Momen Tedak Siten Bebingah Anak Erina Gudono dan Kaesang Pangarep

Pasangan Erina Gudono dan Kaesang Pangarep tengah menjadi sorotan publik setelah menggelar acara adat Tedak Siten untuk anak pertama mereka, Bebingah.
Tradisi asli Jawa ini memiliki makna mendalam sebagai wujud rasa syukur sekaligus doa agar sang anak tumbuh dengan baik dan mendapatkan jalan hidup yang penuh keberkahan.
Prosesi sakral ini biasanya dilakukan ketika bayi mulai belajar berjalan, sebagai simbol langkah awal dimulainya perjalanan hidup Bebingah. Kehadiran keluarga besar dan kerabat membuat suasana acara tersebut semakin penuh hangat dan berkesan.
Berikut Popmama.com telah rangkum momen tedak siten Bebingah anak Erina Gudono dan Kaesang Pangarep. Yuk, simak acara selengkapnya, Ma!
1. Upacara tedak siten dimulai dengan prosesi sungkeman

Rangkaian tedak siten diawali dengan prosesi sungkeman sebagai wujud bakti dan permohonan restu. Dalam momen ini, Erina Gudono dan Kaesang Pangarep bersama putri pertama mereka, Bebingah, melakukan sungkem kepada kedua orangtua Erina dan Kaesang.
Prosesi tersebut tidak hanya menjadi tanda hormat seorang anak kepada ayah dan ibu, tetapi juga menggambarkan ikatan keluarga yang erat lintas generasi. Bagi Bebingah, sungkeman ini ditujukan kepada kakek dan neneknya sebagai bentuk simbolis memohon doa dan restu untuk masa depannya.
Tradisi ini diyakini membawa berkah serta keselamatan bagi si Kecil dalam menjalani perjalanan hidupnya. Suasana penuh haru pun menyelimuti prosesi ini, menjadi awal yang khidmat dari rangkaian tedak siten.
2. Acara tedak siten digelar ketika Bebingah berusia 10 bulan

Anak pertama Erina Gudono dan Kaesang Pangarep, Bebingah, lahir pada 15 Oktober 2024. Momen tedak siten ini digelar tepat ketika Bebingah genap berusia 10 bulan.
Dalam tradisi Jawa, upacara tedak siten biasanya dilakukan ketika bayi berusia sekitar 7-8 bulan, atau tepatnya 7 lapan (245 hari) menurut penanggalan Jawa.
Prosesi ini menandai fase penting ketika bayi mulai belajar duduk dan perlahan mencoba berjalan. Tradisi ini juga menjadi simbol penyambutan perjalanan baru sang buah hati menuju tahap tumbuh kembang berikutnya.
3. Nuansa ungu memenuhi mewarnai upacara tedak siten Bebingah

Erina Gudono dan Kaesang Pangarep memilih nuansa ungu sebagai tema utama dalam upacara tedak siten Bebingah, putri pertama mereka. Selain elegan, pemilihan warna ungu juga sering dikaitkan dengan makna kebijaksanaan hingga kemewahan.
Kekompakan terlihat jelas saat Erina, Kaesang, Bebingah, hingga keluarga besar kompak mengenakan busana adat Jawa berwarna ungu dengan detail yang senada.
Tidak hanya itu, sentuhan manis melalui dekorasi bunga berwarna ungu juga menghiasi pelataran upacara, menambah kesan elegan sekaligus anggun. Sentuhan warna tersebut membuat prosesi adat terasa lebih berkesan, menggabungkan nuansa modern dengan tradisi Jawa yang penuh makna.
4. Momen Bebingah masuk ke dalam kurungan ayam, ramai disorot kamera

Dalam prosesi tedak siten, momen ketika Bebingah melangkah masuk ke dalam kurungan ayam seketika menjadi pusat perhatian. Kamera dari berbagai arah pun sibuk mengabadikan setiap gerak kecilnya.
Tradisi ini memiliki makna mendalam untuk melihat benda apa yang dipilih sang anak sebagai simbol cita-cita profesinya kelak. Di dalam kurungan ayam diletakkan berbagai benda, mulai dari uang, beras, buku, hingga mainan, yang masing-masing melambangkan profesi dan harapan masa depan.
Lebih dari sekadar ritual, momen ini terasa istimewa karena menjadi bagian dari adat Jawa yang penuh makna, sekaligus memiliki nilai emosional bagi keluarga besar, terutama cucu dari mantan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Di tengah sorak dan tawa keluarga serta para tamu, tampak Bapak Joko Widodo dan Ibu Iriana tersenyum haru menyaksikan prosesi tersebut. Pada akhirnya, Bebingah memilih stetoskop sebagai sebuah simbol profesi masa depannya.
5. Proses upacara tedak siten dilanjutkan dengan menyebar udhik-udhik

Setelah prosesi memasukkan si kecil ke dalam kurungan ayam, rangkaian upacara tedak siten berlanjut dengan tradisi penyebaran udhik-udhik. Udhik-udhik merupakan campuran uang logam dengan bunga yang kemudian ditaburkan ke tanah.
Dalam momen ini, Kaesang terlihat berjalan sambil menebarkan udhik-udhik, sementara Erina menggendong sang buah hati, Bebingah. Prosesi tersebut menjadi simbol harapan agar anak kelak senantiasa diberi kelimpahan rezeki.
Tak hanya itu, makna lain dari udhik-udhik adalah agar si kecil tumbuh dengan sifat dermawan dan mau berbagi kepada sesama. Tradisi ini pun menambah kekhidmatan sekaligus keceriaan dalam upacara tedak siten keluarga Kaesang dan Erina.
6. Upacara tedak siten ditutup dengan sesi foto bersama

Sebagai penutup rangkaian acara tedak siten, momen kebersamaan terasa hangat saat sesi foto bersama digelar. Erina Gudono dan Kaesang Pangarep tampak berpose bersama keluarga besar yang turut mendampingi jalannya prosesi.
Tak hanya keluarga inti, para kerabat dekat hingga tamu undangan yang hadir juga ikut serta dalam sesi foto ini. Suasana penuh sukacita terpancar dari senyum dan tawa yang menghiasi wajah setiap orang.
Momen tersebut menjadi penanda indah berakhirnya prosesi tedak siten, sekaligus menjadi kenangan berharga bagi seluruh yang tamu yang hadir.
Nah, itu dia serangkaian momen tedak siten Bebingah anak Erina Gudono dan Kaesang Pangarep. Kita doakan semoga Bebingah sehat selalu dan menjadi anak yang sukses, ya, Ma.



















