Video Game Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak, Benarkah?

Tak hanya keterampilan sosial, ternyata ada banyak manfaat lainnya dari video game

7 Maret 2022

Video Game Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak, Benarkah
Freepik

Video game telah populer dalam beberapa dekade sekarang, ini, dan tren bermain game ini semakin meningkat karena banyak anak-anak yang menghabiskan waktu di rumah akibat pandemi Covid-19. 

Sayangnya, banyak orangtua yang sering melihat berita utama tentang bahaya game online atau efek screentime (waktu layar) pada penglihatan anak-anak.

Dalam banyak kasus, kita jarang melihat hal positif dari video game, yang membuat Mama mungkin mempertanyakan apakah video game memang ada manfaatnya.

Namun menariknya, beberapa penelitian yang berkata sebaliknya. Salah satunya fakta dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan sosial. Benarkah?

Untuk mengetahui jawabannya, berikut ini Popmama.com akan menjawab pertanyaan Mama seputar video game meningkatkan keterampilan sosial anak. Yuk simak!

1. Video game dapat membuat anak belajar berkomunikasi dan berkolaborasi secara efektif

1. Video game dapat membuat anak belajar berkomunikasi berkolaborasi secara efektif
Freepik/prostooleh

Jelas, produsen video game mungkin akan mengatakan bahwa game mereka dapat menghilangkan stres, membangun keterampilan berpikir kritis, dan bahkan memberikan pengalaman ikatan bagi seluruh keluarga.

Tetapi apakah orangtua percaya bahwa membiarkan anak-anak mereka bermain video game, dapat memberikan manfaat ini?

Sebuah penelitian dari American Psychologist yang dilansir dari American Psychological Association, bermain video game, termasuk game penembak kekerasan, dapat meningkatkan pembelajaran, kesehatan, dan keterampilan sosial anak-anak.

Meskipun peningkatan keterampilan sosial ini terkadang datang dalam bentuk permainan keluarga kolaboratif, sebagian besar permainan online dilakukan dengan teman atau bahkan orang asing.

Faktanya 37,4 persen orangtua yang disurvei, menyatakan bahwa mereka mengizinkan anak-anak mereka bermain online dengan siapa saja, dan 50,6 persen membiarkan anak-anak mereka bermain online dengan teman-teman mereka.

Terlepas dari dengan siapa mereka bermain, anak-anak belajar bagaimana berkomunikasi dan berkolaborasi secara efektif, ketika mereka bermain secara kooperatif dengan orang lain.

Keterampilan ini juga membantu anak-anak belajar bagaimana menjadi bagian dari tim dan membagi pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.

Semua hal ini adalah keterampilan sosial yang sangat penting yang benar-benar dibutuhkan anak-anak saat mereka tumbuh dewasa dan memasuki dunia kerja. Sehingga ini juga bisa menjadi alasan mengapa orangtua yang disurvei membiarkan anak-anak mereka bermain video game dengan rata-rata 2-3 jam per hari.

Editors' Pick

2. Video game juga disebut-sebut dapat mengembangkan keterampilan logis dan kritis

2. Video game juga disebut-sebut dapat mengembangkan keterampilan logis kritis
Freepik/Oneinchpunch

Tak hanya seputar keterampilan sosial saja, penyedia internet Frontier bekerja sama dengan Amazon MTurk untuk mensurvei sekitar 1000 orangtua tentang pendapat mereka tentang video game.

Menurut penelitian mereka, hampir dua pertiga orangtua mengatakan video game membantu anak mereka mengembangkan keterampilan berpikir logis dan kritis.

Bergantung pada jenis permainan yang dimainkan anak-anak, keterampilan ini dapat diperoleh melalui permainan strategi umum atau melalui pemecahan teka-teki kompleks dan menavigasi bidang permainan yang rumit.

Orangtua juga mencatat bahwa video game bisa meningkatkan kreativitas anak-anak mereka, sambil juga memberikan perasaan bahagia dan kesehatan mental secara keseluruhan

3. Beberapa game populer, dapat mengembangkan empati pada anak hingga ke kehidupan diluar game

3. Beberapa game populer, dapat mengembangkan empati anak hingga ke kehidupan diluar game
Freepik/user18526052

Menurut penelitian yang diterbitkan oleh American Psychological Association, lebih dari 70 persen anak-anak dan remaja yang bermain video game secara teratur, bermain online dengan teman atau orang lain dalam komunitas game.

Faktanya, beberapa game paling populer saat ini, seperti Minecraft dan Fortnight, mendorong permainan online kooperatif di mana anggota tim bersatu untuk menyelamatkan orang lain atau menyelesaikan tugas.

Menurut penelitian, jenis permainan kooperatif ini mendorong anak-anak untuk saling membantu dan mengembangkan empati yang bahkan dapat terbawa ke luar dunia game.

4. Tak hanya itu, video game dapat mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan mengelola kelompok

4. Tak ha itu, video game dapat mengembangkan keterampilan kepemimpinan mengelola kelompok
Pexels/Tima Miroshnichenko

Lebih lanjut, The Institute of Games mengatakan game online membantu anak-anak mengembangkan keterampilan kerja sama dan komunikasi interpersonal saat mereka membentuk aliansi, serta bekerja sama dengan sesama dengan para gamer lain.

Dalam beberapa kasus, anak-anak bahkan mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan belajar bagaimana mengelola kelompok secara efektif, saat mereka membantu rekan satu tim mencapai tujuan mereka dalam permainan.

Anak-anak dapat belajar banyak tentang kolaborasi, mendengarkan secara aktif, dan pengambilan keputusan sebagai kelompok sambil bermain game favorit mereka dengan teman atau orang lain.

5. Video game juga dapat menjadi media untuk anak-anak agar saling terhubung dengan teman selama pandemi

5. Video game juga dapat menjadi media anak-anak agar saling terhubung teman selama pandemi
Freepik/Miksturaproduction

Seperti yang disebutkan di atas, banyak anak-anak menghabiskan banyak waktu terjebak di rumah dengan sarana yang relatif sedikit untuk terhubung dengan teman-teman mereka selama pandemi Covid-19.

Namun, seperti dilansir dari National Georgraphic, video game menyediakan media untuk anak-anak yang tidak mengharuskan mereka bertemu dengan teman-teman dan orang asing. 

Bahkan jika kita tidak berada di tengah pandemi global, ada populasi anak-anak dan remaja tertentu yang menganggap video game sebagai ruang sosial yang aman.

Menurut artikel Psychology Today, anak-anak dengan spektrum autisme dan anak-anak yang mengalami kecemasan sosial sering kali lebih mudah berinteraksi dengan orang lain melalui game online daripada secara langsung.

Meskipun bermain game seharusnya tidak menjadi pengganti untuk interaksi kehidupan nyata, secara tak langsung video game dapat membantu anak-anak tertentu keluar dari zona nyamannya dan belajar berkomunikasi dengan orang lain dengan cara yang membangun kepercayaan dan tingkat kenyamanan tertentu.

Nah dari informasi di atas, Mama telah mengetahui bahwa tak hanya keterampilan sosial saja yang didapatkan. Namun ada banyak manfaat video game lainnya yang telah terbukti secara ilmiah.

Namun, Mama harus tetap memantau berapa banyak screentime yang didapat anak-anak mereka setiap hari sesuai usianya ya! Mama juga harus mengawasi komunikasi anak dengan orang asing yang terjadi secara online, agar ia terhindar dari pengaruh buruk hingga kejahatan online

Baca juga:

The Latest