- Bengkak pada wajah, kaki, atau tangan akibat penumpukan cairan di dalam tubuh.
- Urine berwarna kemerahan atau kecokelatan karena adanya darah.
- Penurunan frekuensi buang air kecil atau jumlah urine yang keluar.
- Tekanan darah meningkat yang disertai sakit kepala atau mudah lelah.
- Demam dan rasa tidak enak badan sebagai tanda tubuh sedang mengalami peradangan.
Kenali Gejala GNAPS pada Anak, Mama Harus Waspada!

Kesehatan ginjal memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan cairan, membuang racun, dan menjaga fungsi tubuh tetap optimal.
Gangguan pada organ ini dapat memengaruhi kondisi tubuh secara menyeluruh, terutama pada anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.
Salah satu gangguan ginjal yang perlu diwaspadai adalah glomerulonefritis akut pasca streptokokus atau GNAPS.
Penyakit ini biasanya muncul setelah anak mengalami infeksi bakteri tertentu dan dapat berkembang cepat jika tidak ditangani dengan tepat. Memahami kondisi ini menjadi langkah awal penting untuk mencegah risiko yang lebih berat.
Kali ini Popmama.com akan membahas informasi mengenai kenali gejala GNAPS pada anak. Disimak ya, Ma!
Apa itu GNAPS?

GNAPS atau glomerulonefritis akut pasca streptokokus adalah gangguan peradangan pada bagian penyaring ginjal yang terjadi setelah infeksi bakteri Streptococcus.
Infeksi ini biasanya menyerang tenggorokan atau kulit, lalu memicu reaksi sistem kekebalan tubuh yang akhirnya memengaruhi ginjal.
Kondisi ini lebih sering terjadi pada anak usia sekolah dan dapat menyebabkan perubahan pada fungsi ginjal dalam waktu relatif singkat.
Gejala GNAPS pada anak

GNAPS pada anak biasanya ditandai oleh beberapa perubahan fisik dan kondisi kesehatan yang muncul secara bertahap setelah infeksi bakteri. Beberapa gejala yang umum terjadi antara lain:
Munculnya gejala-gejala ini memerlukan perhatian segera agar si Kecil mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Faktor anak mengidap GNAPS

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko anak mengalami GNAPS, antara lain:
- Riwayat infeksi bakteri streptococcus, terutama radang tenggorokan atau infeksi kulit seperti impetigo, yang tidak diobati hingga tuntas dapat memicu reaksi kekebalan tubuh berlebihan dan merusak bagian penyaring ginjal.
- Kurang jaga kebersihan, misalnya jarang mencuci tangan, sering bermain di lingkungan kotor, atau berbagi barang pribadi seperti handuk dan peralatan makan, sehingga mempermudah penyebaran bakteri.
- Usia anak di rentang 5–12 tahun lebih rentan terkena GNAPS karena sering berinteraksi di sekolah atau tempat bermain dengan banyak anak lain, hal ini bisa meningkatkan peluang anak terpapar bakteri.
- Sistem kekebalan tubuh lemah akibat kelelahan, gizi yang kurang, atau penyakit tertentu membuat tubuh anak sulit melawan infeksi yang dapat memicu GNAPS.
- Faktor lingkungan seperti tinggal di daerah dengan angka infeksi Streptococcus tinggi meningkatkan risiko penularan bakteri penyebab GNAPS.
Bagaimana penanganan GNAPS pada anak?

Mama perlu tahu bahwa GNAPS pada anak memerlukan penanganan medis yang tepat untuk mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut.
Proses penanganan biasanya fokus pada mengatasi infeksi penyebab, meredakan gejala, dan menjaga agar fungsi ginjal tetap optimal selama masa pemulihan.
Perawatan bisa dilakukan di rumah sakit atau di rumah, tergantung tingkat keparahan kondisi anak. Beberapa penanganannya bisa seperti:
- Pengobatan infeksi bakteri dengan antibiotik yang diresepkan dokter untuk memastikan bakteri Streptococcus penyebab awal GNAPS benar-benar hilang dari tubuh anak.
- Istirahat total di rumah atau rumah sakit sesuai anjuran dokter untuk membantu tubuh anak memulihkan fungsi ginjal dan mencegah kelelahan yang memperburuk kondisi.
- Membatasi asupan cairan dan garam agar tidak terjadi penumpukan cairan berlebih yang dapat menyebabkan pembengkakan dan tekanan darah tinggi.
- Pemberian obat tambahan seperti obat penurun tekanan darah atau obat diuretik sesuai kondisi anak, untuk membantu mengontrol gejala dan meringankan kerja ginjal.
- Pemantauan rutin melalui pemeriksaan urine, tekanan darah, dan fungsi ginjal guna memastikan perbaikan kondisi serta mencegah komplikasi jangka panjang.
Cara mencegah GNAPS pada anak

Mama bisa membantu melindungi anak dari risiko GNAPS dengan menjaga kesehatan dan kebersihan tubuhnya setiap hari.
Pencegahan berfokus pada menghindari infeksi bakteri Streptococcus serta memperkuat daya tahan tubuh anak, seperti:
- Menjaga kebersihan tangan dengan membiasakan anak mencuci tangan menggunakan sabun, terutama sebelum makan dan setelah bermain di luar.
- Mengajarkan etika batuk dan bersin seperti menutup mulut dan hidung dengan tisu atau siku bagian dalam untuk mencegah penyebaran bakteri.
- Mengobati infeksi dengan tuntas bila anak mengalami radang tenggorokan atau infeksi kulit, pastikan Mama mengikuti pengobatan sesuai resep dokter hingga selesai.
- Menghindari berbagi barang pribadi seperti handuk, gelas, atau peralatan makan yang bisa menjadi media penularan bakteri.
- Memperkuat daya tahan tubuh anak dengan memberi makanan bergizi seimbang, cukup tidur, dan aktivitas fisik ringan secara teratur.
- Memastikan kebersihan lingkungan rumah agar tetap sehat dan bebas dari potensi sumber infeksi bakteri.
Nah, itulah informasi mengenai kenali gejala GNAPS pada anak. Semoga bermanfaat ya, Ma!



















