Cara Menyimpan Pisang agar Tidak Mudah Busuk untuk MPASI
Saat si Kecil sudah memasuki masa MPASI, pemilihan bahan makanan tentu menjadi perhatian utama Mama. Buah-buahan segar sering kali jadi pilihan karena rasanya manis alami dan kandungan nutrisinya yang baik untuk tumbuh kembang anak.
Salah satu buah yang banyak disukai adalah pisang, karena teksturnya lembut, mudah diolah, dan kaya akan vitamin serta mineral. Namun, pisang juga dikenal cepat matang dan mudah berubah warna, sehingga Mama perlu tahu cara tepat menyimpannya agar tetap segar.
Penyimpanan pisang yang kurang tepat bisa membuat buah ini lebih cepat rusak, bahkan sebelum sempat diolah menjadi menu MPASI si Kecil. Mengetahui cara menyimpan pisang dengan baik tidak hanya membantu menjaga kualitas makanan, tetapi juga membuat Mama lebih praktis dan hemat.
Yuk, simak cara menyimpan pisang agar tidak mudah busuk untuk MPASI yang sudah Popmama.com siapkan di bawah ini.
1. Bungkus batang pisang dengan plastik
Supaya pisang bisa bertahan lebih lama, Mama sebaiknya memilih buah yang masih hijau atau setengah matang. Pisang pada kondisi ini lebih awet dibandingkan dengan pisang yang sudah matang penuh. Setelah itu, bagian pangkal atau batang pisang bisa dibungkus menggunakan plastik wrap untuk menjaga kesegarannya.
Pisang secara alami menghasilkan gas etilen dari bagian batangnya, dan gas inilah yang membuat buah cepat matang. Dengan membungkus bagian batang menggunakan plastik, pelepasan gas etilen dapat diperlambat.
2. Simpan pisang dengan digantung
Menyimpan pisang dalam posisi tergantung adalah cara efektif untuk menjaga kesegarannya. Saat digantung, pisang tidak menumpuk satu sama lain sehingga sirkulasi udara di sekitarnya lebih lancar. Hal ini membantu mencegah timbulnya bercak hitam pada kulit dan membuat pisang lebih awet.
Metode ini membantu mengurangi penumpukan gas etilen yang mempercepat pematangan. Dengan aliran udara yang lebih baik, pisang bisa bertahan lebih lama dan terhindar dari bercak hitam. Mama bisa menggantung pisang menggunakan tali atau rak khusus agar mendapat aliran udara yang cukup di sekitarnya.
3. Simpan pisang berjauhan dengan buah lain
Untuk menjaga kesegaran pisang lebih lama, sebaiknya jangan meletakkannya bersama buah-buahan lain. Hal ini karena setiap buah memiliki tingkat kematangan yang berbeda, dan sebagian besar buah seperti apel, pir, alpukat, serta tomat menghasilkan gas etilen yang dapat mempercepat proses pematangan pisang.
Jika pisang diletakkan bersama buah-buahan tersebut, maka kemungkinan besar pisang akan lebih cepat rusak. Dengan menyimpannya secara terpisah, Mama bisa menjaga kualitas dan kesegaran pisang lebih lama.
4. Simpan di lemari es saat pisang sudah matang
Ketika pisang sudah matang sempurna, Mama bisa menyimpannya di lemari es agar lebih tahan lama. Suhu dingin dari kulkas akan membantu memperlambat proses pematangan dan menjaga tekstur daging buah tetap segar, meskipun kulitnya mungkin berubah menjadi kecokelatan.
Perubahan warna pada kulit pisang tersebut tidak akan memengaruhi rasa maupun kualitas buah di dalamnya. Dengan cara ini, pisang bisa bertahan beberapa hari lebih lama, sehingga praktis untuk Mama yang ingin menyimpan stok pisang matang sebagai bahan MPASI.
5. Bekukan pisang untuk stok lebih lama
Jika Mama memiliki stok pisang matang dalam jumlah banyak, membekukannya bisa menjadi solusi tepat agar tidak cepat rusak.
Sebelum disimpan, potong-potong pisang dan tambahkan sedikit perasan jeruk lemon, air nanas, atau cuka untuk membantu mencegah oksidasi yang membuat buah berubah warna.
Setelah itu, simpan potongan pisang dalam wadah kedap udara lalu masukkan ke freezer. Dengan cara ini, pisang bisa bertahan lebih lama dan tetap segar.
Nah, itu dia cara menyimpan pisang agar tidak mudah busuk untuk MPASI. Semoga informasinya dapat membantu, ya, Ma.
