- bersin,
- batuk,
- postnasal drip,
- hidung berair atau berair,
- mata gatal dan berair,
- kulit merah dan gatal,
- tenggorokan gatal,
- kelelahan,
- kesulitan tidur.
Apakah Tungau Debu Bisa Menyebabkan Batuk di Malam Hari pada Bayi?

Batuk sering dialami oleh bayi. Tapi jika bayi kerap batuk di malam hari, mungkin ada hal lain yang menjadi penyebabnya. Misalnya tungau debu.
Tungau debu sulit dideteksi karena ukurannya yang kecil. Namun menurut dokter, alergi tungau debu bisa menyebabkan batuk di malam hari dan masalah kulit pada bayi.
Bila si Kecil kerap batuk di malam hari, simak penjelasan Popmama.com tentang apakah tungau debu bisa menyebabkan batuk di malam hari pada bayi? Semoga bisa membantu Mama dalam mengatasi batuk si Kecil, ya!
Apa Itu Tungau Debu?

Tungau debu sulit dideteksi karena ukurannya yang kecil. Para ahli memperkirakan bahwa artropoda mikroskopis ini panjangnya hanya 1/4 hingga 1/3 milimeter. Seseorang hanya dapat melihatnya di bawah mikroskop, dan meskipun begitu, tungau debu hanya tampak seperti makhluk kecil berwarna putih seperti laba-laba.
Tungau debu dapat hidup hingga 3 bulan, menurut Allergy and Asthma Network.
Alasan mengapa tungau debu sangat umum di rumah-rumah orang adalah karena mereka memakan sel-sel kulit mati. Pada hari biasa, satu orang dapat melepaskan 1,5 gram sel-sel kulit mati, yang dapat memberi makan hingga 1 juta tungau debu sekaligus.
Tungau debu membuat rumah mereka di tempat-tempat di mana sel-sel kulit mati paling mungkin menumpuk, seperti tempat tidur, furnitur, dan karpet. Karpet dan boneka binatang juga merupakan rumah yang baik bagi tungau debu.
Meskipun Mama dapat menemukan tungau debu di seluruh dunia, makhluk-makhluk ini cenderung menyukai iklim yang panas dan lembap. Karena mereka dapat menggali jauh ke dalam serat kain, mereka juga dapat ikut bepergian bersama keluarga melakukan perjalanan.
Apakah tungau debu sama dengan kutu busuk atau bed bug? Kutu busuk lebih besar dari tungau debu, dan Mama dapat melihatnya dengan mata telanjang. Orang terkadang menyamakan kutu busuk dengan tungau debu karena kutu busuk hidup di tempat tidur, karpet, dan gorden. Dan, seperti tungau debu, kutu busuk juga dapat menyebabkan reaksi alergi.
Namun, perbedaan utamanya adalah kutu busuk menggigit manusia dan menghisap darahnya. Tungau debu dapat mengiritasi kulit, tetapi tidak menggigit.
Apakah Tungau Debu Bisa Menyebabkan Batuk di Malam Hari dan Masalah Kulit pada Bayi?

Apakah bayi tiba-tiba batuk di malam hari? Atau kulitnya tiba-tiba kemerahan? Menurut dr. Ardi Santoso Sp. A., M.Kes., dalam unggahannya di laman Instagram pribadinya @ardisantoso, kedua hal itu bisa disebabkan oleh tungau debu atau kutu debu.
Tungau debu ini hidup di seprai, sofa, gorden, karpet, atau taplak meja. Meski tampak bersih, belum tentu semua itu bebas dari tungau debu, Ma.
Bila lingkungan lembap dan dingin, misalnya di pagi dan malam hari, tungau debu akan keluar. Hal ini bisa menyebabkan bayi batuk saat tungau debu keluar dari sarangnya, Ma.
dr. Ardi menyarankan orangtua agar memastikan rumah bersih, misalnya dengan mengganti seprai secara rutin. Mama juga bisa menggunakan dehumifier agar kelembapan tetap terjaga.
Seperti Apa 'Gigitan' Tungau Debu?

Tungau debu sendiri sebenarnya tidak menggigit kulit, tetapi reaksi alergi terhadap menghirup kotorannya dapat menyebabkan ruam kulit yang tampak seperti dermatitis atopik (eksim). Ruam ini sering kali berwarna merah dan gatal.
Jika bayi dan keluarga memiliki alergi tungau debu, mereka mungkin mengalami gejala sepanjang tahun. Mama mungkin juga memperhatikan bahwa gejala memuncak selama bulan-bulan musim panas yang panas dan lembap.
Gejala umum alergi tungau debu meliputi:
Tergantung pada tingkat keparahan alergi tungau debu, kondisi ini juga dapat memicu asma. Bayi yang mengalami alergi mungkin merasakan mengi, batuk, dan nyeri dada sebagai akibatnya.
Gejala alergi tungau debu mungkin lebih buruk pada malam hari atau pagi hari karena tungau debu lebih menyukai tempat-tempat seperti tempat tidur dan bantal. Semakin lama bayi tinggal di dalam ruangan, semakin besar kemungkinan ia rentan terhadap komplikasi tungau debu.
Beberapa tanda dan gejala alergi tungau debu, seperti hidung meler atau bersin, mirip dengan gejala flu biasa. Terkadang sulit untuk mengetahui apakah bayi menderita flu atau alergi. Jika gejala berlanjut selama lebih dari satu minggu, bayi mungkin menderita alergi.
Jika tanda dan gejalanya parah — seperti hidung tersumbat parah, mengi, atau sulit tidur — hubungi dokter. Cari pertolongan darurat jika bayi mengalami mengi atau sesak napas memburuk dengan cepat atau sesak napas dengan aktivitas minimal.
Bagaimana Cara Membasmi Tungau Debu?

Tungau debu sulit dibasmi sepenuhnya, tetapi membasmi sebanyak mungkin dari rumah dapat membantu mencegah reaksi alergi.
Cara terbaik membasmi tungau debu adalah dengan menyasar area tempat mereka tinggal dan berkembang biak, termasuk:
- perlengkapan tidur,
- bantal,
- karpet,
- perabotan,
- tirai dan gorden,
- mainan dan boneka binatang,
- perlengkapan tidur dan perabot hewan peliharaan.
Sering menyedot debu, mengepel lantai basah, membersihkan debu, dan mencuci dengan air panas sekitar 54,4°C hingga 60°C dapat membantu membasmi tungau debu. Mama bahkan dapat menaruh perlengkapan tidur di dalam freezer semalaman untuk membunuh tungau debu.
Akarisida juga dapat membantu membunuh tungau debu, tetapi para ahli tidak merekomendasikannya untuk penggunaan di dalam ruangan.
Bagaimana Cara Mencegah Tungau Debu Kembali?
-0Sr3hxSqGMfpde4ENI7f4k1Scvq61Xdc.jpg)
Pencegahan adalah kunci untuk menghindari alergi, termasuk tungau debu. Mungkin sulit untuk mencegahnya sama sekali, tetapi langkah-langkah berikut dapat membantu Mama mengelola populasi tungau debu di rumah:
- Hindari penggunaan karpet di rumah sebisa mungkin, terutama pada pelat beton.
- Sedot debu dan bersihkan semua karpet dan permadani setidaknya dua kali seminggu.
- Pertahankan kelembapan dalam ruangan pada 45% atau kurang.
- Bersihkan debu secara teratur, berikan perhatian ekstra pada tirai, celah furnitur, dan area kecil lainnya tempat tungau debu dapat berkembang biak.
- Gunakan filter penangkap alergen bersertifikat di semua unit AC dan penyedot debu untuk memastikan tungau debu dan kotorannya benar-benar tertangkap.
- Cuci semua perlengkapan tempat tidur setiap minggu menggunakan air panas.
- Gunakan kasur dan sarung bantal yang memiliki resleting untuk mencegah tungau debu memasuki tempat tidur.
Sekarang Mama sudah mengetahui tentang apakah tungau debu bisa menyebabkan batuk di malam hari pada bayi. Jangan ragu untuk membawa bayi ke dokter bila ia menunjukkan tanda-tanda alergi tungau debu, ya, Ma.



















