Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Jadwal Imunisasi Dasar Sesuai Usia Anak

Jadwal Imunisasi Anak Sesuai Usia
Freepik

Imunisasi dasar lengkap merupakan salah satu langkah penting yang wajib dilakukan orangtua untuk menjaga kesehatan dan tumbuh kembang anak. Dengan imunisasi yang tepat, tubuh si Kecil akan lebih kuat melawan berbagai penyakit berbahaya. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menetapkan jadwal imunisasi dasar lengkap berdasarkan usia dan jenis vaksinnya.

Lalu, kapan saja si Kecil harus mendapatkan imunisasi? Berikut Popmama.com telah merangkum informasi tentang jadwal imunisasi dasar sesuai usia anak. Simak di bawah ini.

1. Apa itu imunisasi dasar?

Imunisasi Dasar pada Anak
Freepik

Imunisasi dasar adalah pemberian vaksin pada bayi dan anak sejak usia dini untuk mencegah berbagai penyakit serius. Vaksin yang diberikan bisa melalui suntikan atau secara oral.

Tujuannya adalah membentuk sistem kekebalan tubuh si Kecil agar bisa melawan virus dan bakteri penyebab penyakit. Dengan imunisasi yang tepat, anak bisa tumbuh dengan sehat, kuat, dan terhindar dari risiko infeksi berbahaya.

Mengapa Imunisasi Dasar Penting?

Imunisasi bukan hanya melindungi anak Mama secara individu, tapi juga menciptakan herd immunity atau kekebalan kelompok. Artinya, semakin banyak anak yang diimunisasi, semakin kecil kemungkinan penyakit menyebar di masyarakat.

Ini sangat penting terutama bagi anak-anak yang tidak bisa menerima vaksin karena alasan medis. Jadi, imunisasi bukan hanya bentuk perlindungan diri, tapi juga bentuk empati sosial.

Jenis-Jenis Imunisasi Dasar Lengkap

Imunisasi dasar lengkap terdiri dari beberapa jenis vaksin penting, yaitu:

  • Polio: Mencegah kelumpuhan akibat infeksi virus polio.

  • Hepatitis B: Melindungi hati dari infeksi kronis.

  • BCG: Mencegah tuberkulosis (TB) berat.

  • HiB: Melindungi dari infeksi otak dan paru-paru seperti meningitis.

  • DPT: Mencegah difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus.

  • MMR: Melindungi dari campak, gondongan, dan rubella.

  • Rotavirus: Mencegah diare berat pada bayi.

  • PCV: Melindungi dari infeksi bakteri pneumokokus seperti pneumonia.

2. Jadwal imunisasi dasar sesuai usia anak

Jadwal Imunisasi Anak Sesuai Usia
Freepik

Berikut adalah jadwal imunisasi anak yang direkomendasikan IDAI, berdasarkan usia dan jenis vaksin yang diberikan:

Usia 0–6 Bulan

  • Hepatitis B: 24 jam setelah lahir, lalu di usia 2, 3, dan 4 bulan. Booster di usia 18 bulan.

  • DPT: Diberikan tiga kali di usia 2, 3, dan 4 bulan. Booster di usia 18 bulan dan 5–7 tahun.

  • BCG: Sekali saja di usia 0–1 bulan.

  • HiB: Diberikan di usia 2, 3, dan 4 bulan. Booster di usia 18 bulan.

  • Polio: Polio oral sejak lahir, usia 1 bulan, lalu di usia 2, 3, dan 4 bulan. Polio suntik minimal dua kali sebelum usia 1 tahun.

  • PCV (Pneumokokus): Usia 2, 4, dan 6 bulan. Booster di usia 12–15 bulan.

  • Rotavirus Monovalen: Dua dosis di usia 6 minggu dan 4 minggu setelahnya.

  • Rotavirus Pentavalen: Tiga dosis dimulai usia 6–12 minggu, dengan jeda 4–10 minggu.

Usia 6–12 Bulan

  • Influenza: Diberikan pertama kali di usia 6 bulan, kemudian diulang setiap tahun.

  • Japanese Encephalitis (JE): Diberikan di usia 9 bulan, dengan booster saat usia 2–3 tahun.

  • MMR (Measles, Mumps, Rubella): Diberikan di usia 9 bulan. Booster bisa di usia 18 bulan atau 5–7 tahun.

Usia 12–24 Bulan

  • Hepatitis A: Dua dosis, mulai usia 12 bulan, dengan jeda 6–12 bulan.

  • Varisela (Cacar Air): Dua dosis, usia 12–18 bulan dengan jarak 6 minggu hingga 3 bulan.

Usia 2–18 Tahun

  • Tifoid: Diberikan di usia 2 tahun dan diulang setiap 3 tahun.

  • Dengue: Dua dosis untuk anak usia 6–16 tahun, dengan jarak 3 bulan antar dosis.

  • HPV (Human Papillomavirus): Untuk anak perempuan usia 9–14 tahun, diberikan dua dosis dengan jeda 6–15 bulan.

3. Bagaimana jika anak terlambat imunisasi?

Apa yang Terjadi Jika Anak Telat Imunisasi
Freepik

Tidak semua anak bisa mendapatkan imunisasi sesuai jadwal, dan itu adalah hal yang cukup umum terjadi. Bisa jadi karena anak sedang sakit, kondisi tertentu, atau bahkan karena kesibukan orangtua yang belum sempat membawa si Kecil ke fasilitas kesehatan. Tapi tenang ya, Ma, anak yang terlambat imunisasi tetap bisa dikejar vaksinasinya melalui program imunisasi kejar (catch-up immunization).

Imunisasi kejar ini disusun berdasarkan usia anak saat ini dan jenis vaksin yang belum atau belum lengkap diberikan. Tidak semua vaksin bisa dikejar dalam satu waktu, sehingga perlu ada jeda atau penyesuaian sesuai kondisi kesehatan dan umur anak. Oleh karena itu, peran dokter anak sangat penting dalam menyusun jadwal imunisasi kejar yang aman dan efektif untuk si Kecil.

Beberapa jenis vaksin seperti DPT, Hepatitis B, Polio, dan MMR bisa tetap diberikan di usia tertentu meskipun sudah melewati jadwal ideal. Namun, ada juga vaksin yang punya batas usia maksimal untuk diberikan, seperti vaksin Rotavirus yang tidak disarankan setelah usia tertentu. Maka dari itu, semakin cepat Mama menyadari keterlambatan imunisasi, semakin besar peluang untuk mengejar dan melengkapinya.

Selain menjaga kekebalan tubuh anak, imunisasi kejar juga penting untuk mencegah si Kecil tertular atau menularkan penyakit kepada orang lain. Terlebih jika anak Mama aktif bersosialisasi di sekolah atau tempat umum, imunisasi jadi perlindungan ganda untuk anak dan lingkungan sekitarnya.

Jadi, jika Mama menyadari ada vaksin yang terlewat, jangan ragu untuk langsung berkonsultasi ke dokter atau tenaga medis terpercaya, ya. Semakin cepat dilakukan, semakin baik juga perlindungan yang bisa didapatkan untuk tumbuh kembang si Kecil.

Itulah informasi mengenai jadwal imunisasi dasar sesuai usia anak. Yuk, selalu cek kembali jadwal imunisasi anak dan jangan ragu berkonsultasi dengan dokter jika ada yang terlewat. Ingat Ma, imunisasi adalah investasi jangka panjang untuk masa depan kesehatan buah hati tercinta.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rayhan Fairuz SA
Novy Agrina
Rayhan Fairuz SA
EditorRayhan Fairuz SA
Follow Us