Baca artikel Popmama lainnya di IDN App

7 Hal yang Dibutuhkan Anak setelah Tantrum

Anak sedang tantrum
Freepik

Tantrum bisa jadi momen yang melelahkan, bukan hanya bagi anak, tapi juga untuk Mama. Teriakan, tangisan, hingga aksi membanting barang sering kali muncul saat emosi si Kecil memuncak.

Tapi setelah semua reda, ada satu hal yang tak kalah penting dari menangani tantrumnya sendiri, yaitu bagaimana Mama merespons setelahnya.

Momen setelah tantrum adalah waktu krusial yang bisa membentuk hubungan emosional antara anak dan orangtua. Anak butuh rasa aman, pengertian, dan dukungan untuk memulihkan dirinya secara emosional. Nah, di sinilah peran Mama jadi sangat penting.

Kali ini Popmama.com akan membahas hal yang dibutuhkan anak setelah tantrum. Disimak ya, Ma!

1. Tunjukkan kasih sayang yang besar pada anak

Anak dan Mama
Freepik

Setelah tantrum, anak sering merasa bingung atau bersalah karena tindakannya. Maka dari itu, penting untuk menunjukkan bahwa kasih sayang Mama tidak tergantung pada perilaku mereka.

Peluk hangat, senyum lembut, atau kata-kata menenangkan bisa menjadi sinyal bahwa Mama tetap mencintainya, apa pun yang terjadi.

2. Lihat dari sudut pandang anak

Anak dan Mama bertatap mata
Freepik

Daripada menegur dari atas, cobalah berjongkok agar sejajar dengan mata anak. Kontak mata yang tenang dan posisi yang sejajar akan membuat anak merasa lebih aman dan dihargai.

Hal ini juga menunjukkan bahwa Mama benar-benar hadir dan mau memahami perasaan si Kecil.

3. Ungkapkan perasaan sayang

Mama mencium anaknya
Freepik

Kalimat sederhana seperti “Mama sayang kamu” ternyata sangat penting di momen ini lho, Ma. Kalimat ini bisa menjadi jembatan untuk memulihkan hubungan setelah konflik, dan memberi rasa nyaman bagi anak yang baru saja kehilangan kendali.

4. Tunjukkan bahwa Mama tidak marah

Mama dan anak laki-laki
Freepik

Meskipun tantrum bisa bikin frustrasi, penting untuk Mama tetap tenang dan tidak menunjukkan kemarahan. Anak perlu tahu bahwa Mama bisa mengendalikan emosi.

Hal ini akan membantu anak belajar melakukan hal yang sama. Sikap tenang Mama bisa jadi contoh yang sangat besar untuk anak, lho.

5. Berikan rasa aman melalui kata-kata yang menenangkan

Mama dan anak laki-lakinya
Freepik

Setelah mengalami tantrum, anak biasanya merasa kewalahan oleh emosi yang belum bisa mereka pahami sepenuhnya.

Di saat seperti ini, mereka sangat membutuhkan jaminan dari orangtua bahwa semuanya baik-baik saja dan mereka tidak sendirian.

Mama bisa memberikan rasa aman dengan kata-kata sederhana namun menenangkan, seperti “Mama tahu tadi kamu marah dan sedih, tidak apa-apa. Sekarang Mama di sini.”

6. Beri pelukan hangat

Mama memeluk anak laki-laki
Freepik

Setelah melewati ledakan emosi, tubuh dan hati anak sama-sama kelelahan. Di saat seperti ini, pelukan dari Mama bisa menjadi bentuk pemulihan yang sangat kuat, lho.

Sentuhan fisik yang hangat, seperti pelukan, bisa menenangkan sistem saraf anak, menurunkan ketegangan, dan menghadirkan rasa aman yang sulit digantikan dengan kata-kata.

Namun penting untuk memastikan anak memang siap dipeluk. Beberapa anak mungkin butuh waktu sebentar untuk menenangkan diri terlebih dulu.

Mama bisa menawarkan dengan lembut, seperti, “Mama peluk ya, dek?.” Saat pelukan diberikan dengan tulus dan tanpa paksaan, itu bisa menjadi momen healing yang bermakna, dan membantu anak merasa diterima tanpa syarat.

7. Tanggapi anak tanpa hukuman

Mama bermain dengan anak di taman
Freepik/prostooleh

Setelah tantrum, anak sebenarnya tidak butuh ceramah atau hukuman, yang mereka butuhkan adalah pengertian. Emosi mereka belum stabil, dan cara mereka mengekspresikan perasaan belum sepenuhnya matang.

Dalam kondisi seperti ini, respon Mama yang penuh empati jauh lebih bermakna daripada sekadar menegur atau membatasi.

Cobalah ucapkan sesuatu seperti, “Tadi adik kenapa? Ada yang bikin kesal ya?.” Kalimat ini menunjukkan bahwa Mama hadir untuk memahami, bukan menghakimi. Anak akan merasa bahwa perasaannya diakui dan diterima, meskipun caranya mengekspresikan belum tepat.

Ketika Mama merespons dengan kebaikan, anak belajar bahwa cinta dan dukungan tidak hanya datang saat mereka baik-baik saja, tapi juga ketika mereka sedang dalam kondisi paling rapuh.

Inilah dasar dari rasa percaya yang kuat dan hubungan emosional yang sehat antara anak dan orangtua.

Nah, itulah informasi seputar hal yang dibutuhkan anak setelah tantrum. Semoga bermanfaat ya, Ma!

Share
Editorial Team