Kenapa Pusar Bayi Menonjol? Ternyata Ini Penyebabnya

- Pusar bayi menonjol bisa disebabkan oleh hernia umbilikalis, granuloma umbilikalis, atau proses penyembuhan alami.
- Perlu diperiksakan ke dokter jika terjadi tanda infeksi, perdarahan yang tidak berhenti, hernia umbilikalis dengan gejala berat, atau granuloma yang memburuk.
- Mencegah pusar bayi menonjol dengan biarkan tali pusar lepas secara alami, jaga area pusar tetap bersih dan kering, dan hindari kelembapan berlebih di area pusar.
Perlu Mama ketahui, pusar merupakan bekas tempat tali pusar yang dulu menghubungkan bayi dengan Mama selama di dalam kandungan. Setelah bayi lahir, tali pusar akan dipotong dan menyisakan tunggul kecil.
Dalam waktu sekitar satu hingga dua minggu, tunggul ini akan mengering lalu lepas dengan sendirinya, meninggalkan pusar dengan bentuk yang bisa berbeda-beda pada setiap bayi.
Sebagian bayi memiliki pusar yang masuk ke dalam, sementara yang lain justru tampak menonjol seperti kancing kecil. Kondisi ini umumnya normal dan tidak berbahaya, tetapi tetap penting bagi Mama untuk memahami penyebab serta tanda-tanda yang perlu diwaspadai.
Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman Popmama.com tentang alasan kenapa pusar bayi menonjol.
Apa Penyebab Pusar Bayi Menonjol?

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa penyebab pusar bayi menonjol tidak selalu menandakan gangguan kesehatan pada si Kecil. Namun, Mama tetap perlu waspada terhadap tanda-tanda tertentu yang mengindikasikan ada masalah kesehatan pada pusar si Kecil.
Berikut beberapa penyebab pusar menonjol yang perlu Mama ketahui:
1. Proses penyembuhan alami
Pada bayi, pusar menonjol terjadi akibat variasi alami dalam proses penyembuhan bekas luka tali pusar. Ketebalan jaringan kulit dan cara tubuh membentuk jaringan parut berbeda-beda pada setiap anak.
2. Hernia umbilikalis
Hernia umbilikalis terjadi ketika terdapat celah kecil di dinding perut bayi, tepat di area bekas tali pusar. Saat tekanan di dalam perut meningkat, misalnya ketika bayi menangis atau mengejan, pusar bisa terlihat menonjol keluar. Selama benjolan terasa lunak, tidak nyeri, dan bisa ditekan perlahan, kondisi ini biasanya tidak berbahaya, dikutip dari WebMD.
3. Granuloma umbilikalis
Setelah tali pusar lepas, terkadang muncul jaringan kecil berwarna kemerahan di area pusar yang disebut granuloma umbilikalis. Kondisi ini dapat membuat pusar tampak menonjol dan kadang mengeluarkan cairan kekuningan. Meski sering kali tidak menimbulkan rasa sakit, granuloma perlu dipantau karena pada beberapa kasus memerlukan penanganan dokter agar cepat sembuh.
Kapan Perlu Diperiksakan ke Dokter?

Dikutip dari laman Baby Center, ada beberapa kondisi pusar bayi menonjol yang perlu dikonsultasikan ke dokter.
1. Tanda infeksi
Jika area pusar tampak kemerahan, bengkak, mengeluarkan cairan berbau tidak sedap, atau kulit di sekitarnya terlihat iritasi, ini bisa menjadi tanda infeksi yang memerlukan penanganan segera.
2. Perdarahan yang tidak berhenti
Sedikit bercak darah setelah tali pusar lepas masih tergolong normal. Namun, bila perdarahan terus berlangsung dan tidak kunjung berhenti, Mama perlu segera berkonsultasi dengan dokter.
3. Hernia umbilikalis dengan gejala berat
Jika pusar menonjol disertai nyeri hebat, muntah, demam, bayi tampak rewel berlebihan, atau benjolan terasa keras dan tidak bisa ditekan, kondisi ini bisa menandakan komplikasi serius yang membutuhkan penanganan medis.
4. Granuloma yang memburuk
Granuloma yang semakin membesar, berubah warna menjadi merah terang, atau tidak kunjung sembuh perlu dievaluasi dokter untuk mencegah infeksi lanjutan.
Adakah Cara Mencegah Pusar Bayi Menonjol?

Pada dasarnya, bentuk pusar bayi sangat dipengaruhi oleh proses penyembuhan alami setelah tali pusar lepas. Meski begitu, Mama tetap bisa melakukan perawatan yang tepat.
Berikut beberapa hal penting yang bisa Mama lakukan:
1. Biarkan tali pusar lepas secara alami
Pada 1–2 minggu pertama setelah lahir, tali pusar akan mengering, menghitam, lalu lepas dengan sendirinya. Mama sebaiknya tidak menarik, memutar, atau mencoba mempercepat proses ini. Memaksa tali pusar lepas justru bisa menyebabkan luka terbuka, perdarahan, hingga meningkatkan risiko infeksi.
2. Jaga area pusar tetap bersih dan kering
Pusar bayi tidak perlu dibersihkan terlalu sering. Mama cukup membersihkannya jika terlihat kotor, menggunakan kain kasa bersih atau kapas yang sedikit dibasahi air. Hindari penggunaan alkohol atau antiseptik tanpa anjuran dokter karena dapat mengiritasi kulit sensitif bayi.
3. Hindari kelembapan berlebih di area pusar
Kondisi lembap bisa memperlambat penyembuhan dan memicu pertumbuhan bakteri. Pastikan popok tidak menutupi pusar dengan cara melipat bagian atas popok ke bawah, sehingga area pusar tetap terkena udara dan cepat kering.
4. Mandikan bayi dengan cara yang aman
Sebelum tali pusar lepas sepenuhnya, sebaiknya Mama memandikan si Kecil dengan metode sponge bath atau lap basah. Memandikan bayi di bak berisiko membuat pusar terlalu lembap dan memperlambat proses pengeringan.
Itu dia penjelasan seputar penyebab pusar bayi menonjol. Semoga informasi ini bermanfaat, Ma.


















