated, yaitu pengulangan suku kata yang sama seperti “dadadada”, dan non-reduplicated, yaitu campuran suku kata berbeda seperti “mebaga”.
- Conversational babbling (10 bulan ke atas): Bayi mulai meniru pola bicara orang dewasa, mulai dari intonasi, jeda, hingga ekspresi atau gerakan tangan.
Fase Babbling Penting untuk Keterampilan Bicara Bayi Menurut Studi

- Fase babbling adalah tahap ketika bayi mulai menggabungkan berbagai suara tanpa makna, seperti "ba-ba" atau "gu-gu".
- Babbling penting untuk perkembangan komunikasi bayi karena membantu membangun fondasi bahasa dan komunikasi sejak dini, serta membentuk hubungan sosial.
- Bayi biasanya mulai babbling pada usia sekitar 4 bulan, dengan suara yang berkembang menjadi kombinasi suku kata yang lebih terstruktur.
Saat si Kecil mulai mengeluarkan gumaman seperti “ba-ba” atau “gu-gu”, banyak Mama mungkin menganggapnya sebagai momen lucu yang menggemaskan. Namun, di balik suara-suara kecil itu, ada proses penting yang sedang berlangsung. Babbling ternyata bukan sekadar ocehan, tetapi bagian awal dari kemampuan komunikasi bayi yang mulai berkembang.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa bayi sejak usia beberapa bulan sudah memahami bahwa suara yang mereka hasilkan dapat memengaruhi respons orang di sekitarnya. Artinya, gumaman bukan hanya latihan vokal, tetapi juga cara si Kecil mulai memahami interaksi sosial.
Seiring bertambahnya usia, babbling ini akan berkembang menjadi bentuk komunikasi yang lebih terstruktur. Meski belum mengandung arti yang jelas, pola suara tersebut menjadi fondasi untuk kemampuan berbicara di masa depan. Karena itu, fase ini sangat penting untuk diperhatikan.
Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan Popmama.com tentang fase babbling penting untuk keterampilan bicara bayi.
1. Apa itu fase babbling?

Babbling merupakan tahap ketika bayi mulai mencoba menggabungkan berbagai suara, biasanya berupa kombinasi vokal dan konsonan sederhana. Suara-suara ini muncul secara spontan, tanpa makna tertentu. Jadi ketika si Kecil berkata “ba-ba” sambil tersenyum, belum tentu ia sedang memanggil Mama, bisa saja ia sedang berlatih menggunakan suara.
Fase ini menunjukkan bahwa bayi mulai menyadari kemampuannya menghasilkan bunyi. Ia bereksperimen dengan ritme, intonasi, dan berbagai variasi suara. Dengan sering mengoceh, si Kecil melatih otot mulut, lidah, dan rahang, semua yang dibutuhkan untuk berbicara di kemudian hari.
Apa saja jenis babbling?
Ada beberapa jenis babbling yang biasanya muncul sesuai tahapan usia bayi.
2. Pentingnya fase babbling untuk perkembangan komunikasi bayi

Babbling membantu membangun fondasi bahasa dan komunikasi sejak dini. Ketika si Kecil mengeluarkan suara-suara lucu, ia sebenarnya sedang mempraktikkan proses komunikasi yang akan ia gunakan nanti.
Fase ini juga berperan penting dalam pembentukan hubungan sosial. Saat Mama merespons gumaman bayi, ia belajar bahwa komunikasi adalah proses dua arah. Ini membantu si Kecil memahami pola interaksi, seperti menunggu respons dan bergantian berbicara.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa bayi yang sering mendapat respons dari orangtua saat babbling memiliki perkembangan bahasa yang lebih baik. Ocehan si Kecil juga bisa menjadi indikator perkembangan, jika pada usia tertentu bayi belum mulai babbling, Mama bisa berkonsultasi dengan dokter atau ahli tumbuh kembang, dikutip dari laman Berkshire Healthcare.
3. Kapan bayi mulai babbling?

Umumnya, bayi mulai babbling pada usia sekitar 4 bulan. Pada tahap awal ini, suara yang muncul berupa vokal panjang atau gumaman lembut. Seiring bertambahnya usia, suara tersebut berkembang menjadi suku kata yang lebih jelas, seperti “ma”, “da”, atau “ba”.
Memasuki usia 6–9 bulan, bayi biasanya mulai membuat kombinasi suku kata yang lebih terstruktur. Gumaman ini mungkin terdengar seperti “ma-ma” atau “da-da”, meski belum memiliki arti. Namun, suara tersebut menunjukkan bahwa bayi sedang meniru pola bicara orang dewasa.
Saat mendekati usia 12 bulan, beberapa bayi mulai bisa mengucapkan kata sederhana yang bermakna. Perkembangan ini tidak selalu sama pada setiap anak, jadi Mama tak perlu khawatir jika si Kecil berkembang sedikit lebih lambat, dilansir dari laman Parents.
4. Apakah babbling sudah memiliki makna?

Pada umumnya, babbling belum memiliki makna khusus. Suara seperti “ma-ma” atau “da-da” seringkali muncul secara spontan, bukan sebagai panggilan. Si Kecil belum sepenuhnya memahami makna kata yang ia ucapkan.
Meski begitu, gumaman bayi merupakan bentuk awal komunikasi. Seiring waktu, ia akan mulai menggunakan suara untuk mengekspresikan keinginan atau emosinya. Gestur seperti menunjuk atau menatap sesuatu sering menyertai ocehan tersebut, menunjukkan bahwa ia mulai memahami konsep komunikasi.
Ketika Mama merespons ocehannya, si Kecil belajar bahwa suaranya dapat digunakan untuk menarik perhatian atau menyampaikan kebutuhan. Dari sinilah kemampuan bahasa berkembang secara bertahap.
5. Cara merespons bayi yang sedang babbling

Perlu Mama ketahui, ketika Mama menanggapi ocehan si Kecil, ia merasa diperhatikan dan terdorong untuk terus mencoba berbicara. Karena itu, berikut beberapa cara yang bisa Mama lakukan untuk merespons bayi yang sedang babbling:
- Beri respons sesering mungkin setiap kali si Kecil mengoceh. Mama bisa coba jawab dengan lembut atau ajak ia “mengobrol”. Respons ini memberi tahu bahwa gumamannya penting dan didengar.
- Ceritakan apa yang Mama lihat atau lakukan, misalnya saat bermain atau jalan-jalan, ceritakan benda-benda di sekeliling. Hal ini membantu si Kecil menghubungkan kata dengan objek nyata.
- Ajak menyanyi lagu-lagu sederhana dapat membantu bayi mengenal ritme, intonasi, dan pola bahasa. Ekspresi Mama saat bernyanyi juga bisa membuatnya lebih tertarik.
- Bacakan buku meskipun si Kecil belum mengerti cerita karena bayi bisa menyerap bunyi kata, struktur kalimat, dan gambaran visual.
- Tanggapi bahasa bayi ketika ia mengeluarkan suara unik. Mama bisa balas dengan menirukan atau menambahkan kata.
Nah, itu dia penjelasan tentang fase babbling yang penting untuk keterampilan bicara bayi. Semoga informasi ini bermanfaat, Ma.



















