8 Rekomendasi Dongeng Bahasa Inggris untuk Bayi

Membacakan dongeng adalah salah satu cara yang menyenangkan untuk memperkuat ikatan antara orangtua dan anak. Selain menjadi momen berharga untuk bonding, aktivitas ini juga berperan penting dalam membentuk kepribadian dan pola pikir anak.
Dongeng bahasa Inggris dapat membantu anak menambah kosa kata baru dan memahami istilah asing dengan lebih mudah. Cerita dongeng juga mengandung pesan moral serta nilai budaya yang bisa menjadi pelajaran berharga dalam tumbuh kembang anak.
Berikut Popmama.com sudah siapkan rekomendasi dongeng bahasa Inggris untuk bayi.
1. Little Red Riding Hood

Once, in a small, peaceful village, there lived a little girl who always wore a red hooded cloak. Because of this, people called her Little Red Riding Hood. One day, her mother asked her to bring a basket of food to her grandmother, who was feeling unwell and lived deep in the forest.
As Little Red Riding Hood walked through the woods, she remembered her mother's advice not to talk to strangers. However, along the way, she met a sly wolf who asked where she was headed. Trusting the wolf, she told him about her grandmother's house.
The cunning wolf quickly ran ahead to the grandmother's house. When he arrived, he devoured the grandmother and dressed in her clothes, lying in bed to wait for Little Red Riding Hood.
When Little Red Riding Hood finally reached the house, she noticed that her "grandmother" looked a bit odd. She began asking questions and soon realized that the figure in the bed was actually the wolf in disguise.
In many versions of the tale, a brave woodsman or hunter arrives just in time to save Little Red Riding Hood and her grandmother, punishing the wicked wolf for his deception.
The story of Little Red Riding Hood teaches us to be cautious and avoid talking to strangers, reminding us to stay alert and wise when alone.
Terjemahan:
Suatu hari, di sebuah desa kecil yang tenang, hiduplah seorang gadis kecil yang selalu memakai kerudung merah. Karena itu, orang-orang memanggilnya Gadis Berkerudung Merah. Suatu ketika, ibunya memintanya untuk mengantarkan sekeranjang makanan untuk neneknya yang sedang sakit dan tinggal jauh di dalam hutan.
Saat berjalan di hutan, Gadis Berkerudung Merah teringat nasihat ibunya untuk tidak berbicara dengan orang asing. Namun, di tengah perjalanan, ia bertemu dengan serigala licik yang menanyakan ke mana tujuannya. Gadis Berkerudung Merah, yang polos, memberitahu serigala tentang rumah neneknya.
Serigala yang cerdik itu segera berlari ke rumah nenek. Sesampainya di sana, ia memakan nenek tersebut, mengenakan pakaiannya, dan berbaring di tempat tidur untuk menunggu Gadis Berkerudung Merah.
Ketika Gadis Berkerudung Merah tiba, ia merasa neneknya terlihat aneh. Ia mulai bertanya beberapa hal dan segera menyadari bahwa sosok di tempat tidur itu sebenarnya adalah serigala yang menyamar.
Dalam banyak versi cerita ini, seorang penebang kayu atau pemburu pemberani datang tepat waktu untuk menyelamatkan Gadis Berkerudung Merah dan neneknya, serta menghukum serigala jahat tersebut.
Cerita ini mengajarkan anak untuk berhati-hati, tidak berbicara dengan orang asing, dan selalu waspada saat sendirian.
2. Robin Hood and The Golden Arrow

In the heart of Sherwood Forest lived a brave archer named Robin Hood. He led a band of loyal friends known as the Merry Men, including Little John, Friar Tuck, Will Scarlet, and Alan-a-Dale. Together, they opposed the cruel Sheriff of Nottingham, taking from the rich to give to the poor.
One day, the Sheriff organized an archery competition with a golden arrow as the prize, hoping to catch Robin Hood. Despite knowing it was a trap, Robin Hood couldn’t resist the challenge. He disguised himself as an old man and entered the contest.
When the final round arrived, only Robin Hood's shot hit the bullseye perfectly. Realizing his mistake, the Sheriff ordered his guards to arrest him. But Robin Hood revealed his true identity, and with the help of his Merry Men, he fought his way back to Sherwood Forest, continuing his mission to help the poor. The story of Robin Hood became famous, giving hope and courage to many people.
Terjemahan:
Di tengah hutan Sherwood, hiduplah seorang pemanah pemberani bernama Robin Hood. Ia memimpin sekelompok teman setia yang dikenal sebagai Merry Men, termasuk Little John, Friar Tuck, Will Scarlet, dan Alan-a-Dale. Bersama-sama, mereka menentang Sheriff Nottingham yang kejam, mengambil dari orang kaya untuk membantu yang miskin.
Suatu hari, Sheriff mengadakan kompetisi panahan dengan hadiah panah emas, berharap bisa menangkap Robin Hood. Meski tahu itu jebakan, Robin Hood tidak bisa menahan diri untuk mengikuti tantangan itu. Ia menyamar sebagai laki-laki tua dan ikut dalam lomba.
Di babak final, hanya panah Robin Hood yang berhasil mengenai sasaran dengan sempurna. Menyadari kesalahannya, Sheriff memerintahkan para penjaganya untuk menangkapnya. Namun, Robin Hood mengungkap identitas aslinya, dan dengan bantuan teman-temannya, ia berhasil melarikan diri kembali ke hutan Sherwood untuk melanjutkan misinya membantu orang miskin.
Kisah Robin Hood menjadi terkenal, memberikan harapan dan keberanian bagi banyak orang.
3. The Boy Who Cried Wolf

This is a classic fable about a shepherd boy who repeatedly lies about a wolf attacking his sheep to gain attention. In a small village, a young shepherd boy grew bored while watching his sheep on the hillside. To entertain himself, he shouted, "Wolf! Wolf! The wolf is chasing the sheep!"
The villagers, hearing his cries, rushed up the hill to help, only to find no wolf in sight. The boy laughed at their worried faces, feeling amused by his prank.
A few days later, the boy repeated his trick, again shouting, "Wolf! Wolf!" Once more, the villagers ran to his aid, only to be met with the boy's laughter.
However, when a real wolf finally appeared, the boy again shouted for help, but this time, no one came. The villagers, tired of his lies, ignored his cries.
The wolf attacked the flock, and the boy was left alone, regretting his actions.
The Boy Who Cried Wolf teaches us that if we lie too often, people will stop believing us, even when we are telling the truth.
Terjemahan:
Di sebuah desa kecil, seorang anak gembala merasa bosan saat menjaga domba-dombanya di bukit. Untuk menghibur diri, ia berteriak, "Serigala! Serigala! Serigala mengejar domba!"
Penduduk desa, mendengar teriakannya, segera berlari ke bukit untuk membantu, namun tidak menemukan seekor serigala pun. Anak itu tertawa melihat wajah mereka yang khawatir, merasa puas dengan leluconnya.
Beberapa hari kemudian, anak itu mengulangi trik yang sama, kembali berteriak, "Serigala! Serigala!" Penduduk desa kembali bergegas naik ke bukit, hanya untuk menemukan bahwa itu hanyalah lelucon lagi.
Namun, ketika serigala sungguhan akhirnya datang, anak itu kembali berteriak meminta bantuan, tetapi kali ini, tidak ada yang datang. Penduduk desa, yang lelah dengan kebohongannya, mengabaikan teriakannya.
Serigala menyerang kawanan dombanya, dan anak itu dibiarkan sendiri, menyesali perbuatannya.
Dongeng ini mengajarkan anak bahwa jika kita terlalu sering berbohong, orang tidak akan lagi memercayai kita, bahkan ketika kita mengatakan yang sebenarnya.
4. The Fox and The Sour Grapes

One day, a fox noticed a cluster of ripe grapes hanging from a vine on a tree branch. The grapes looked juicy and tempting, making the fox's mouth water as he stared at them longingly.
The grapes were positioned high up, so the fox tried to jump and reach them. His first attempt fell far short. He then took a few steps back and ran to jump again, but still missed. Despite trying multiple times, he couldn’t reach the grapes.
Now he sat down and looked at the grapes in disgust.
"What a fool I am," he said. "Here I am wearing myself out to get a bunch of sour grapes that are not worth gaping for." And off he walked very, very scornfully.
Terjemahkan:
Suatu hari, seekor rubah melihat segerombolan anggur matang yang tergantung di sebuah sulur di cabang pohon. Anggur itu tampak segar dan menggoda, membuat mulut rubah berair saat ia menatapnya dengan penuh hasrat.
Anggur itu tergantung cukup tinggi, sehingga rubah mencoba melompat untuk meraihnya. Lompatan pertamanya meleset jauh. Kemudian ia mundur beberapa langkah dan berlari untuk melompat lagi, namun tetap tidak berhasil. Meski sudah berusaha berkali-kali, ia tak kunjung mencapai anggur tersebut.
Akhirnya, rubah itu duduk dan menatap anggur-angur tersebut dengan rasa kecewa.
“Aku benar-benar tidak bisa diandalkan,” katanya. “Aku sudah bersusah payah hanya demi mendapatkan segenggam anggur asam yang sebenarnya tidak layak untuk diperjuangkan.” Kemudian ia pergi begitu saja.
5. The Lion and The Mouse

Once upon a time, in a dense forest, a lion lay sleeping beneath a large tree. A little mouse, who also lived in the forest, was playing nearby and accidentally ran across the lion’s nose.
The lion woke up suddenly and caught the mouse in his powerful paws. The mouse, terrified, begged, “Please, forgive me, mighty lion! I didn’t mean to disturb you. I promise I will never do it again. Who knows, maybe I can help you someday!”
The lion, feeling kind-hearted, decided to release the mouse. He was amused by the thought that such a tiny creature could ever help the king of the jungle. After all, he was far too mighty for such a small animal to assist him.
Days later, the lion was caught in a hunter’s net. Struggling, he roared loudly for help. The mouse, hearing the roar, rushed over to see what had happened. When she saw the lion trapped, she quickly began gnawing through the ropes of the net. Soon enough, the lion was free.
The lion was grateful to the mouse and thanked her. The mouse, happy to have kept her promise, smiled and said, “You saved my life once, and now I’ve returned the favor. We are now friends for life.” From that day on, the lion and the mouse became the best of friends, living happily together in the forest.
Terjemahan:
Suatu ketika, di sebuah hutan lebat, seekor singa sedang tidur di bawah pohon besar. Seekor tikus kecil yang juga tinggal di hutan itu sedang bermain di dekatnya dan tanpa sengaja berlari melewati hidung singa. Singa terbangun tiba-tiba dan menangkap tikus itu dengan cakarnya yang kuat. Tikus yang ketakutan memohon, "Tolong maafkan aku, singa yang perkasa! Aku tidak sengaja mengganggumu. Aku janji tidak akan mengulanginya. Siapa tahu, suatu saat aku bisa membantumu!"
Singa yang merasa iba lalu memutuskan untuk melepaskan tikus itu. Ia terhibur dengan pikiran bahwa makhluk sekecil itu bisa membantu raja hutan. Bagaimanapun, singa sangat kuat sehingga ia tidak percaya tikus kecil bisa membantunya.
Beberapa hari kemudian, singa terperangkap dalam jaring pemburu. Ia berjuang dan mengaum keras meminta tolong. Tikus yang mendengar suara itu segera datang dan melihat singa terjebak. Dengan cepat tikus mulai mengerat tali jaring hingga singa bebas.
Singa sangat berterima kasih kepada tikus dan mengucapkan terima kasih. Tikus pun tersenyum senang karena telah menepati janjinya dan berkata, "Kau pernah menyelamatkan hidupku, sekarang aku membalasnya. Kita akan menjadi teman seumur hidup." Sejak hari itu, singa dan tikus menjadi sahabat baik dan hidup bahagia bersama di hutan.
6. The Three Little Pigs

A long time ago, there were three little pigs. One day, their mother told them that they were old enough to build their own homes. The first pig chose to build a house from straw, while the second one used sticks.
They finished their houses quickly and spent the rest of the day singing and dancing because they preferred to play instead of work. Meanwhile, the third pig took his time, working hard to build a sturdy house from bricks.
Not long after, a big, bad wolf came to inspect their homes. He blew with all his might and easily destroyed the straw and stick houses, sending the first two pigs running in fear to their brother's brick house.
The wolf then tried to blow down the brick house, but no matter how hard he tried, it didn't budge. Frustrated, the wolf looked for another way in but couldn't find one. The three little pigs were safe inside, and they lived happily ever after in their strong, brick house, having outsmarted the hungry wolf.
Terjemahan:
Dahulu kala, ada tiga ekor babi kecil. Suatu hari, ibu mereka berkata bahwa mereka sudah cukup dewasa untuk membangun rumah mereka sendiri. Babi pertama memilih untuk membuat rumah dari jerami, sementara babi kedua menggunakan ranting.
Mereka menyelesaikan rumah mereka dengan cepat dan menghabiskan sisa hari dengan bernyanyi dan menari, karena lebih suka bermain daripada bekerja. Sementara itu, babi ketiga bekerja keras untuk membangun rumah yang kokoh dari batu bata.
Tak lama kemudian, seekor serigala besar dan jahat datang untuk memeriksa rumah-rumah itu. Dengan tiupan kuatnya, ia dengan mudah meruntuhkan rumah jerami dan ranting, membuat dua babi pertama lari ketakutan ke rumah bata milik saudara mereka.
Serigala itu kemudian mencoba meruntuhkan rumah bata, tetapi tidak peduli seberapa keras ia meniup, rumah itu tetap berdiri kokoh. Kesal, serigala mencoba mencari cara lain untuk masuk, tetapi tidak berhasil. Ketiga babi kecil itu aman di dalam, dan mereka hidup bahagia selamanya di rumah bata yang kuat, setelah berhasil mengelabui serigala lapar itu.
7. The Ugly Duckling

This is a classic bedtime story for kids. It starts on a farm where a duck is sitting on some eggs to help them hatch. One by one, the eggs hatch, and soon there are six yellow ducklings chirping happily. But the last egg takes longer to hatch, and when it finally does, out comes a duckling with grey feathers that looks different from the others.
Everyone thinks the grey duckling is ugly, even its own mother. Feeling sad, the grey duckling runs away and lives alone in a swamp until winter. A kind farmer sees the duckling struggling in the cold and gives it food and a warm place to stay. But the duckling is scared of the farmer's noisy kids and runs away to a cave by a frozen lake.
When spring comes, a group of beautiful swans arrive at the lake. The now-grown duckling, still feeling lonely, approaches the swans, thinking they will reject him. To his surprise, the swans welcome him. He looks at his reflection in the water and realizes he is no longer an ugly duckling but a beautiful swan. The swan happily joins the flock and flies off with his new family.
Terjemahan:
Ini adalah dongeng klasik untuk anak-anak. Cerita dimulai di sebuah peternakan, di mana seekor induk bebek sedang menunggu telur-telurnya menetas. Satu per satu telur itu pecah, memperlihatkan enam anak bebek kuning berbulu halus.
Namun, telur terakhir membutuhkan waktu lebih lama, dan ketika akhirnya menetas, muncullah seekor anak bebek dengan bulu abu-abu kusam, sangat berbeda dari saudara-saudaranya.
Semua hewan di peternakan, bahkan induknya sendiri, menganggap anak bebek abu-abu itu jelek. Merasa ditolak, anak bebek itu meninggalkan peternakan dan melewati musim dingin yang keras sendirian di rawa yang beku.
Seorang petani baik hati menemukannya yang hampir membeku dan membawanya ke rumahnya, memberi makanan dan tempat hangat. Namun, anak bebek itu takut dengan keramaian anak-anak petani dan melarikan diri ke sebuah gua sepi di tepi danau beku.
Saat musim semi tiba, anak bebek itu melihat sekelompok angsa cantik di danau. Ia mendekati mereka dengan hati cemas, mengira akan ditolak lagi, tetapi terkejut saat mereka menerimanya.
Saat melihat bayangannya di air, ia menyadari dirinya telah tumbuh menjadi angsa yang indah. Dengan penuh percaya diri, ia bergabung dengan keluarga angsa barunya.
8. The Wolf and The Lamb

One day, a wolf saw a little lamb drinking water from the stream down at some distance. The cunning wolf was hungry and thought of a plan to fool the little lamb and eat him. He shouted down at the lamb that he was making the water dirty for him to drink. To this, the innocent little lamb replied that he was mistaken as the water was flowing down from the wolf to him and not from him to the wolf.
The wolf began thinking again of some other plan to talk to the little lamb so that he could kill him. After a few moments, the wolf said to the lamb that he was angry that about a year ago, the lamb abused him. To this, the little lamb replied that he was not born a year ago, so it was not possible. The wolf replied immediately that then it must be his father.
The little lamb apologised on behalf of his father, but the wolf accused him of talking back to him. And attacked the little lamb and killed him. The wolf fooled the innocent little lamb and enjoyed eating him. The tyrant can always find an excuse for his tyranny. The unjust will not listen to the reasoning of the innocent.
Terjemahkan:
Suatu hari, seekor serigala melihat seekor anak domba kecil sedang minum di sungai yang agak jauh. Serigala yang licik itu merasa lapar dan berencana menipu anak domba agar bisa memakannya. Ia berteriak pada anak domba bahwa domba itu membuat air sungai menjadi kotor untuknya. Anak domba yang polos menjawab bahwa itu salah, karena air mengalir dari serigala ke dirinya, bukan sebaliknya.
Serigala kembali memikirkan cara lain untuk menipu anak domba supaya bisa membunuhnya. Setelah beberapa saat, serigala berkata bahwa ia marah karena sekitar setahun lalu, anak domba itu telah menyakitinya. Anak domba menjawab bahwa ia belum lahir setahun yang lalu, jadi itu tidak mungkin. Serigala langsung berkata kalau itu pasti ayahnya.
Anak domba meminta maaf atas nama ayahnya, tapi serigala menuduhnya membantah dan langsung menyerang serta membunuh anak domba itu. Serigala berhasil menipu anak domba yang tidak bersalah dan memakannya. Tirani selalu menemukan alasan untuk tindakannya, dan orang yang tidak adil tidak akan mau mendengar alasan dari yang tak bersalah.
Nah, itu dia rangkuman rekomendasi dongeng bahasa Inggris untuk bayi. Semoga cerita-cerita di atas bisa menjadi hiburan sekaligus sarana belajar bahasa yang menyenangkan untuk si Kecil, Ma.