Ini Peran Kesehatan Mental dalam Program Hamil yang Sering Diabaikan

- Kesehatan mental berperan dalam keberhasilan program hamil
- Gangguan mental yang sering muncul saat program hamil
- Tips menjaga kesehatan mental selama program hamil
Merencanakan kehamilan tidak hanya melibatkan kesiapan fisik, tetapi juga kesehatan mental yang kuat.
Sayangnya, banyak pasangan yang fokus pada asupan nutrisi dan pemeriksaan medis, namun mengabaikan pentingnya kestabilan emosi dan psikologis.
Padahal, stres, kecemasan, dan tekanan emosional dapat memengaruhi peluang keberhasilan dalam program hamil.
Nah, khusus buat kamu yang sedang promil, sebaiknya ketahui terlebih dahulu peran kesehatan mental dalam program hamil dari Popmama.com berikut ini!
1. Kaitan kesehatan mental terhadap kehamilan dan persalinan

Kondisi psikologis terbukti berkaitan erat dengan fungsi hormonal dan kesuburan, baik pada wanita maupun pria.
“Kesehatan mental memegang peranan besar dalam keberhasilan program hamil. Saat kondisi psikologis Ibu stabil, peluang untuk hamil cenderung lebih tinggi, dan kehamilan pun bisa berjalan lebih sehat,” kata Dokter Windy Cahya Setya Putrianti, MARS, dari JWCC Asih.
Sebab faktanya, masalah kesehatan seperti stres kronis dapat mengganggu keseimbangan hormon reproduksi seperti luteinizing hormone (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH), yang sangat penting dalam proses ovulasi dan spermatogenesis.
Menurut dr. Windy, wanita yang mengalami stres tinggi memiliki kemungkinan hamil yang lebih rendah karena stres dapat mengganggu keseimbangan hormon dan siklus ovulasi. Tak hanya berdampak pada proses kehamilan, stres yang tidak dikelola dengan baik juga bisa meningkatkan risiko komplikasi saat persalinan.
“Karena sebenarnya, Ibu yang siap secara mental akan lebih mampu menghadapi berbagai perubahan fisik dan emosional selama kehamilan. Kesehatan mental yang baik juga dapat menurunkan risiko komplikasi seperti preeklamsia, depresi prenatal, hingga gangguan kecemasan saat menghadapi persalinan nantinya,” jelas dr. Windy.
2. Gangguan mental yang sering muncul saat program hamil

Merencanakan kehamilan, terutama setelah mengalami keguguran atau menjalani program bayi tabung (IVF), dapat memicu tekanan emosional. Rasa cemas, takut gagal, dan kelelahan mental menjadi tantangan yang nyata.
Ada beberapa gangguan mental yang kerap muncul saat seseorang menjalani program hamil menurut Research Clinical Obstetrics and Gynaecology:
Anxiety disorder. Kekhawatiran berlebih akan kegagalan hamil atau kesehatan janin.
Depresi. Rasa putus asa akibat penantian panjang yang belum membuahkan hasil.
Obsessive thinking. Terlalu fokus pada jadwal ovulasi dan hasil tes, hingga menimbulkan stres berlebih.
Kondisi tersebut sangat berpengaruh terutama bagi calon Ibu yang hendak menjalani kehamilan dan persalinan.
3. Tips menjaga kesehatan mental selama program hamil

Untuk mendukung keberhasilan program hamil, menjaga kesehatan mental perlu dilakukan secara konsisten.
Berikut ini beberapa tips yang dapat membantu kamu dan pasangan:
Konseling atau terapi psikologis. Berbicara dengan psikolog atau konselor bisa membantu mengelola kecemasan, mengatasi trauma, dan mengembangkan strategi coping yang sehat.
Teknik relaksasi. Coba praktikkan teknik seperti meditasi, yoga, pernapasan dalam, atau mindfulness. Studi menunjukkan, teknik ini dapat menurunkan hormon stres kortisol dan membantu tubuh lebih rileks.
Dukungan pasangan dan sosial. Libatkan pasangan secara emosional dan komunikasikan apa yang dirasakan. Bergabung dalam komunitas program hamil juga bisa menjadi dukungan emosional yang kuat.
Kurangi tekanan dari lingkungan. Kurangi interaksi yang menambah beban mental, seperti pertanyaan berulang dari orang sekitar soal kehamilan.
4. Suplemen dan gaya hidup pendukung kesehatan mental

Selain terapi psikologis, asupan nutrisi dan gaya hidup juga memegang peran penting dalam menjaga kestabilan mental saat kamu dan pasangan menjalani promil.
Ada sejumlah suplemen yang dibutuhkan untuk tubuh mempersiapkan diri menyambut kehamilan. Contohnya omega-3, vitamin (A,B,D,E,K), magnesium, serta asam folat.
Selain itu, gaya hidup sehat juga perlu kamu terapkan sehari-hari. Mulailah untuk olahraga rutin, memastikan tubuh mendapat istirahat yang cukup dan berkualitas, serta mengurangi konsumsi kafein dan gula berlebih.
5. Konsultasi dengan profesional medis

Jika kamu merasa stres, cemas, atau sedih terus-menerus hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Psikolog atau psikiater dapat membantu menavigasi emosi selama kamu dan pasangan menjalani proses program hamil.
Konsultasi bisa segera kamu lakukan, terutama jika muncul ciri-ciri berikut ini:
Merasa kehilangan harapan atau semangat.
Terobsesi dengan jadwal ovulasi hingga mengganggu tidur.
Menarik diri dari lingkungan sosial.
Sulit fokus dan mudah marah tanpa sebab.
Jadi, itulah peran kesehatan mental dalam program hamil.
Faktanya, kesehatan mental adalah fondasi penting dalam menjalani program hamil.
Ingatlah bahwa, menjaga pikiran tetap tenang dan positif tidak hanya membuat proses lebih nyaman, tetapi juga berkontribusi pada keberhasilan kehamilan itu sendiri. Tetap semangat, ya!