- Lahir hingga 3 bulan: Refleks mengisap memungkinkan bayi mengisap susu segera setelah bibir bayi menyentuh payudara. Bayi cukup bulan siap untuk mengisap dan menelan susu.
- 3 hingga 7 bulan: Bayi mengembangkan gerakan motorik mulut seperti mengunyah dan gerakan lateral dan diagonal lidah.
- 7 hingga 9 bulan: Bayi memperoleh stabilitas rahang, mulai makan sendiri, dan mengunyah bubur dan makanan bertekstur lainnya. Mereka dapat menunjukkan penutupan bibir, memindahkan makanan di antara gusi dan pipi, mengikis makanan dari sendok.
- 9 hingga 12 bulan: Bayi mengembangkan pola gerakan memutar. Mereka mulai menggigit makanan, dan makanan yang tumpah dari mulut berkurang. Mereka dapat mengunyah sayuran lunak, pasta, dan mengonsumsi makanan berair.
- 2 hingga 3 tahun: Balita mengembangkan rahang yang lebih stabil, dan mereka mulai makan makanan yang lebih padat dengan mengunyah dan menyapu partikel makanan kecil menjadi gumpalan. Mereka mengembangkan gerakan mengunyah berputar penuh.
- 3 tahun ke atas: Anak-anak mengembangkan sebagian besar gerakan mengunyah berputar, melingkar, dan setengah lingkaran. Mereka memiliki gerakan lidah yang terkontrol.
Bayi Menolak Menyusu? Penyebabnya Bisa dari Oral Motor, Bukan Botolnya

- Bayi menolak menyusu dengan botol karena masalah oral motor
- Keterampilan oral motor melibatkan gerakan otot rahang, lidah, mulut, dan bibir
- Orangtua perlu memperhatikan tanda-tanda masalah oral motor pada bayi dan balita
Terkadang, bayi harus menyusu dengan botol, baik itu menyusu susu formula atau ASI. Tapi sebagian Mama menemukan masalah ketika menyusui bayinya dengan botol. Beberapa bayi menolak menyusu dengan botol.
Jika bayi menolak menyusu dengan botol, apakah botolnya bermasalah? Atau si Kecil justru nyaman menyusu ASI langsung dari Mama?
Bila ini terjadi pada si Kecil, bisa jadi penyebabnya dari oral motor, Ma. Apa itu oral motor? Mengapa bisa menyebabkan bayi menolak menyusu?
Pada ulasan kali ini, Popmama.com sudah merangkum informasi khusus untuk Mama tentang oral motor bisa menjadi penyebab bayi menolak menyusu. Semoga bisa membantu Mama dalam menyusui si Kecil, ya!

Bayi Menolak Menyusu dengan Botol, Oral Motor Bisa Jadi Penyebabnya
Bayi yang mengalami kesulitan menyusu, baik itu dengan botol atau payudara, sering kali memiliki masalah oral motor. Terkadang defisit oral motor terlihat jelas, seperti ketika si Kecil tersedak dan muntah saat makan. Namun lebih sering, masalahnya lebih halus.
Misalnya, bayi yang tampak pilih-pilih makanan padat mungkin sebenarnya kekurangan koordinasi lidah dan kekuatan rahang untuk mengelola makanan secara oral agar berhasil ditelan. Atau ketika si Kecil menolak menyusu dan kesulitan mengisap dari botol atau melalui sedotan
Mengatasi kesulitan menyusu segera setelah diketahui akan mengurangi kekhawatiran tentang nutrisi dan pertumbuhan yang tepat.

Keterampilan Oral Motor pada Anak
Keterampilan oral motor mengacu pada gerakan otot rahang, lidah, mulut, dan bibir. Tonus, kekuatan, dan koordinasi gerak otot wajah memungkinkan bayi untuk menggerakkan struktur oral yang membantu dalam mengisap, mengunyah, menggigit, ekspresi wajah, dan berbicara.
Pematangan dan latihan teratur dengan otot-otot di rongga mulut merupakan faktor penting yang menentukan perkembangan keterampilan oral motor yang lancar. Namun, beberapa anak mungkin mengalami keterlambatan dalam perkembangan keterampilan oral motor. Terapis okupasi dan ahli patologi bicara dan bahasa dapat mengatasi masalah yang ada dan memfasilitasi perkembangan oral motor yang tepat.

Tahapan Perkembangan Kemampuan Oral Motor Bayi
Biasanya, bayi dan anak kecil mengikuti pola perkembangan keterampilan mulut mereka sejak lahir. Bayi mengembangkan fitur wajah dan refleks penting di dalam rahim ibu. Si Kecil mengalami pertumbuhan struktural dan neurologis yang pesat selama 3 tahun pertama masa kanak-kanak.
Mengembangkan refleks rahang dan lidah merupakan dasar yang kuat untuk perkembangan rahang dan fungsi mulut. Biasanya, anak-anak mengalami tahapan dan pola perkembangan motorik mulut berikut:
Selama seluruh proses ini, pada tingkat anatomi, terjadi perkembangan saraf, otot di mulut dan wajah, langit-langit keras dan lunak, dan perubahan postur lainnya. Si Kecil juga mengembangkan kemampuan berbicara, mulai dari mengoceh, menangis, mengoceh hingga mengucapkan kata-kata kecil dan belajar lebih lanjut untuk membentuk dan mengucapkan kalimat.

Bagaimana Orangtua Mengetahui jika Bayi dan Balita Mengalami Masalah Oral Motor?
Biasanya, masalah tersebut muncul secara halus, seperti ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan pemberian makan menggunakan botol, sendok, minum dari cangkir terbuka, atau menerima perubahan tekstur makanan.
Sebagai orangtua, Mama dapat mencari tanda-tanda peringatan berikut pada bayi dan balita:
- Pernapasan terbatas melalui hidung
- Tidak dapat menggerakkan lidah dengan bebas
- Mengembangkan pola dorongan lidah (lidah menjulur saat menelan, berbicara, atau istirahat)
- Membuka mulut terus-menerus
- Menempelkan lidah di dasar rongga mulut secara terus-menerus
- Terus menggerakkan lidah ke samping dan ke depan saat menelan makanan
- Gagal membersihkan sendok dengan bibir atas
- Melengkungkan atau menegangkan tubuh saat makan
- Perilaku rewel saat makan dan menyusu
- Membutuhkan waktu lama bagi si Kecil untuk menyelesaikan makan
- Sering terkena infeksi dada
- Si Kecil mengeluarkan suara serak, berkumur, atau terengah-engah
- Makanan bocor dari mulut saat makan
- Mengisi mulut dengan makanan dalam waktu lama atau menahan makanan di dalam rongga mulut
- Batuk atau muntah untuk mengeluarkan makanan selama atau setelah makan
- Mengalami kesulitan beradaptasi dengan tekstur dan konsistensi makanan baru
- Diare yang sering atau buang air besar yang tidak normal
Orangtua harus mempertimbangkan tanda-tanda ini sebagai peringatan dan segera berkonsultasi dengan dokter anak. Pemeriksaan komprehensif dari spesialis dapat membantu dalam diagnosis banding untuk menentukan tindakan pengobatan selanjutnya.

Mengapa Perkembangan keterampilan motorik mulut sangat penting?
Memberi makan bayi dan balita dapat menjadi stres dan menantang jika terjadi keterlambatan atau disfungsi dalam perkembangan motorik mulut. Anak dengan kondisi medis tertentu lebih mungkin mengalami disfungsi dalam perkembangan motorik mulut. Kondisi medis ini meliputi:
- Gangguan spektrum autisme
- Cerebral palsy
- Kekuatan otot yang lemah
- Obstruksi pernapasan
- Celah langit-langit mulut
- Asimetri dalam perkembangan otot
- Kelahiran prematur
Setiap disfungsi dalam perkembangan keterampilan oral motor dapat memengaruhi anak dengan cara berikut:
- Nutrisi buruk: Bayi mungkin mengalami kesulitan mengisap, menelan, dan bernapas dengan benar, yang mengakibatkan gizi buruk. Mereka juga mungkin mengalami kesulitan dengan makanan keras karena kesulitan mengunyah.
- Penambahan berat badan yang lebih sedikit: Asupan susu yang tidak mencukupi gagal memenuhi kebutuhan lapar dan hidrasi bayi; mereka berperilaku rewel dan menunjukkan iritasi.
- Mengiler: Bayi mungkin terus menerus mengeluarkan air liur karena kurangnya kontrol otot atau kontrol lidah dan kurangnya penutupan bibir.
- Masalah bicara dan komunikasi: Anak-anak dengan perkembangan oral motor yang buruk mungkin kemudian menghadapi kesulitan bicara dan memiliki masalah komunikasi.

Bagaimana Terapi untuk Perkembangan Oral Motor Bekerja?
Terapis okupasi dan ahli patologi bicara dapat mendiagnosis kurangnya keterampilan oral motor tertentu dan membantu anak mengembangkannya. Berikut beberapa contoh yang mungkin orangtua harapkan selama terapi:
- Tonus otot mulut: Penggunaan tekanan, ketukan, dan getaran membantu meningkatkan tonus dan kekuatan otot.
- Lidah dan pergerakan: Penggunaan tekanan pada sisi lateral lidah dan stimulasi ujung lidah bagian depan dapat meningkatkan pergerakannya.
- Menelan: Dorong anak untuk menelan satu bolus dengan membuat mangkuk lidah. Tutup bibir di sekitar sendok dan gunakan sikat Nuk untuk memperkenalkan rasa dan tekstur baru.
- Mengatur gerakan rahang: Letakkan tangan di bawah rahang untuk meningkatkan stabilitas sehingga anak menutup rahang dan mengunyah makanan kecil.
- Intervensi sensorimotor: Untuk kasus berisiko tinggi, penggunaan usapan sebelum makan, posisi botol yang tepat, dan dukungan eksternal pada pipi dan rahang bawah dapat meningkatkan pemberian makan. Alat intraoral untuk masalah motorik neuromuskular juga dapat membantu mengatasi air liur berlebih dan meningkatkan kemampuan mengunyah dan menggigit.
Selain terapi-terapi tersebut, intervensi perilaku juga bermanfaat.
Aktivitas dan latihan untuk pengembangan keterampilan oral motor antara lain:
- Latihan gerakan lidah: Ekstensi dan retraksi lidah, gerakan dari sisi ke sisi, mengangkat ujung lidah, dan gerakan lidah di sepanjang langit-langit mulut.
- Latihan untuk resistensi lidah: Mendorong ke depan, ke atas, ke samping, dan ke dalam, latihan rahang, membuka rahang dengan relaksasi dan peregangan, gerakan rahang ke sisi kiri dan kanan, dan gerakan melingkar rahang.
- Latihan penutupan bibir: Retraksi dan protrusi bibir, menekan bibir, mengisi udara di pipi tanpa membiarkannya bocor, menekan bibir pada penekan lidah, latihan kontrol bolus, menempatkan bolus kecil dengan konsistensi seperti pasta, dan mengunyah permen licorice.
Membantu si Kecil mengembangkan keterampilan oral motor yang tepat berarti mendapatkan penilaian tepat waktu ketika Mama melihat ada sesuatu yang salah.
Dengan latihan yang tepat sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak, mereka dapat memperkuat otot-otot mulut sehingga mereka dapat makan dengan baik, berkomunikasi lebih baik, dan membentuk hubungan yang bermakna.
Itu penjelasan tentang oral motor bisa menjadi penyebab bayi menolak menyusu. Semoga bisa membantu Mama mengetahui dan mengatasi masalah menyusu si Kecil, Ma.


-0mgtXRRnIrVp5hxRY1MstW2bSnu5XZ0K.jpg)















