Setiap Tonggak Pencapaian Tumbuh Kembang Bayi adalah Pencapaian Mama

Saat menjadi mama, terjadi perubahan peran dan diri pada perempuan. Proses ini disebut matresensi, yaitu masa ketika otak dan tubuh ibu mengalami penyesuaian besar sejak hamil hingga setelah melahirkan.

Riset neuroimaging menunjukkan bahwa kehamilan memicu perubahan di area otak yang mengatur emosi, perhatian, dan respons stres. Kondisi ini menyebabkan mama merasakan dirinya berbeda setelah punya anak.

Saat bayi belajar dari suara, tatapan, dan sentuhan, Mama pun ikut berkembang. Setiap kali Mama menenangkan bayi, Mama sebenarnya sedang melatih ketenangan dan ketangguhan diri. Setiap kali Mama berbicara untuk kebutuhan bayi di dokter, Mama sedang belajar menggunakan suara dan intuisi sebagai orangtua.

• Senyum sosial pertama → Belajar memercayai diri sendiri

  Saat bayi mulai memberikan senyum pertamanya, itu tanda bahwa ia sudah mengenali dan merasa terhubung. Di saat yang sama, Mama belajar percaya bahwa kehadiran Mama sangat berarti bagi bayi. 

  Mama mulai memahami bahwa mengikuti intuisi dan menikmati momen jauh lebih penting. Dengan beberapa menit tatap muka setiap pagi, Mama sudah membangun ikatan yang kuat.

• Berguling → Belajar melepas kontrol

  Bayi berguling untuk pertama kali menunjukkan bahwa mereka siap bergerak ke tahap baru. Bagi mama, ini menjadi momen belajar bahwa tidak semua hal bisa direncanakan. Dengan membuat area aman untuk bayi, Mama bisa memberi ruang bereksplorasi sambil tetap merasa tenang.

• Duduk → Menjaga “penyangga” diri sendiri

  Bayi yang mulai bisa duduk sedang membangun kekuatan tubuhnya. Sementara itu, Mama dapat membangun kekuatan dengan sistem dukungan yang membuat stabil. 

  Mama dapat bercerita dengan teman hingga memiliki bantuan pengasuhan dari pasangan/keluarga. Kestabilan seorang ibu bukan dari satu hal besar, tapi dari banyak penopang kecil yang bekerja bersama.

• Merangkak → Memperluas lingkar dukungan

  Saat bayi sudah bisa merangkak, menandakan rasa ingin tahu yang semakin besar. Tonggak bagi Mama adalah mencari dukungan sosial dengan mengikuti kelas bayi, pergi ke perpustakaan, atau sekadar jalan santai di lingkungan. Rutinitas kecil seperti ini membantu keduanya berkembang.

• Berdiri → Belajar menetapkan batasan

  Bayi yang mulai berdiri dan meraih sesuatu sedang belajar menguji batas. Ini waktu yang tepat bagi Mama untuk berlatih mengatakan “tidak” dengan jelas, tapi tetap lembut. 

• Langkah pertama → Menerima ketidakpastian

  Ketika bayi mulai bisa berjalan, ia sering goyah dan butuh waktu untuk seimbang.Pada waktu ini, Mama juga belajar menoleransi rasa khawatir. Mama harus mengetahui kapan waktu menggandeng dan kapan perlu melepas si Kecil. 

• Kata-kata pertama → Menemukan suara

  Ketika bayi mulai bisa berbicara, itu menandai perkembangan komunikasinya. Di sisi lain, Mama juga belajar berani menyampaikan kebutuhan dan batasan, yaitu dengan meminta bantuan kepada dokter, pasangan, keluarga, maupun di lingkungan kerja.

Perkembangan bayi bukan hanya soal apakah sudah bisa berguling, duduk, atau berjalan. Menurut CDC, dukungan dan intervensi sejak dini bisa membantu bayi mempelajari keterampilan baru dengan lebih baik, seiring bertambahnya usia.

Saat memantau perkembangan bayi, orangtua juga turut memantau kondisi diri sendiri, mulai dari suasana hati, kecemasan, kualitas tidur, hingga kebutuhan seperti bantuan menyusui atau pemulihan tubuh setelah melahirkan. Perlu disadari bahwa pembagian tugas yang adil di rumah adalah kebutuhan agar semua orang berjalan dengan seimbang.

Penting untuk menormalisasi bahwa mama juga memiliki tonggak perkembangan, sehingga keluarga bisa menghilangkan rasa malu, membangun rasa aman, dan memberi ruang bagi kebahagiaan. Ketika mama berkembang dan didukung, seluruh sistem keluarga ikut menjadi lebih kuat.

Ada beberapa hal yang dapat Mama lakukan dalam menyikapi fase tumbuh kembang bayi. Berikut beberapa hal yang dapat Mama lakukan:

• Selain mencatat tonggak bayi, tambahkan juga kolom daftar tonggak orangtua untuk mencatat hal-hal kecil yang berhasil dilakukan. 

• Buatlah rutinitas singkat seperti berjalan-jalan sebentar, latihan napas dua menit sebelum tidur, atau pelukan tanpa ponsel setelah menyusui. Hal kecil yang diulang memberi rasa tenang di hari yang berat.

• Siapkan naskah sederhana untuk meminta bantuan dan menetapkan batasan. Naskah atau skrip ini ini mungkin memudahkan dalam menjaga kenyamanan dan kesehatan mental.

• Saat kontrol ke dokter, ajukan satu pertanyaan tentang bayi dan satu tentang Mama, seperti mengenai tummy time, kondisi panggul, atau suasana hati. 

• Prioritaskan tidur dengan mengikuti panduan tidur yang aman, atur shift malam jika memungkinkan, dan rencanakan posisi menyusui yang paling aman bila Mama berisiko mengantuk. 

• Jika terdapat tanda perkembangan bayi yang mengkhawatirkan, atau terdapat masalah dengan diri orangtua, segera hubungi tenaga profesional. 

• Jangan membandingkan tonggak pencapaian tumbuh kembang bayi dan orangtua dengan orang lain. Orangtua perlu memberi apresiasi, baik kepada si Kecil dan diri sendiri, atas segala pencapaian yang diraih. 

Nah, itulah penjelasan mengenai setiap tonggak pencapaian tumbuh kembang bayi adalah pencapaian Mama. Jadi, jangan lupa untuk selalu merayakan pencapaian atas, ya, Ma!