Perut Anak 3 Tahun Berisi Cacing Sebanyak 3 Toples, Ini Penyebabnya!

Sebuah kasus mengejutkan terjadi di Jember, Jawa Timur, di mana seorang anak laki-laki berusia tiga tahun mengalami infeksi cacing parah hingga perutnya dipenuhi cacing jenis Ascaris lumbricoides (cacing gelang)sebanyak tiga toples.
Kondisi ini terungkap setelah anak tersebut mengeluhkan sakit perut berkepanjangan dan mengalami kesulitan buang air besar.
Setelah menjalani pemeriksaan medis, dokter menemukan bahwa usus anak tersebut tersumbat oleh ratusan cacing, yang kemudian dikeluarkan melalui operasi dan sesuai prosedur medis.
Menurut penjelasan dr. Bela Mayvani Rachman, Sp. BA, anak tersebut ternyata memiliki kebiasaan yang tidak bersih, dan menimbulkan dampak terinfeksi cacing.
Kasus ini menjadi peringatan serius bagi orangtua untuk lebih memperhatikan kebersihan lingkungan dan kebiasaan anak sehari-hari.
Kali ini Popmama.com akan membahas mengenai penyebab perut anak 3 tahun berisi cacing sebanyak 3 toples. Disimak ya!
1. Tidak mencuci tangan sebelum makan

Diketahui anak tersebut memiliki kebiasaan makan langsung tanpa mencuci tangan, meski habis bermain di luar.
Mama perlu waspada, karena telur cacing yang menempel di tangan bisa masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang dikonsumsi.
Hal ini merupakan kebiasaan yang sangat berisiko, terutama pada anak-anak yang sering bermain di tanah atau lingkungan yang kotor.
Cuci tangan adalah kunci utama dalam mencegah masuknya telur cacing ke dalam tubuh. Anak sering menyentuh tanah, benda kotor, atau memasukkan tangan ke mulut tanpa sadar.
Maka, Mama perlu ajarkan anak untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setiap kali sebelum dan sesudah makan, setelah bermain di luar, dan setelah buang air. Ini membantu menghentikan jalur penularan utama, yaitu dari tangan ke mulut
2. Tidak memakai alas kaki saat bermain di luar rumah

Anak tersebut juga diketahui sering bermain tanpa sandal atau sepatu, bahkan di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Cacing dapat masuk ke tubuh melalui pori-pori di telapak kaki, terutama bila anak menginjak tanah yang terkontaminasi. Tanpa perlindungan alas kaki, risiko infeksi cacing meningkat drastis.
Oleh karena itu, penting untuk selalu mengenakan alas kaki saat berada di luar rumah, terutama jika anak bermain di luar rumah. Penggunaan sandal atau sepatu membantu mencegah infeksi dari tanah yang terkontaminasi.
3. Minum air mentah

Kebiasaan lain yang ditemukan adalah anak tersebut biasa minum air tanpa direbus terlebih dahulu.
Ma, air mentah ternyata bisa mengandung telur cacing yang tidak kasat mata. Konsumsi air yang tidak steril merupakan jalur cepat cacing masuk dan berkembang di saluran pencernaan anak.
Makanan dan air yang terkontaminasi telur atau larva cacing bisa menjadi sumber infeksi serius. Pastikan semua makanan dimasak dengan matang, terutama daging dan ikan.
Sayur dan buah juga harus dicuci bersih sebelum dikonsumsi. Air minum sebaiknya direbus terlebih dahulu jika tidak berasal dari sumber yang aman.
4. Mandi di sungai

Anak berumur 3 tahun ini juga diketahui sering mandi dan bermain di sungai, yang kemungkinan besar tercemar limbah dan tidak layak digunakan.
Sungai yang tidak bersih bisa menjadi tempat berkembangnya cacing dan parasit lain. Saat anak bermain atau tanpa sengaja menelan air sungai, risiko infeksi meningkat.
Bagaimana anak bisa terkena infeksi cacing gelang?

Dilansir dari Cleveland Clinic, rute masuknya cacing gelang ke dalam tubuh bergantung pada jenis cacingnya. Banyak dari parasit ini masuk melalui mulut, terutama saat seseorang menyentuh tanah atau kotoran yang terkontaminasi telur cacing lalu tidak mencuci tangan.
Infeksi cacing kremi sering terjadi ketika anak menyentuh telur cacing yang berada di sekitar anus, kemudian menyentuh makanan atau memasukkan tangan ke mulut.
Anak bisa menelan telur cacing gelang saat sedang makan atau menyentuh tanah yang terkontaminasi. Telur tersebut kemudian menetas di dalam tubuh.
Beberapa jenis cacing gelang bahkan menyelinap masuk melalui makanan yang tidak dimasak dengan baik. Tidak hanya itu, larva cacing juga dapat menembus kulit secara langsung, terutama saat berjalan tanpa alas kaki di tanah yang bisa menimbulkan cacingan pada anak.
Tanda-tanda anak infeksi cacing gelang

Jika anak mengalami infeksi cacing gelang di usus, Mama dan Papa bisa mengecek apakah ada cacing di kotoran saat anak buang air besar. Adapun gejala lain saat anak cacingan, diantaranya:
Batuk, demam, muntah.
Gelisah dan nyeri perut.
Malnutrisi.
Ketika anak sudah mulai mengalami gejala-gejala tersebut, Mama wajib konsultasi kepada dokter anak agar infeksi cacing dalam tubuh anak bisa diatasi.
Pencegahan infeksi cacing pada anak

Selain selalu menjaga kebersihan anak, Mama dan Papa perlu memberikan obat cacing setiap enam bulan sekali.
World Health Organization merekomendasikan anak-anak untuk mengonsumsi obat cacing sejak usia 12-23 bulan. Hal ini karena obat cacing bisa membantu membunuh cacing dewasa yang mungkin sudah bersarang di usus meskipun belum menunjukkan gejala.
Obat ini bisa didapatkan di apotek atau melalui program posyandu dan puskesmas. Konsultasikan ke dokter untuk dosis yang tepat sesuai usia anak ya, Ma.
Itulah informasi mengenai perut anak 3 tahun berisi cacing sebanyak 3 toples dan penyebabnya. Semoga bisa Mama dan Papa bisa mengedukasi anak untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungannya ya!