Sepele, Plester Pereda Nyeri Milik Sang Mama Membuat Bayinya Tewas!

Akibat kecerobohan sang Mama, bayi berusia 15 bulan ini meninggal dunia

1 Mei 2021

Sepele, Plester Pereda Nyeri Milik Sang Mama Membuat Bayi Tewas
Facebook.com/SCMP

Besar akibatnya jika kita tidak berhati-hati dalam bertindak. Dampak yang mungkin saja terjadi akibat kecerobohan yang kita lakukan bukan saja dapat menimpa diri sendiri, namun juga orang di sekitar kita.

Dan hal tersebut pasti akan sangat memukul diri sendiri ketika kecerobohan tersebut berbuah hal buruk bagi diri sendiri ataupu orang lain.

Hal tersebutlah yang kini sedang menimpa Sara Talbot, seorang perempuan sekaligus ibu asal Cornwall, Inggris.

Putri kecilnya yang bernama Amelia Cooper tewas seketika saat tertempel plester pereda nyeri yang digunakan oleh Sara.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka berikut Popmama.com berikan 3 fakta lengkap mengenai kejadian yang menimpa Sara dan putrinya Amelia.

Semoga hal seperti ini dapat menjadi pelajaran bagi orangtua lainnya.

1. Kronologis kejadian

1. Kronologis kejadian
Flickr.com/tony webster

Hal ini terjadi ketika plester pereda nyeri yang dipakai sang ibu menempel pada kulit bayi tersebut ketika mereka tidur di ranjang yang sama.

Bayi Amelia yang masih berusia lima belas bulan kemudian dibawa ke rumah sakit setelah ia ditemukan tidak bernyawa di tempat tidur ibunya.

Sampai sekarang, polisi pun sedang melakukan penyeledikan bagaimana plester pereda nyeri tersebut bisa menempel di kulit Amelia.

Ahli patologi, Debbie Cook, mengatakan saat persidangan di pengadilan hakim Bodmin bahwa tidak ada cedera eksternal dan tidak ada penyakit alami yang ditemukan pada tubuh Amelia.

Hal tersebut menunjukkan bahwa kejadian tersebut murni sebuah kecelakaan dan kecerobohan sang ibu.

2. Bahan berbahaya yang terkandung dalam plester pereda nyeri

2. Bahan berbahaya terkandung dalam plester pereda nyeri
flipkart.com

Dia tidak bisa diselamatkan dan pemeriksaan menemukan bahwa ada fentanil (opioid yang digunakan untuk penghilang sakit) yang tinggi di aliran darah Amelia.

Cook mengatakan sampel darah mengungkapkan tingkat fentanil pada Amelia yang akan cukup untuk membunuh orang dewasa.

Dia juga mengatakan bahwa plester tersebut pasti melekat kuat dan memungkinkan obat itu terserap pada kulit sang bayi.

"Obat ini dapat menyebabkan penurunan pernapasan, penurunan tekanan darah dan dalam beberapa kasus kejang. Ketika level menjadi tinggi akan ada koma, dan dalam level tinggi seperti ini bisa berakibat fatal," jelas Cook.

3. Pesan sang ibu kepada orangtua lain di luar sana

3. Pesan sang ibu kepada orangtua lain luar sana
Facebook.com/SCMP

Sesaat setelah kejadian tersebut menimpa anaknya, sang ibu mengungkapkan bahwa ia akan menulis surat kepada Kepala Dinas Kesehatan Nasional Inggris untuk memberikan peringatan agar orang tua lebih hati-hati.

Ayah Amelia, Ben Cooper (27) seorang sopir truk, memberi penghormatan kepada putrinya.

“Dia menerangi hidup kami dengan senyum nakalnya, dan cara-cara kecilnya yang lucu, dia dikagumi oleh kita semua," ujar Ben Cooper.

Amelia juga digambarkan sebagai anak normal dan sehat sebelum kematiannya.

Hal di atas bisa menjadi pelajaran agar orangtua perlu lebih berhati-hati.

Baca juga:

The Latest